Jembatan Emas Lembata Tersenyum
Lembata, dulu dikenal dengan “Lomblen”, kini menjadi kabupaten sebuah pulau dengan 9 kecamatan, 144 Desa dan 7 Kelurahan, terlepas dari kabupaten Induk Flores Timur sejak 1999 silam. Sungguh, Lembata menjadi sebuah Pulau yang indah. Bahkan dikenal sebagai “Pulau Emas”. Alasannya, sesuai hasil penelitian ahli Jepang, kandungan emas di Pulau Lembata jauh lebih berkualitas dari emas di Cikotok, Jawa Barat. Namun rakyat Lembata komit untuk tidak melakukan tambang eEmas yang pernah jadi komoditi politik kontroversial itu.
Lembata, telah dikenal dunia internasional dengan tradisi Penangkapan Ikan Paus dengan peralatan tradisional berupa Pledang (perahu kayu tanpa mesin dengan menggunakan layar) dan Tempuling (tombak) yang ujungnya berkait terbuat dari baja yang digunakan untuk menikam ikan raksasa itu. Seluruh uapacara ritual penangkapan ikan Paus selalu dalam bingkai ritual keagamaan dan seremonial adat setempat. Bukan hanya itu. Tapi juga punya Potensi Pariwisata lainnya yang sungguh menjanjikan. Potensi sumber daya Pariwisata Lembata sangat beragam berupa wisata alam, wisata budaya dan wisata purbakala.
“Lembata punya aneka ragam potensi seni dan budaya yang sangat khas dan unik yang telah diwariskan nenek moyang kita secara turun temurun. Kekhasan seni dan budaya ini tercermin dalam adat istiadat yang sangat menjunjung tinggi budaya Lamaholot,” ungkap Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata, Longginus Lega, SE. Dikatakan, aktivitas seni budaya harus dikelola dalam semangat kebersamaan, kreativitas dan inisiatif yang tinggi untuk mendorong para pelaku budaya mengekspresikannya sebagai bangsa yang menghormati keragaman dan pluralisme budaya.
Kepemimpinan “Lembata Baru”, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST dan Wakil Bupati, Viktor Mado Watun, SH, diawal memimpin Lewotana Lembata telah berkomitmen membangun Lembata dengan membidik sektor Pariwisata sebagai lokomotif Pembangunan. Lembata memiliki potensi Pariwisata yang sungguh menjanjikan. Tidak heran jika Pariwisata menjadi “Leading Secktor”
Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata menyadari bahwa Pembangunan Pariwisata sebagai sektor unggulan, tidak bisa tinggal diam. Bahwa sangat dibutuhkan sikap tanggap kreatif berupaya melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan aneka ragam budaya daerah merupakan bagian integral dari kiat dan strategi membangun, memajukan dan memperkenalkan daerah ini ke dunia luar.
Sebuah langkah promosi kreatif adalah, penyelenggaraan “Rally Wisata Bahari 2014”. Rally Wisata Bahari merupakan event wisata tahunan Kabupaten Lembata yang merupakan bagian dari penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lembata 2011-2016, dimana sektor Pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan sebagaimana tertuang dalam Perda nomor 8 Tahun 2012 yang diubah dengan Perda Nomor 16 Tahun 2013 tentang RPJMD Kabupaten Lembata.
Event wisata ini telah di Launching oleh Meteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di Jakarta. Sungguh menarik. Betapa tidak. Disbudpar merancang Visi Rally Wisata Bahari 2014 sebagai berikut. “Rally Wisata Bahari Jembatan Emas Percepatan Pembangunan Menuju Lembata Tersenyum 2016”.
Pemkab Lembata yakin benar bahwa sektor Pariwisata sebagai sektor unggulan akan mampu mendorong percepatan kemajuan pembangunan sektor lainnya. Itulah jembatan emas. Jika rakyat maju, mandiri dan sejahtera, maka dipastikan rakyat Lembata Tersenyum.
Sebagai sektor unggulan, tepat bila misi Rally Wisata Bahari dirancang untuk memanfaatkan potensi bahari dan seni budaya lokal bagi pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Memberdayakan semua Stakeholders (masyarakat dan pemerintah) dalam pengembangan pariwisata. Mengapa nian? Karena membangun pariwisata tidak hanya tugas pemerintah. Tapi melibatkan berbagai pihak. Entah dunia usaha maupun pelaku pariwisata dan pemerintah. Misi Rally Wisata Bahari yang juga tak kalah pentingnya, mewujudkan pelestarian potensi bahari dan potensi budaya yang pemanfaatannya secara berkelanjutan. Artinya, membangun pariwisata tidak boleh merusak potensi yang ada. Tapi harus dilestarikan dan diwariskan untuk generasi bangsa ke depan demi kejayaan rakyat Lewotana Lembata tercinta. (Karolus Kia Burin/Humas Setda Lembata)