Melki-John Dukung Kebijakan Menperin Kupang Jadi Pintu Impor di Indonesia Timur

oleh -32 Dilihat

Pelabuhan peti kemas Tenau Kupang.

KUPANG, mediantt.com – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, punya kebijakan baru; segera memindahkan pelabuhan impor atau entry point untuk beberapa komoditas industri ke wilayah Indonesia timur. Salah satunya adalah Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Calon gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut baik dan mendukung kebijakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tersebut.

Kepada wartawan di Kupang, Senin (4/11), Cagub Melki mengatakan, Pelabuhan Kupang ditetapkan sebagai salah satu pintu masuk impor akan membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur.

“Kami apresiasi dan berterima kasih kepada kebijakan Menperin yang menetapkan Kupang sebagai salah satu pintu masuk barang impor. Ini tentu membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi,” tegas Wakil Ketua Umum DPP Golkar ini.

Sebagai calon gubernur NTT, kata Melki, ia bersama wakilnya Johni Asadoma akan menyiapkan sumber daya manusia lokal agar dapat berpartisipasi dalam rantai distribusi dan pengolahan barang impor, dengan melibatkan tenaga kerja asal NTT.

“Kami akan persiapkan provinsi ini dengan baik untuk mengoptimalkan kebijakan ini, serta menyiapkan anak NTT untuk berperan dalam berbagai rantai distribusi ini,” ujarnya.

Selain menjadi pintu masuk impor, Melki berharap NTT juga bisa menjadi pintu ekspor barang, dimana negara yang berdekatan dengan NTT bisa menjadi pasar ekspor melalui Pelabuhan Kupang.

“Jadi bukan saja jadi pintu masuk impor barang, tetapi kedepan kita bisa jadi pintu ekspor barang keluar Indonesia, khususnya di daerah yang berbatasan dengan NTT,” terangnya.

Dia menegaskan, peluang itu sangat baik untuk dioptimalkan dan melalui kebijakan tersebut, NTT bisa seiring dengan kebijakan nasional untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah Indonesia timur dan di Kupang.

Kebijakan ini, kata Melki, diharapkan mampu mendukung perkembangan industri hilirisasi di NTT, yang saat ini terus didorong oleh Paket Melki-Johni.

“Jika NTT dapat menjadi pintu ekspor, ini akan mendukung hilirisasi yang kami dorong di NTT, dan menjadi peluang untuk memperluas pasar ke negara tetangga,” tandasnya.

Segera Pindah

Dikutip dari laman kompas.com, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah segera memindahkan pelabuhan impor untuk sejumlah komoditas industri tertentu ke wilayah Indonesia timur.

Tiga titik yang ditetapkan untuk pelabuhan impor yakni Pelabuhan Sorong di Papua Barat Daya, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara dan Pelabuhan Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Agus, hal tersebut bertujuan melindungi industri manufaktur dalam negeri. “Ini sesuai dengan usulan memindahkan pintu masuk barang impor dalam rangka mengamankan pasar domestik bagi produk dalam negeri, sekaligus meningkatkan kapasitas logistik di Indonesia,” ujar Agus dilansir siaran pers Kemenperin, Senin (4/11/2024).

“Beberapa komoditas yang jadi prioritas program pemindahan itu antara lain elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup, dan obat tradisional,” ungkapnya.

Agus menyebutkan, alasan pemindahan entry point untuk sejumlah komoditas tersebut karena rawan terhadap serbuan barang impor murah atau ilegal.

Dengan demikian, pemindahan pelabuhan impor ke kawasan Indonesia bagian timur akan menjadi fokus Kabinet Merah Putih.

“Ini kami jadikan fokus kebijakan pemerintahan Kabinet Merah Putih untuk menetapkan pelabuhan impor di Sorong, Bitung, dan Kupang,” tegas Agus Gumiwang.

Adapun pemindahan pelabuhan impor ke wilayah Indonesia timur itu merupakan salah satu program quick wins yang dirumuskan Kemenperin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sesuai target pemerintah.

Kepala Pusat Pengawasan Standardisasi Industri Kemenperin Muhammad Taufiq mengatakan, rencana pemindahan pelabuhan tersebut masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Perhubungan dan Perdagangan.

“Sejauh ini masih proses pembahasan karena ini menyangkut seluruh kementerian dan lembaga terkait karena berkaitan dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Saya berharap tahun ini supaya ada dampak signifikan untuk usaha dalam negeri,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (19/8/2024). (ek/jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *