NTT Harus Punya SDM Produktif di Sektor Pertanian dan Peternakan

oleh -24 Dilihat

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat

KUPANG, mediantt.com – Provinsi NTT dinilai belum memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di sektor pertanian dan peternakan. Karena itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta agar NTT harus memiliki SDM yang produktif dan hebat di kedua bidang tersebut.

“Dalam pembangunan sektor pertanian dan peternakan, NTT harus punya sumber daya manusia yang hebat dan produktif serta memiliki daya tahan untuk bekerja keras di lapangan,” kata Gubernur VBL dalam Seminar Nasional Pengembangan Sektor Pertanian dan Peternakan Pasca Badai Seroja di Nusa Tenggara Timur, Jumat (28/5).

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Universitas Nusa Cendana (UNDANA) secara virtual.

Menurut VBL, Kampus dan SMK Pertanian / Peternakan harus bisa melatih mereka (mahasiswa dan siswa) untuk bisa survive dan bertumbuh guna menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari pertanian dan peternakan.

“Ilmu pertanian dan peternakan itu ilmu lapangan. Harus terjun langsung dan bisa mengembangkan serta menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari peternakan sapi, babi, ayam dan lain-lain juga dengan menyiapkan pakan ternak sendiri. Untuk bidang pertanian agar kampus, sekolah, dan pemerintah bisa menghasilkan komoditi pertanian berkualitas dari lahan yang luas,” tegasnya.

Dia juga menjelaskan, generasi muda khususnya SDM pertanian dan peternakan perlu memiliki fighting spirit dari dalam dirinya agar menjadi karakter yang kuat dan tangguh. Tidak peduli hujan ataupun panas. Agar bukan hanya kecerdasan intelektual saja tetapi juga kecerdasan dalam bekerja sehingga ada terobosan-terobosan hebat.

Kata dia, pertanian harus bisa panen mencapai ribuan hektar dan peternakan kita harus bisa menghasilkan produk daging yang berkualitas. Saat ini juga kita sedang kembangkan produksi daging sapi wagyu.

“Saya mengapresiasi UKSW dan Undana yang menyelenggarakan seminar ini. Namun yang saya inginkan, kita jangan hanya terbatas pada diskusi saja. Jangan hanya dalam ruang tatap muka namun harus turun ke lapangan. Kita jangan hanya membanggakan kepintaran dari gelar profesor, doktor, dan status mahasiswa yang sebetulnya namun harus eksekusi dengan bersama-sama bekerja. Jangan hanya berbicara dan berdiskusi,” tegasnya, mengingatkan.

Gubernur VBL juga meminta agar mahasiswa jangan hanya mengejar kepentingan untuk mendapatkan nilai di kampus, namun ilmu yang didapat itu baik dari teori akademik peternakan dan pertanian harus berguna bagi orang banyak.

“Saya sangat mengharapkan agar suatu saat NTT bisa membanggakan sektor pertanian dan peternakan dengan kemajuan terobosan yang besar dan juga bisa menjadi contoh model pengembangannya bagi daerah lain,” ujarnya. (hms/jdz)