Massa bersukaria menghadiri deklarasi Melki-Johni di Kota Soe, Senin (16/9).
SoE, mediantt.com – Dinamika politik di Pilgub NTT yang sedang berproses tampaknya makin tidak santun-etis, akibat buzer dan tim sukses lawan yang makin liar dengan narasi tak etis atas kandidat lain. Karena itu, dalam deklarasi akbar kedua di Kota SoE, TTS, Cagub Melki Laka Lena, menghimbau pendukung dan simpatisan, juga relawan untuk berpolitik secara santun, riang gembira dan damai.
“Saya meminta semua pendukung dan relawan agar berkampanye secara santun, riang gembira dan damai,” kata Cagub Melki Laka Lena saat Deklarasi di Lapangan Puspenmas Kota SoE, Senin (16/9).
Di hadapan sekitar 10 ribu lebih massa, Melki Laka Lena juga kembali mengingatkan untuk tidak menggunakan isue suku, agama dan ras. “Jangan gunakan isue Sara. Sebab isu suku, agama dan politik masing-masing ada ruangnya. Kita hindari itu agar bisa berdemokrasi secara damai,” tegas Melki Laka Lena.
Siap Buat Perubahan
Calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dalam orasi politiknya mengatakan, untuk membangun NTT, butuh pemimpin yang punya kualitas dan komitmen yang kuat.
Menurut dia, selain kualitas dan komitmen, pemimpin NTT harus punya hati nurani dan tidak ingin melihat masyarakat susah, serta selalu ada bersama rakyat.
“Kenapa harus dukung MELKI-JOHNI? Adalah untuk membuat perubahan di NTT; Belu, TTS, Malaka dan TTU, dan Kabupaten Kupang,” kata Johni Asadoma.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk bergandeng tangan membangun NTT sesuai potensi semua daerah masing-masing.
Selain menggaungkan perubahan, Johni Asadoma juga berkomitmen untuk memperhatikan nasib sektor pendidikan, khususnya nasib guru di NTT.
“Gaji guru harus ditambah. Saat ini gaji guru Rp300 ribu per bulan. Ini harus kita tambah. Anak yang tidak sekolah harus kita bantu,” tegas Johni Asadoma.
“Ada anggaran untuk pendidikan, tapi anggaran ini harus dikelola dengan baik. Tidak dikorupsi, agar anak-anak kita bisa sekolah, sehingga mereka menjadi anak-anak yang pintar, cerdas dan menjadi harapan bangsa,” sambungnya.
Bukan hanya sektor pendidikan, Melki-Johni juga berkomitmen untuk memperbaiki sektor kesehatan di NTT. Menurut Johni Asadoma, sektor kesehatan adalah sektor yang vital. Sehingga butuh perhatian serius. “Orang sakit tidak bisa bekerja,” ujarnya.
4000 Relawan Projo dan YTMI TTS Hadir
Ketua Panitia Deklarasi Akbar, Rubah Banunaek, dalam laporannya mengatakan, sebanyak 4.000 relawan yang tergabung dalam Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) dan Pro Jokowi (Projo) ikut hadir dalam deklarasi akbar tersebut.
Menurut Ruba, deklarasi ini diikuti oleh relawan dan pendukung perwakilan dari sebanyak 4 kabupaten di Timor.
“Masing masing sebanyak 1500 relawan dari Kabupupaten Kupang, TTU, Belu dan Malaka. Juga ada sebanyak 4.000 relawan Projo dan YTMI dari Kabupaten TTS,” katanya. (*/st)