Kupang, mediantt.com – Budaya menabung harus dibentuk sejak dini. Sebab menabung mempersiapkan pondasi ekonomi masa depan. Mempersiapkan pensiun dengan nyaman dan sejahtera karena tidak ada orang bangkrut karena menabung tetapi banyak orang bangkrut karena tidak punya tabungan.
Ketika melihat ada usaha baru di Kota Reinha – Larantuka, Yang Mulia Uskup Fransiskus Kopong Kung, Pr meminta penjelasan kepada Team Tugu Mandiri Flobamora dibawah pimpinan Natalia Andhisty, di Pendopo Keuskupan Larantuka, Sabtu (23/12).
Uskup Franciskus menyikapi positif Tugu Mandiri, tentang seluk beluk usaha termasuk Tugu Mandiri di Larantuka. Bangkitkan kepercayaan masyarakat dengan menabung di Tugu Mandiri. Tunjukkan dan yakinkan orang bahwa Tugu Mandiri mendidik dan melatih diri untuk menabung setiap hari sedikit demi sedikit.
Uskup meminta untuk membangun kepercayaan dari masyarakat. Kalau boleh ada kantor cabang Tugu Mandiri di NTT, untuk memacu pertumbuhan masyarakat menabung dan tidak membiarkan bertumbuh sendiri minat menabung.
Berkaca dari bentuk usaha yang belum terbukti atau coba-coba dikembangkan, Uskup Larantuka menjadi tempat keluhan masyarakat Kota Reinha, mengenai usaha-usaha masa lalu yang cukup parah yang membuat banyak orang kecewa dan depresi dengan tumpukan hutang masyarakat.
Profil Tugu Mandiri
Sejak berdiri 28 Juni 1985 dan tahun 1993 melakukan perluasan bisnis dengan mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan nama Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Tugu Mandiri dengan komitmen kuat pemegang saham yaitu Dana Pensiun Pertamina (71,18 persen), PT Timah (Persero) Tbk (27,78 persen), dan Kementrian Keuangan RI (1,04 persen). Tugu Mandiri terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan terdiri dari 135 perusahaan peserta DPLK, dengan total anggota lebih dari 45 ribu orang.
Ada 3 pilihan menabung cerdas di Tugu Mandiri. Pilihan I 1x atau 350 ribu/bulan, 60 x (5 tahun) proteksi 21 juta. Pilihan II 700 ribu/bulan 60 x (5 tahun) proteksi 42 juta, Pilihan III 1.150 ribu 60 x (5 tahun) proteksi 63 juta. (rony)