LEWOLEBA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan safari bahari ke Lembata, Nusa Tenggara Timur. Ini adalah kunjungan pertamanya ke pulau tersebut.
“Kenapa NTT jadi perhatian saya, karena sekarang yang barat sudah lumayan aman, kemudian utara juga sudah agak lumayan. Saya dengar yang dari Papua dan Aru semua sekarang lari di wilayah Timor Leste. NTT ini kan berbatasan dengan Timor Leste. Ada kecenderungan kelihatannya kegiatannya agak marak di sini (illegal fishing),” kata Susi.
Pernyataan itu disampaikan Susi kepada wartawan di dalam KRI Untung Suropati 372 dalam perjalanan menuju Lembata, NTT, pada Kamis 9 Juni 2016 malam. Dia didampingi Kepala Balitbang KKP selaku Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP M Zulficar Mochtar.
“Di sini (NTT) selain illegal fishing kapal asing, juga banyak destructif fishing yang pakai bom-bom,” sambung Susi.
Susi juga ingin melihat langsung bagaimana situasi para nelayan di Lembata, lingkungan dan potensinya, serta seperti apa distribusi logistik di sana.
“Saya ingin melihat situasi para nelayan, alam, environment, logistik, potensinya, dan menyapa masyarakat Indonesia Timur di NTT ini. Karena selama ini saya kunjungan ke NTT baru ke Waingapu. Saya juga mau melihat potensi, situasi sekarang, karena banyak bantuan (KKP) yang mangkrak,” jelas Susi.
Susi menjelaskan, selama ini nelayan di wilayah pesisir kebanyakan mengalami masalah logistik. Misalnya saja, ketiadaan mesin es untuk mengawetkan ikan, lalu sulitnya transportasi dan biaya yang mahal.
“Lalu kadang-kadang sertifikasi dan izin-izin juga bukan urusan yang gampang di daerah. Padahal kita sudah umumkan bahwa kapal di bawah 10 GT tidak perlu izin-izin macam-macam lagi. Tapi ternyata sampai sini (NTT) ada nelayan yang kapalnya cuma 2 GT bawa es, 3 hari es-nya habis, SLO-nya (Surat Laik Operasi) masih belum keluar. Contohnya itu,” papar Susi.
Ditambahkan Susi, selama ini KKP sudah cukup banyak memberikan bantuan kepada nelayan di wilayah pesisir di seluruh Indonesia. Namun tak sedikit bantuan itu malah justru mangkrak.
” Yang mangkrak banyak, ini yang kita identifikasi. Nanti kita pulang kita teliti lagi. Kebanyakan teknologinya tinggi, masyarakat tidak bisa pakai. Ada juga mesinnya canggih, tapi tidak ada manualnya. Sekarang kita identifikasi persoalan mereka yang kita bisa bantu,” imbuhnya.
Mendadak Sambangi Larantuka
Menariknya, Menteri Susi Pudjiastuti dalam perjalanan ke Lembata, mendadak singgah ke Larantuka. KRI Untung Suropati-372 yang ditumpangi Susi dan rombongan Kementerian Kelautan Perikanan merapat di Pelabuhan Laut Larantuka, Jumat (10/6/2016) pukul 09.00 Wita.
Turun dari KRI Untung Suropati, Susi langsung disambut pejabat daerah setempat, seperti Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin. Dia disalami dan diberikan kain selendang sebagai ucapan selamat datang di Larantuka.
Susi kemudian masuk ke dalam mobil untuk menuju Tempat Pelelangan Ikan (Larantuka). Di tengah perjalanan, dia dicegat sekitar 30-an nelayan yang berteriak-teriak memanggil namanya.
“Ibu, turun dulu, sini foto dulu sama kami nelayan ini,” ujar beberapa di antara para nelayan ini kepada Susi.
Susi pun kemudian turun dari mobilnya dan menyalami para nelayan. Dia juga meladeni foto bersama. “Sudah lama kami menanti kedatangan ibu di sini,” ujar salah satu nelayan berusia hampir 70 tahun kepada Susi.
Nelayan asal Sikka itu kemudian curhat kepada Susi agar memperhatikan nasib nelayan di wilayah Flores Timur. Susi pun menjawab keluhan tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan langkah-langkah efektif.
Salah satunya, lanjut Susi, saat ini kapal asing sudah 100 persen tidak boleh lagi menangkap ikan di perairan Indonesia lewat Perpres No 44 tahun 2016 yang telah diteken Presiden Jokowi.
“Kapal asing sekarang sudah tidak boleh ada lagi. Kalau ada kapal asing yang nangkap ikan, bapak tangkap duluan. Laporkan ke pihak berwajib,” ujar Susi sambil membagikan nomor handpone pribadinya kepada para nelayan.
Menteri Susi kemudian melanjutkan perjalanan ke TPI Larantuka yang jaraknya tak terlalu jauh. Dia kemudian melakukan dialog dengan para nelayan dan pejabat daerah setempat. Di lokasi sudah ada ratusan nelayan memadati. (detik.com/jdz)
Foto : Menteri Susi Pujiastuti ketika turun dari mobil di Larantuka menyalami par nelayan yang mencegatnya, Jumat (10/6).