Pameran Batu Akik di Kupang Untungkan Perajin

oleh -32 Dilihat

Kupang, mediantt.com — Sejumlah perajin batu akik di Kupang mengaku mendapatkan keuntungan dari pameran batu akik yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Kupang, karena dalam empat hari pihaknya sudah meraup keuntungan sebesar Rp 8 juta sampai Rp 10 juta.

Nus Barbosa, seorang perajin batu akik dari Kefa, Kabupaten Timur Tenggah Utara (TTU) yang menghadiri pameran tersebut mengatakan di Kupang, Minggu (24/5), dalam satu hari tokonya bisa mendapat keuntungan penjualan sebesar Rp 1 – 2 juta.

“Kalau di toko kami hanya menjual batu dengan harga berkisar dari Rp 100.000 sampai Rp 300.000,” katanya.

Ia menjelaskan semua batu akik yang dijualnya di lokasi pameran tersebut berasal dari Kefa, Kabupaten TTU dan tidak ada satu pun batu yang berasal dari luar NTT.

Menurut dia, sudah saatnya batu-batu NTT diperkenalkan sehingga tidak kalah saing dengan batu-batu dari luar daerah.

Dalam pameran tersebut ia membawa sejumlah batu dengan harga jual yang tinggi yakni Kalidon Panca warna, Biosolar, Lavender, Badar mutif dan badar batik, batu lumut (merah, Kuning serta hijau), Batu combo mutif wayang, Pirus ijo, kornelia merah, raflesia serta cempaka.

“Ini semuanya dari kefa, tak satupun dari luar NTT,” katanya menegaskan soal batu-batu yang dibawa serta dijual di tempat tersebut.

Ia mengatakan, batu panca warnanya pernah ditawar oleh seorang pembeli dengan harga Rp 80 juta namun ia menolak dengan harga jual tersebut karena di dalam batu panca warna yang beratnya mencapai 50 kilogram tersebut terdapat berbagai macam jenis batu lagi.

“Di dalam batu panca warna ini ada berbagai jenis batu lagi, sehingga jika ada yang menawarnya dengan harga Rp 100 juta maka akan saya lepas,” tuturnya.

Sementara itu, Antoni Iskandar, seorang perajin batu akik yang sekaligus memoles, mengatakan dirinya kewalahan menangani berbagai macam permintaan dari sejumlah konsumen batu akik, mulai dari harga termurah sampai termahal.

“Dalam sehari bisa mencapai 50 orang yang saya layani, dan diperkirakan 200-an batu akik yang harus dipolesnya. dalam tiga hari saya sudah bisa meraup keuntungan sebesar Rp 6 sampai Rp 8 juta,” katanya.

Ia mengharapkan agar, pemerintah bisa terus memberikan lahan bagi para perajin batu akik untuk terus memamerkan batu akik yang ada di bumi Flobamora ini, sehingga tidak kalah bersaing dengan batu-batu akik dari luar NTT.

Pemerintah Kota Kupang sendiri telah menggelar pameran batu akik tersebut dengan mengudang berbagai macam perajin batu akik untuk meraimaikan pamaeran tersebut yang dibuka dari Rabu (20/5) sampai Kamis (4/6) bulan depan, yang digelar di depan kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang. (ant/sp)

Foto : Sejumlah warga saat memilih batu akik.