Korban erupsi Ile Lewotolok menerima bantuan anggota OSIS SMKN Semenggaris Nunukan, Kalimantan Utara. Bantuan diserahkan Dion Ola Wutun kepada pengungsi di rumah penduduk di Kelurahan Lewoleba Timur dan Selandoro, Selasa (15/12/2020).
NUNUKAN – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Semenggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menunjukkan rasa peduli kepada pengungsi menyusul erupsi Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Minggu (29/11/2020). Koordinator sekaligus Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sekolah negeri itu mengorganisir rekan-rekannya untuk membantu ala kadarnya untuk korban.
“Setelah anak-anak dengar gunung Ile Ape di kampung meletus, mereka bertanya satu sama lain untuk ikut membantu. Anak-anak tahu saya dari Lembata. Ketua OSIS mengumpulkan teman-temannya lalu mengumpulkan uang seadanya sebagai bentuk kepedulian bagi korban,” kata Stanislaus Tadas Belolok, guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMKN Semenggaris dalam keterangan yang diterima media dari Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (15/12 2020).
Menurut Stanis, melihat antisiasme para siswa begitu tinggi dalam ikut membantu meringankan beban warga korban asal Ile Ape dan Ile Ape Timur di Lewoleba, kota Kabupaten Lembata, pihaknya mengontak Justin L Wejak, kerabatnya dari Baolangu yang tinggal di Melbourne, Australia, agar bantuan siswanya itu bisa langsung diterima korban di rumah-rumah penduduk.
“Kami ngobrol langsung melalui telepon dengan Pak Justin Wejak di tengah kesibukan mengajar di Universitas Melbourne. Anak-anak senang sekali saat ngobrol dengan dengan Pak Justin. Setelah ngobrol, anak-anak meminta beliau merekomendasikan orang yang tepat di Lewoleba. Kami senang sekali ama Justin meminta kesediaan ade Dion Ola Wutun menyerahkan langsung bantuan siswa kepada warga korban,” ujar Stanis.
Para siswa SMKN Semenggaris Nunukan memberikan bantuan langsung berupa sembako yang diserahkan langsung Dion Ola Wutun. Bantuan para siswa itu berupa beras satu karung, minyak goreng, gula pasir, teh, mie sedap, sabun mandi, sabun cuci dan lainnya.
“Saya mengajak isteri, anak-anak, dan ponakan menyerahkan bantuan itu kepada pengungsi di Kelurahan Lewoleba Timur dan Kelurahan Selandoro yang tinggal di rumah-rumah penduduk. Warga sangat terharu dan senang karena para siswa SMKN Semenggaris Nunukan, tapal batas Indonesia dan Sabah, Malaysia, ikut merasakan penderitaan warga korban erupsi Ile Lewotolok,” ujar Dion Wutun, seorang freelance guide (pemandu wisata) di Lembata.
Menurut Dion, saat menyarahkan bantuan para siswa dari tapal batas negeri tersebut, sejumlah warga merasa terharu karena disapa oleh anak-anak usia remaja di belahan Kalimantan. Bahkan ada warga pengungsi jompo menangis terharu setelah tahu bantuan itu datang dari para siswa anggota OSIS SMKN Semenggaris Nunukan. (ansel)