‘Palmerah’ Berdampak Multi Fungsi untuk Flotim dan Lembata

oleh -17 Dilihat

Kupang, mediantt.com — Rencana pembangunan jembatan Pantai Palo – Tanah Merah, yang popular dengan sebutan Palmerah, yang menghubungkan Pulau Adonara dengan Pulau Flores daratan di Kabupatn Flores Timur, akan memberi multi fungsi untuk masyarakat Flotim dan Kabupaten Lembata.

Saat ini tim teknis dari Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang melakukan kajian teknis pembangunan jembatan Pantai Palo – Tanah Merah (Palmerah) yang menghubungkan Pantai Paloh di Larantuka dengan Pantai Tanah Merah di Adonara Barat.

“Jembatan ini selain untuk transportasi, juga bisa untuk pembangkit listrik tenaga air,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Ir Andre W Koreh di Kupang, Jumat (7/8/2015).

Dalam kajian teknis tahap kedua tersebut, jelas dia, terdapat tiga titik yang ditentukan menjadi lokasi pondasi pembangunan Palmerah. Tiga titik itu, yakni di sekitar lokasi Kerajaan Larantuka (Gege), Kantor Dinas PU Kabupaten Flotim, dan Kapela Tuan Meninu. Ketiga titik itu akan dikaji, namun lokasi di depan Kantor Dinas PU Flotim lebih berpeluang.

Bupati Flotim, Yoseph Lagadoni Herin ketika dikonfirmasi mengatakan, tiga titik lokasi pembangunan Jembatan Palmerah itu akan dibicarakan kembali untuk menentukan lokasi mana yang paling pas untuk membangun Jembatan Palmerah.

“Lokasi depan Kantor Dinas PU berpeluang besar, namun ini butuh kajian mendasar dari tim teknis. Jembatan Palmerah tersebut mampu membuka keterisolasian di berbagai aspek untuk wilayah Adonara dan arus yang deras dapat dijadikan pembangkit listrik untuk Flotim, Adonara, Solor, serta Lembata,” katanya.

“Jembatan ini akan menghidupkan arus transportasi dan akan menggerakkan banyak sektor perekonomian yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah itu. Hal itu dilakukan untuk menggerakkan semua roda perekonomian yang selama ini terhambat karena masalah transportasi dan kelistrikan,” jelasnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi NTT telah mengucurkan dana untuk studi kelayakan dan hasil studi kelayakan itu akan menjadi acuan untuk mengajukan bantuan dana dari pemerintah pusat dan dari pihak lain seperti Pemerintah Jepang sebagai donatur. (sp/jk)

Foto : Ilustrasi jembatan.