LARANTUKA – Selasa (31/10) lalu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan Taman Doa Bukit Fatima San Dominggo Larantuka, Flores Timur. Peresmian ini ditandai dengan pemukulan gong bersama Gubernur NTT, Bupati Flores Timur dan Uskup Larantuka, dilanjutkan penandatanganan prasasti. Acara ini, sebelumnya didahului dengan ibadah misa peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria Fatima bersama seluruh umat Larantuka.
Menko Bidang Kemaritiman menyampaikan bahwa kedatangannya ke Larantuka bukanlah sebuah kebetulan, mengingat jadwal kerja yang sangat tinggi.
“Saya berbahagia bisa hadir di NTT dan Larantuka, tidak ada dalam hidup ini yang kebetulan. Semuanya sudah diatur Tuhan. Hari ini, saya bisa datang ke sini, itu sudah Tuhan atur,” begitu katanya, diikuti tepuk tangan antusias seluruh masyarakat Larantuka.
“Tempat ini (taman doa bukit fatima) membuat hati tenang, saya berdoa tadi sampai mata berkaca-kaca. Tuhan itu maha besar. Biaralah tempat ini dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi salah-satu obyek wisata religius” tutur pria 70 tahun itu.
Luhut juga mengatakan, NTT memiliki potensi menjadi Provinsi yang kaya. NTT memiliki kekayaan alam yang tersembunyi, sebagai provinsi yang memiliki potensi besar untuk memproduksi garam. NTT memiliki potensi pariwisata, juga kekayaan laut penghasil ikan.
“NTT berpotensi menjadi provinsi yang kaya. Kami memiliki blue printnya, ada 36.000 hektar luas lahan potensi garam di Indonesia, 24.000 hektarnya ada di NTT. Bila sumberdaya alam ini dikembangkan maka akan ada perputaran uang sebesar 30 triliun rupiah di NTT. Pada tahun 2019, saya pikir, jumlah turis yang datang ke NTT bisa mencapai 2 juta orang dengan adanya perbaikan infrastruktur, daerah ini bisa mendapat 2 miliar dollar atau 20 triliun rupiah. Saya sudah menelpon menteri perhubungan, agar runway Bandara Larantuka di tambah 500 meter lagi, sehingga hasil kekayaan laut (ikan) bisa langsung diekspor dari Larantuka,” tegas menteri kelahiran Toba Samosir itu.
Sementara itu, Gubernur Frans Lebu Raya menyapaikan ucapan terima kasihnya kepada Menko yang sudah bersedia hadir di Kota Reinha dan meresmikan Taman Doa Bukit Fatima.
“Tempat ini mesti menjadi tempat yang memancarkan damai bagi seluruh dunia, tidak hanya untuk masyarakat Flores Timur saja, tetapi juga bagi seluruh warga dunia. Tentunya, kehadiran Bapak Menteri dalam kegiatan ini bisa menjadi tambahan motivasi bagi kami, untuk menjaga kerukunan, toleransi dan kedamaian di daerah ini, sebagai wujud kontribusi kami, dukungan kami bagi keutuhan NKRI,” kata Gubernur NTT.
Ikut memberikan sambutannya, Bupati Flores Timur dan Uskup Larantuka. Pemerintah Flores Timur dan Keuskupan Larantuka pun berterima kasih atas kehadiran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia.
Tutut hadir dalam acara peresmian itu antara lain, Staf Khusus Presiden RI, Gories Mere, perwakilan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTT, Uskup Agung Ende, Uskup Bandung, Uskup Bogor, anggota DPR RI Melchias Marcus Mekeng.
Selain meresmikan Kawasan Bukit Doa Fatima, Menko Kemaritiman bersama Gubernur NTT dan rombongan pemerintah daerah Flores Timur juga meninjau Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Amagarapti, meninjau lokasi pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah di Kelurahan Sarotari, dan melihat perkebunan jambu mente di Lewo Lema dan Ile Mandiri. (hms/jdz)