Menteri LHK Ajak Masyarakat NTT Bantu Pulihkan Lahan Kritis

oleh -22 Dilihat

BOLOK – Penanganan wilayah kritis di Indonesia termasuk Provinsi NTT harus dilakukan secara komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis dan teknik pembibitan. Juga, mengaktifkan semua unsur dan partisipasi masyarakat.

“Penanganan wilayah kritis harus menghasilkan perubahan, membangun kesempatan kerja dan mengatasi kemiskinan selain mengatasi permasalahan lingkungan,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung, Ir. Hudoyo, MM pada peringatan Gerakan Nasional Pemulihan DAS tahun 2019 di Lapangan Nunuhena, Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, Selasa (26/11/2019).

Menurut Hudoyo, lahan yang antara lain berupa semberdaya hutan, tanah dan air merupakan modal utama bagi kesejahteraan generasi masa kini dan masa mendatang. Saat ini, sebut dia, ada 14 juta hektar lahan kritis yang tersebar di 17 ribu DAS di Indonesia.

“Lahan kritis ini harus kita pulihkan dengan meningkatkan produktivitasnya melalui kegiatan penanaman dan membangun konservasi tanah dan air seperti teras, dam penahan, gully plug, embung serta mengembangkan usahatani konservasi seperti agroforestri,” kata Hudoyo.

Mengutip pesan Presiden Joko Widodo, bahwa untuk mengembangkan pembibitan melalui Kebun Bibit Desa (KBD) di sekitar lahan kritis di dalam dan di sekitar hutan bersama masyarakat. “Karena itu, saya ajak semua pihak; baik pemerintah daerah, kalangan swasta dan seluruh masyarakat bersama Kementerian LHK bersama-sama mengembangkan KBD. Pada musim hujan tahun 2019-2020 ini Kementerian LHK akan membangun 1000 KBD disamping 51 persemaian permanen yang telah ada di seluruh Indonesia,” ucap Hudoyo.

Dikatakan, Kementerian LHK juga sedang mempersiapkan persemaian moderen dalam skala besar di calon lokasi Ibukota negara dan empat persemaian di kawasan strategis lainnya yaitu di Toba-Sumatera Utara, Labuan Bajo-NTT, Mandalika-NTB dan Likupang-Sulawesi Utara.

Sebagaimana diketahui peringatan GNPDAS ini untuk meningkatkan komitmen semua pihak untuk memelihara lingkungan hidup. Tema kegiatan adalah Pulihkan Lahan, Membangun Masa Depan.

Nampak hadir Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua DPRD NTT, Ny. Emi Nomleni, Wakil Walikota Kupang, dr. Herman Man, Wakil Bupati Kupang, Jery Manafe dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT. (valeri/hms)