Kupang, mediantt.com – Ini kabar terbaru yang menggembirakan bagi seluruh mahasiswa Universitas PGRI NTT yang selama ini tidak jelas statusnya. Terhitung sejak Kamis (23/6), Pangkalan Data Perguruan Tinggu (PDPT) Universitas PGRI NTT secara resmi diaktifkan kembali oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti). Dengan demikian, polemik dan kisruh di PGRI NTT selama kurang lebih 2,5 tahun ini dinyatakan berakhir. Tidak ada lagi dualism kepemimpinan.
Selain itu, Kemenristek dan DIkti juga mengakui kepemimpinan Sulaiman Radja sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Penyelenggara Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonseia Nusa Tenggara Timur ( YPLP PT PGRI NTT).
“Kemenristek dan Dikti telah menyerahkan user id dan password dari Kemenristek dan Dikti oleh Kristanto, yang mewakili Direktur Kelembagaan atas nama Dirjen Kelembagaan Kemenristek dan Dikti kepada saya selaku Ketua Dewan Pembina YPLP PT PGRI NTT, di gedung BPTP, Jalan Jenderal Soedirman Jakarta Pusat pada hari Kamis 23 Juni 2015 pukul 15.00 WIB,” jelas Sulaiman Radja ketika menggelar konferensi pers di Kampus PGRI NTT, Jln PA Manafe, Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang, Minggu (26/6).
Ia juga menghimbau seluruh masyarakat agar dapat mengakses user id YPLP PGRI NTT melalui www.forlap.dikti.go.id. “Semua data PGRI NTT ada disini. Nama dosen sampai seluruh mahasiswa juga ada, sehingga rektor atau mahasiswa yang namanya tidak terdata, berarti dia bukan mahasiswa atau dosen di YPLP PGRI NTT,” tegasnya, mengingatkan.
Ia menandaskan lagi, “Dengan diaktifkannya Pangkalan Data tersebut, maka telah berakhir pula kemelut di tubuh PGRI NTT dan proses perkuliahan akan berjalan normal”.
Menurut dia, dengan diaktifkannya user id, maka YPLP PGRI NTT siap menerima mahasiswa baru. Selain itu, ke-3000 mahasiswa yang diwisuda pada tahun 2014 dan 2015, yang ijasahnya ditandatangani Samuel Haning, atas perintah Mendikti akan direhabilitasi oleh YPLP PGRI NTT. “Bagi mahasiswa yang ijasahnya bermasalah, kami akan merehabilitasi. Ini perintah Menteri,” tegas Soleman.
Rektor Universitas PGRI NTT, Anton Kato mengatakan, dengan diaktifkan kembali user id dan pengakuan dari Kemendikti, maka berakhirlah sudah kisruh di tubuh PGRI NTT. “Saya mengajak seluruh masyarakat NTT untuk bersama menjaga PGRI NTT demi masa depan seluruh generasi NTT,” katanya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PGRI NTT, Imanuel Puling, menyatakan kegembiraan dan ucapan terimakasih. “Saya berpikir bahwa ini ending dari sebuah persoalan yang selama ini menimpa PGRI NTT. Kami bangga sekali bahwa PDPT telah diaktifkan dan berterimakasih kepada Menristek Dikti yang telah mengaktifkannya,” kata mahasiswa semester 10 ini. (*/rony/jk)
Foto : Sulaiman Radja ketika menerima PDPT dan user id PGRI NTT di Jakarta, Kamis (23/6).