Nasib Akun WhatsApp Tinggal 7 Hari Lagi, Apa yang Harus Dilakukan?

oleh -151 Dilihat

JAKARTA – WhatsApp kembali mengeluarkan kebijakan privasi baru pada akhir April 2021 yang menyebabkan nasib akun WhatsApp tinggal 7 hari lagi. Bagaimana cara menyikapinya?

Aplikasi WhatsApp milik Facebook itu mulai memberikan pemberitahuan soal kebijakan privasi baru ke para penggunanya.

Notifikasi yang diberikan WhatsApp itu muncul bersamaan dengan penjelasan perihal pembaruan ketentuan dan kebijakan privasi.

Ada pilihan bagi pengguna di akhir notifikasi itu, apakah klik “Nanti” atau “Terima”

Kebijakan itu mulai berlaku pada 15 Mei 2021. WhatsApp mengimbau kepada penggunanya untuk menerima pembaruan itu agar dapat terus menggunakan WhatsApp setelah tanggal itu.

Sejumlah pengguna pun mulai mendapatkan pemberitahuan tersebut melalui ponsel masing-masing. Mereka merasa bingung apakah menerima atau tidak.

Misalnya, akun @_kutubooks melalui Twitter pada Rabu (28/4/2021) mengaku mendapat pemberitahuan dari WhatsApp mengenai kebijakan privasi baru. “Kalian gimana nih? Tetap di WhatsApp? Masih binggung sebenarna aman atau merugikan si?” tulis @_kutubooks.

Diterima atau Tidak?

Sementara itu, pengamat Teknologi Informasi Ruby Alamsyah menyatakan, diterima atau ditolaknya kebijakan privasi baru dari WhatsApp diserahkan ke pengguna. Namun ia memberitahukan bahwa jika notifikasi itu ditolak, maka pengguna tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp setelah 15 Mei 2021.

Saat ini, pengguna bisa memilih untuk klik “nanti” atau menolak hingga 15 Mei 2021. Sejak rentang waktu itu, pengguna masih bisa menggunakan WhatsApp, namun pemberitahuan kebijakan privasi baru akan terus muncul.

Namun bagi mereka yang menerima dengan memilih “Terima”, maka ia masih bisa menggunakan WahtsApp. Namun ada konsekuensi yang harus diterima, yakni akan ada beberapa fitur yang diterapkan WhatsApp.

Ruby pun memastikan bahwa percakapan di WhatsApp tidak akan bocor ke siapa pun. Sebab, WhatsApp sudah menggunakan teknologi enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption).

“Nanti para pengguna Facebook maupun WhatsApp akan ada sharing data, tapi bukan berarti data pribadi disalahgunakan untuk hal-hal negatif, tapi murni untuk bisnis mereka dalam satu grup,” tutur Ruby.

Sementara itu, Pemerhati Keamahan Siber yang juga staf Engagment and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang, menyatakan bahwa kebijakan privasi baru akan tetap berlaku meski pengguna menolaknya.

Ia mengatakan, soal kebijakan itu akhirnya dikembalikan ke pengguna. Jika menerima, maka pengguna harus menerima datanya diambil dan digunakan oleh Facebook.

Namun Yerry mengaku beluem mengetahui tujuan database pengguna dikumpulkan oleh WhatsApp dan Facebook.

Sebaliknya, jika pengguna menolak kebijakan privasi baru WhatsApp itu, maka ia tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp setelah 15 Mei 2021. (Nur Fitriatus Shalihah/kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *