KUPANG, MEDIANTT.COM – Dinamika politik di tubuh Partai Golkar NTT biasa-biasa saja jelang Musda X yang dijadwalkan 2-3 Maret 2020. Tidak ada manuver politik seperti biasanya. Karena Musda kali ini lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
Di bursa kandidat ketua, Melki Laka Lena, sang incumben, tak bisa dibendung. Dengan spirit perubahan dan kemampuan merangkul semua generasi jadi pertimbangan rasional memilih kembali anggota DPR RI ini. Dan, seluruh DPD II Partai Golkar se-NTT telah menggelar pleno dan menyatakan mendukung Melki Laka Lena menjadi ketua periode 2020-2025.
“Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada konsolidasi dan intervensi kepada semua DPD II Golkar se-NTT untuk mendukung Pa Melki. Semua berjalan sesuai perintah Juklak 02. Kami sudah rekam bahwa hampir semua DPD II telah melaporkan hasil plenonya. Tapi Golkar akan utamakan musyawarah mufakat. Hasil pleno diserahkan secara tertulis saat pemandangan umum di Musda. Tidak ada intervensi,” kata Ketua Panitia Musda X Partai Golkar NTT, Frans Sarong, kepada wartawan di Sahid T-More Hotel, Minggu (1/3/2020) malam.
Wartawan senior ini mengatakan, sesuai Juklak 02, kandidat ketua haeus mendapat dukungan minimal 30 persen dari atau 9 suara dari total pemilih sebanyak 28 suara dari 22 DPD II, 1 suara DPP, 1 suara dari Dewan Pertimbangan dan demisioner 1 suara, sisanya dari organisasi sayap golkar.
Juklak 02… dukungan secara tertulis minimal 30 persen. Atau 9 suara.
“Jadi pleno di masing-masing kabupaten/kota beserta pernyataan dukungan kepada calon ketua akan disampaikan dalam pemandangan umum di Musda,” kata Wakil Ketua DPD I Golkar NTT ini.
Menurut dia, seluruh rangkaian Musda X dilandasi semangat dasar musyawarah untuk mufakat. Artinya, Golkar memberi penekanan khusus dalam hajatan politik lima tahunan ini agar makna musyawarah sungguh diwujudkan. “Spirit musyawarah hampir pasti terjadi karena semua DPD II sudah pleno memutuskan Melki Laka Lena menjadi calon ketua,” tegas Frans Sarong.
Frans menambahkan, arus dukublngan kepada Melki Laka Lena spontan dari bawah (DPD II) tanpa ada penggalangan. “Tidak ada karantina dan hampir tanpa energi yang disiapkan untuk Musda. Suasana politiknya beda dari kelaziman. Kita harapkan suasana ini terus terjaga ke depan di era kepemimpinan Pa Melki,” tandas Frans.
Ketua Harian Muhamad Ansor menambahkan, Musda X Golkar NTT ini tidak semata fokus pada siapa ketuanya. Tapi fokus pada pembahasan soal program politik Golkar ke depan. “Golkar NTT akan membahas program politik ke depan, termasuk sinkronisasi dengan visi misi Gubernur dan Wagub NTT,” kata Ansor.
Ia juga memveberkan, ada aatu terobosan baru Golkar NTT yakni laporan keuangannya diaudit oleh auditor eksternal. “Ini baru pernah terjadi di NTT. Hasil auditnya sudah ada dan akan dilaporkan saat Musda,” kata anggota DPRD NTT ini.
Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena, mengatakan, Musda X Golkar NTT bakal serius membahas program dan kebijakan umum yang akan menjadi keputusan bersama. “Tapi semua proses harus dilakukan dari bawah dan disampaikan di Musda lalu menjadi keputusan bersama. Tidak melulu bahas soal calon ketua,” tegas Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.
Menjawab pertanyaan soal arus dukungan yang kuat kepada dirinya untuk menjadi ketua, Melki mengaku kaget karena tidak pernah melakukan intervensi kepada semua DPD II maupun organisasi sayap Golkar.
Menurut dia, dukungan itu diberikan karena pola partisipasi dan keterbukaan yang telah dilakukan selama memimpin Golkar tiga tahun terakhir. “Semua orang bisa berpartisipasi dan saya selalu menerima kritik. Semua proses dibikin terbuka dan demokratis. Ini yang saya lakukan selama pimpin Golkar. Dan semua sudah tahu apa yang saya lakukan dalam suasana kekeluargaan,” tegas Melki.
Musda X Golkar akan dihadiri 8 delegasi dari DPP Partai Golkar dan seluruh utusan DPD II se-NTT dan akan berlangsung selama dua hari di Sahid T-More Hotel, Kupang. (jdz)