Mikhael Rajamuda Bataona
Fenomena kecenderungan pemilih jika Pilgub dilakukan saat ini sudah terpotret bahwa Melki Laka Lena berpeluang meraih dukungan mayoritas. Hasil survei saat ini yang menempatkan Melki Laka Lena di urutan teratas adalah refleksi kenyataan di akar rumput pemilih.
KUPANG, mediantt.com – Unggul di semua survey membuktikan bahwa Melki Laka Lena adalah sosok yang diterima publik karena ia mampu menembus semua sekat perbedaan. Karya-karya nyata yang rutin ditorehkan untuk NTT selama lima tahun menjadi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, sebagai bukti ia punya legasi. Ibarat pembajak lahan, Melki Laka Lena tekun membajak meskipun musim hujan belum tiba.
Bahkan, dengan hubungannya yang sangat baik dengan Jokowi dan Prabowo sebagai penerus Jokowi, maka tidak bisa dipungkiri, Melki Laka Lena punya dua tangan tak kelihatan yang menguntungkannya dalam perhelatan Pilgub NTT 27 November 2024.
Tingkat keterpilihan Melki Laka Lena mengalami lonjakan sangat signifikan dalam dua bulan terakhir. Hasil potretan dua lembaga survei: Charta Politika dan IndekStat pada rentang waktu berbeda, menegaskan hal tersebut.
Cermati fakta rilisnya. Sebelum mendaftar di PAN, Demokrat, PKB dan PSI pekan ketiga Mei lalu, elektabilitas MLL masih di 38,4%. Kini atau dua bulan setelahnya bertengger di posisi 49,1 %, atau mengalami kenaikan 10,7%.
Diketahui, Charta Politika melakukan survei pada 2-11 Mei 2024 dan IndekStat pada periode 1-10 Juli 2024. Capaian terakhir MLL hingga bertengger di posisi 49,1 % itu terlihat melalui simulasi coblosan secara tertutup atas tiga nama cagub.
Merespons hasil survei dua lembaga tersebut, Analis Politik dari FISIP Unwira Kupang, Michael Rajamuda Bataona, menjelaskan, hasil survei itu tidak boleh dihadapi secara apa adanya atau taken for granted. Tapi, dihadapi dengan pemahaman ilmiah bahwa itu data hasil potret sebuah fenomena politik. Di mana, di balik data kuantitatif itu ada banyak makna kualitiatif di sana. Potret itu memberi pemahaman yang luas dan mendalam tentang Pilgub NTT.
“Artinya, fenomena kecenderungan pemilih jika Pilgub dilakukan saat ini sudah terpotret bahwa Melki Laka Lena berpeluang meraih dukungan mayoritas. Terlepas dari prediksi hasil Pilgub, menurut saya, hasil survei saat ini yang menempatkan Melki Laka Lena di urutan teratas adalah refleksi kenyataan di akar rumput pemilih,” begitu analisa Master Politik jebolan Universitas Padjajaran Bandung ini, menjawab Pers di Kupang, Rabu (24/7/2024).
Dia menjelaskan, hasil tersebut merupakan sebuah refleksi bahwa sosok Melki Laka Lena memang paling tinggi tingkat ketersukaan dan keterpilihannya di tengah pemilih NTT. Artinya, data survei ini bisa dipakai untuk mengasumsikan bahwa Melki Laka Lena itu punya kans yang besar dan terbuka untuk memenangkan pertarungan, sekeras apa pun pertarungan nanti. Karena Melki sudah punya modal dasar yang solid di level pemilih.
Dengan tingkat keterpilihannya paling tinggi, jika diadu dengan semua calon, maka Melki Laka Lena butuh fokus untuk menuntaskan misinya memenangkan Pilgub. “Angka-angka yang saya baca memang menjelaskan dominasi Melki Laka Lena itu. Meskipun dalam hal pencitraan di media sosial Melki Laka Lena masih kalah dari figur lainnya, tapi dalam hal kedalaman dukungan, kekuatan dan soliditas topangan akar rumput Melki Laka Lena masih jauh unggul dari calon lainnya,” tegasnya.
Mengapa Melki bisa dominan seperti itu? Menurut Rajamuda Bataona, variabel paling kuat dari Melki Laka Lena adalah kepribadiannya. Itu semacam modal sosial dan budaya yang paling kuat dari Melki Laka Lena.
“Melki punya kepribadian yang humble dan mampu diterima di semua kalangan. Dengan cara komunikasinya yang cair dan akrab, Melki Laka Lena selama ini sukses menembus semua lapisan dan sekat sosial kultural dan sekat-sekat politik di NTT. Di hampir semua segmen pemilih dengan latar kultural berbeda, termasuk suku dan agama yang sulit ditembus, Melki Laka Lena bisa diterima,” jelasnya.
Dia menegaskan lagi, “Cara dia membranding dirinya sebagai saudara untuk semua membuat dia beberapa langkah di depan figur lain. Nah, ini menjelaskan bahwa kepribadian Melki Laka Lena memang unik. Dia punya karakter sebagai politisi yang luwes bergaul. Keluwesan, kesederhanaan dan sikap humble dengan terus turun berkarya di hampir semua kabupaten inilah yang membuat Melki punya investasi sosial yang lebih baik”.
Hal itu, sebut dia, terkonfirmasi dalam angka-angka survei itu. Artinya banyak pemilih yang sudah mengenal dia, sudah menetapkan pilihan kepadanya. Selain kepribadian Melki Laka Lena sebagai daya pikat, angka dalam hasil survei itu juga menjelaskan bahwa Melki Laka Lena memang merepresentasikan soliditas suara partai-partai KIM di NTT.
Signal itu sudah mulai nampak secara ekektoral dalam angka survei itu. Di mana, karena politik Pilgub NTT itu refleksi dari fragmentasi politik nasional, maka ketika Melki Laka Lena dielus oleh para elit KIM untuk mewakili soliditas KIM di NTT, maka aliran ceruk dukungan elektoral pemilih partai-partai KIM di hampir semua kabupaten/kota di NTT itu pelan tapi pasti akan terus terarah untuk Melki Laka Lena. Inilah keuntungan berikutnya yang membuat Melki Laka Lena unggul dalam survei.
“Menurut saya, jika politik nasional terus terfragmentasi antara partai koalisi pemerintah dan non pemerintah, terutama PDIP vs Jokowi, maka keuntungan nanti akan sangat kuat terrefleksi dalam aliran dukungan elektoral untuk Melki Laka Lena di NTT. Sebab, bagaimana pun juga Melki Laka Lena diuntungkan oleh posisinya yang menjadi Ketua TKD Prabowo-Gibran di NTT saat Pilpres kemarin. Dengan hubungannya yang sangat baik dengan Jokowi dan Prabowo sebagai penerus Jokowi, maka tidak bisa dipungkiri bahwa Melki punya dua tangan tak kelihatan yang menguntungkannya dalam kampanye,” jelas Rajamuda Bataona.
Hal berikutnya, menurut dia, yang juga menjadi variabel utama yang bermain dalam meningkatnya elektabilitas Melki Laka Lena adalah pasukan lapangan. “Melki Laka Lena ini dalam teriminologi praksis politik, ibarat pembajak lahan yang tekun membajak meskipun musim hujan belum tiba. Melki Laka Lena sudah lama bekerja sejak masa Covid untuk rakyat ke seluruh NTT. Dengan hasil-hasil karya dan bukti yang terukur di lapangan, tidak mengherankan bahwa hasil survei menunjukan dia unggul secra elektabilitas,” katanya.
Selain hasil karya, Melki Laka Lena juga pnya pasukan dan tim lapangan yang solid di seluruh NTT yang mendorongnya tidak sibuk membranding dirinya di media sosial tapi fokus dengan kerja-kerja lapangan untuk membantu masyarakat. “Nah, itulah yang membuat elektabilastnya naik dan itu terpotret dalam hasil survei itu. Jadi peluang Melki Laka Lena akan sangat terbuka ke depan untuk terus unggul. Sebab, angka-angka itu bukan datang tiba-tiba tapi datang dari persepsi pemilih yang melihat bukti dan hasil kerja keras Melki Laka Lena selama ini,” tegasnya. (laurens leba tukan/jdz)