Moeldoko Terima Jadi Ketum Demokrat versi KLB via Telpon, Khaeron: KLB Itu Ilegal

oleh -19 Dilihat

Suasana di KLB Partai Demokrat Deli Serdang, Sumatera Utara.

MEDAN – Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD), yang diklaim sepihak sejumlah orang, memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketum Demokrat periode 2021-2025. Moeldoko menerima keputusan KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utra (Sumut), itu untuk memimpin partai.

Moeldoko menerima keputusan KLB Demokrat itu melalui sambungan telepon. Salah seorang peserta KLB Demokrat, Darmizal, menelepon Moeldoko agar memberikan sejumlah ucapan kepada peserta KLB.

“Sebelum istirahat ini, kami harap Bapak dapat menyampaikan sepatah-dua kata, nanti pada saat Bapak sampai ke Jakarta, kita akan bertemu,” kata Darmizal di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).

Moeldoko, yang sudah tersambung melalui telepon dengan peserta KLB Demokrat, kemudian berbicara menanggapi keputusan KLB Demokrat Deli Serdang itu. Moeldoko ingin memastikan keseriusan peserta KLB Demokrat yang memilih dirinya.

“Walau secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semuanya atas amanah ini,” ujar Moeldoko lewat telepon.

Kemudian Moeldoko melontarkan sejumlah pertanyaan kepada peserta KLB Demokrat. Moeldoko belum hadir di lokasi KLB Demokrat tapi dalam perjalanan ke Deli Serdang.

“Untuk itu, tolong Saudara-saudara jawab pertanyaan dari saya untuk memastikan, tolong dijawab. Apakah KLB ini sesuai AD/ART atau tidak?” ucap Moeldoko. “Sesuai,” jawab peserta KLB.

“Yang kedua, saya ingin tahun keseriusan kalian memilih saya untuk memimpin Partai Demokrat, serius atau tidak?” tambahnya.

Peserta KLB Demokrat menyatakan serius agar Moeldoko memimpin Partai Demokrat. Moeldoko pun akhirnya menerima keputusan KLB Demokrat untuk memimpin partai itu.

“Dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan Saudara untuk kita terima menjadi ketua umum,” imbuhnya.

KLB Partai Demokrat yang diklaim sepihak oleh segelintir orang memutuskan Moeldoko sebagai ketua umum terpilih. Hal ini didasari voting yang dilakukan dalam KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan pertama, dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025,” kata pimpinan sidang, Jhoni Allen Marbun, saat membacakan putusan sidang pleno, di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3).

KLB Ilegal

Partai Demokrat pomoinan AHY tidak mengakui Moeldoko sebagai ketum dan menegaskan KLB Demokrat di Deli Serdang itu ilegal.

“Tidak mengakuilah, karena memang tidak ada unsur yang menyebabkan itu disebut sebagai KLB. Harus memenuhi suara DPD dua pertiga harus memenuhi suara DPC 50 persen dari seluruh DPC yang ada. Itu kan tidak terpenuhi,” kata Ketua BPOKK Demokrat Herman Khaeron, kepada wartawan, Jumat (5/3).

“Dan itu orang-orang yang nggak jelas di bawa ke sana, berkumpul kemudian seolah-olah mengatasnamakan KLB Partai Demokrat, di mana? Disebut ilegal, itu kan ilegal,” imbuhnya.

Herman menegaskan kepengurusan Demokrat di mana Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketum adalah sah. Dia menekankan kepengurusan tersebut sudah memiliki legitimasi dari Kementerian Hukum dan HAM, tak seperti KLB Demokrat di Sumut.

“Ya kami kan sudah jelas memiliki legitimasi dari Kementerian Hukum dan HAM, baik AD/ART maupun pengurus sudah ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Kami itu tidak dalam kondisi kekosongan, kami sudah punya legitimasi,” sebut Herman.

“Kongres V Jakarta sudah sah. Bahwa kemudian mereka mengatasnamakan, kalau ilegal, ya ilegallah. Kecuali kalau mereka akan membuat partai, silakan, itu hak mereka,” sambung dia. (dtc/jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *