Memaknai Spirit AYO BANGUN NTT

oleh -590 Dilihat

Melki-Johni punya visi-misi besar jika didaulat rakyat memimpin NTT. Paslon yang diusung 11 parpol dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini punya spirit “Ayo Bangun NTT”, menuju NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bekelanjutan. Nah, apa sesungguhnya makna filosofis dibalik tagline Ayo Bangun NTT?

ANALIS Politik dari Unwira Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona, berpendapat, jika dikaji secara filosofis maka tagline Ayo Bangun NTT itu punya makna yang mendalam. Spirit itu, terang dia, adalah sebuah ungkapan kerendahan hati dari paslon Melki-Jhoni. Itu ungkapan yang tulus dari hati mereka bahwa mereka berdua punya keterbatasan. Mereka bukan superman yang bisa menyelesaikan masalah-masalah krusial di NTT ini dengan kekuaatan sendiri.

Menurut dia, Melki-Johni masing-masing hanya memilki dua tangan dan dua kaki untuk bekerja. Karena itu mereka mengajak dengan sepenuh hati agar seluruh masyarakat, termasuk diaspora, terlibat membangun NTT dengan talenta masing-masing. Itulah makna ajakan Ayo Bangun NTT.

Selain itu, Ayo Bangun NTT juga menjelaskan bahwa Melki-Johni bukan pemimpin yang merasa hebat, meledak-ledak, dan mengklaim bisa bekerja sendiri menyelesaikan semua persoalan di NTT. Mereka punya keterbatasan.

“Mereka hanya pemimpin yang mau menjahit semua mimpi anak-anak NTT, karena itu, mereka mengajak semua pihak untuk terlibat. Baik yang ada di nusa ini, maupun yang ada di luar NTT untuk mari bersama membangun NTT,” kata Pengasuh Mata Kuliah Komunikasi Politik dan Teori Teori Kritis ini.

***

Rabu 27 November 2024, besok, rakyat NTT akan memilih gubernur dan wagub baru, periode 2024-2029. Ada tiga kandidat gubernur dan wakil gubernur yang bertarung. Ada pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma, ada pula Ansi Lema-Jane Natalia, juga ada Simon Petrus Kamlasi Andre Garu. Masing-masing dengan kekuatan koalisinya.

Seluruh rangkaian kampanye telah selesai. Saat ini rakyat memasuki ruang sunyi, dalam kontemplasi senyap untuk meresapi semua visi misi, program, juga rekam jejak para paslon, untuk nanti memakai hak politiknya; memilih yang terbaik. Sebab kualitas pemimpin itu juga sangat tergantung pada kualitas rakyat yang memilihnya.

Pemimpin NTT harus keras, bukan kejam. Dia harus baik, bukan lemah. Dia harus menyatu antara kata dan perbuatan. Dia harus memperlihatkan dalam perilakunya seluruh nafas perjuangan NTT keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan. Karena itu dia harus benar-benar antikorupsi, tidak cuma omon-omon.

Pemimpin benar di era demokrasi hadir dari pemilih yang benar-benar tahu memilih. Keterpurukan NTT yang berlarut, salah satunya disebabkan karena kita selalu memilih pemimpin yang salah dengan cara pikir yang salah.

Tetapi supaya tidak terkecoh kita harus memegang sejumlah indikator yang potensial memaksa calon tidak melakukan korupsi. Lihat baik-baik rekam jejak para calon itu. Kekayaannya dan gaya hidupnya.

Integritas dan kejujuran seorang pemimpin juga diuji oleh satunya kata dan perbuatan. Pemimpin tidak jujur bila beda yang diucapkan, beda yang dilakukan.

Pemimpin yang diserahkan kekuasaan melalui mandat rakyat, dilengkapi power untuk memaksa orang melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Itulah perbedaan mendasar antara yang berkuasa dan rakyat biasa.

Kejujuran dan integritas seorang pemimpin tidak saja dipagari aturan normatif, tetapi juga etika. Celaka besar ketika pemimpin melabrak dua-duanya. Hukum dilanggar, etika diabaikan.

NTT yang keras alamnya membutuhkan pemimpin dengan karakter Maskulin. Tipikal pemimpin Maskulin juga ada dalam diri Melki Laka Lena. Melki Laka Lena kian hari kian menjadi sosok yang menggoda dan mempesona. Menggoda, karena tokoh muda ini sedang memegang kartu joker. Acuannya pada survey; dengan elektabilitasnya bersama cawagub Johni Asadoma lebih unggul dari yang lain.

Melki Laka Lena pun punya integritas dan kejujuran yang telah teruji oleh satunya kata dan perbuatan. Sebab, itu tadi, pemimpin tidak jujur bila beda yang diucapkan, beda pula yang dilakukan.

Spirit AYO BANGUN NTT, bisa menjadi kekuatan baru, sekaligus perspektif baru, yang mampu mengubah kultur perpolitikan di NTT, dari kultur muslihat, ke kultur kepatutan. Selamat Mencoblos! (jdz)