Mulai 15 Juni, NTT Berlakukan New Normal, Marius: Segera Buka Batas Antarwilayah

oleh -18 Dilihat

KUPANG, mediantt.com – Kendati angka terkonfirmasi positif corona di NTT masih fluktuatif, namun Pemerintah Provinsi NTT mengambil kebijakan bahwa terhitung 15 Juni 2020, seluruh aktifitas pemererintahan, pembangunan dan perekonomian, resmi dibuka. Artinya, NTT mulai berlakukan kehidupan normal baru (new normal life) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Demikian benang merah rapat teleconference antara Gubernur NTT Viktor Laiskodat dengan bersama para bupati dan walikota se-NTT, Selasa (26/5), yang disampaikan Karo Humas dan Protokol Setda NTT, Dr Ardu Jelamu Marius, kepada wartawan.

“Bapa Gubernur dan Wagub bersama para Bupati dan Walikota sepakat bahwa aktifitas pemerintahan dan pembangunan di NTT akan resmi dibuka pada 15 Juni 2020. Tapi bagi daerah yang masuk zona hijau dipersilakan beraktifitas tanpa harus menunggu 15 Juni 2020,” tegas Marius.

Pembukaan aktifitas ini, menurut dia, antara lain aktifitas pemerintahan, pariwisata, ekonomi, perhotelan, restaurant, mall dan lainnya.

Ia juga mengatakan, proses belajar mengajar untuk semua jenjang pendidikan dari SD sampai SMA di seluruh NTT, tetap belajar dari rumah. “KBM di sekolah baru akan dimulai bulan Juli 2020 setelah masa liburan selesai,” kata Marius.

Gubernue juga menginstruksikan para bupati dan walikota agar setiap daerah itu harus siap dan bersedia menerima kedatangan sekitar 5.000-an Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT. “Mereka (para buruh migran) akan masuk mulai minggu ini hingga pertengahan Juni 2020. Pemerintah daerah wajib menyiapkan lokasi atau tempat untuk karantina selama 14 hari,” kata Marius mengutip Gubernur Laiskodat.

Buka Batas Wilayah

Rapat telekonference itu juga memutuskan agar seluruh batas wilayah di setiap daerah yang selama ini ditutup agar segera dibuka kembali.

“Rapat juga memutuskan agar daerah yang melakukan penutupan arus keluar dan masuk bagi orang dan barang, agar segera dibuka kembali. Tidak boleh lagi terjadi aksi pemblokiran di kawasan perbatasan antarwilayah,” tegasnya.

Selain itu, sebut Marius, seluruh transportasi, baik laut, darat dan udara, juga secara resmi mulai dibuka pada 14 Juni 2020.

Ia menambahkan, masyarakat NTT diharapkan beradaptasi dengan kehidupan normal era baru. “Jika sebelumnya tidak akrab dengan masker dan cuci tangan, sekarang harus dilakukan, budaya kerumunan disesuaikan dengan kondisi Covid-19 dan tetap menjaga jarak fisik sesuai protokol Kesehatan,” tegasnya.

“Di kantor-kantor tetap diatur physical distancing dan social distancing. Kita jangan terlalu takut. Bagaimana menjaga dan memproteksi diri agar terhindar dari virus ini,” ujarnya.

Soal pembukaan ibadah, Marius mengaku masih tetap menggunakan protokol kesehatan. “Harus dibatasi orang berkumpul, jadi harus diatur secara baik oleh lembaga-lembaga agama dengan memperbanyak waktu perayaan. Kalau biasanya dua kali, bisa diperbanyak lagi,” katanya. (jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *