Menikmati Savana Luas nan Magis Fulan Fehan

oleh -160 Dilihat

Pesona alam di Kabupaten Belu, sungguh menarik untuk dijelajahi. Di daerah tapal batas itu ada sebuah padang rumput yang sangat indah. Namanya Fulan Fehan. Berada di ketinggian 1.562 mdpl ini konon memiliki kekuatan magis dan diyakini menjadi tempat tinggal para raja.

FULAN FEHAN ada di sebuah lembah di kaki Gunung Lakaan dengan sabana yang teramat luas. Berada sekitar 26 kilometer dari kota Atambua, tepatnya di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu.

Minggu, 8 November 2020, satu grup keluarga besar dari Kupang, berwisata ke Fulan Fehan. Melintasi tanjakan panjang berkelok dan curam, sungguh menguji adrenalin, tapi terbayar dengan pemandangan amat indah; padang rumput yang luas sejauh mata memandang. Mata pun makin dimanjakan dengan sekelompok kuda yang bebas berkeliaran. Semua itu berpadu dengan langit biru yang membentang luas. Sungguh pemandangan yang menakjubkan!

Uniknya, meski memiliki suhu yang cenderung dingin tapi di berbagai sudut savanna ini terdapat segerombolan tanaman kaktus yang tumbuh, bentuknya pipih dengan duri di berbagai sisinya. Kaktus-kaktus tersebut jadi salah satu keunikan tersendiri.

Tak cuma itu. Di salah satu titik tertinggi di padang rumput ini, terpampang gagah Gunung Lakaan yang merupakan Gunung tertinggi kedua di Pulau Timor. Di sisi lainnya, di ujung lembah dan tebing, sebuah kawasan hutan yang sangat rimbun kontras dengan padang rumput yang mengelilinginya terasa begitu magis. Ukurannya tidak terlalu besar namun sangat misterius. Orang menyebutnya Benteng Kikit Gewen dimana raja Timor disemayamkan. Konon dulu disana juga merupakan tempat persembahan kepala musuh ketika masih sering terjadi perang antar suku.

Ada pula Benteng Rana Hitu atau yang dikenal sebagai Benteng Lapis Tujuh. Benteng ini digunakan saat perang tradisional antar suku di pedalaman Timor (sekarang Timor Leste). Konon, benteng ini dibuat hanya dalam waktu tujuh hari tujuh malam.

“Sebagai destinasi wisata tempat ini (Fulan Fehan) bagus. View-nya luar biasa. Tapi tempat ini lebih tepat jadi lokasi bersemedi untuk menemukan inspirasi,” kata Patris Sunda, warga Kabupaten Ende. Ia juga menyebutkan, daya magis Fulan Fehan masih kalah jauh dengan sakralnya Danau Kelimutu di Kabupaten Ende. (*/jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *