Paroki Assumpta Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi dan Misi

oleh -23 Dilihat

Ekaristi kudus pembukaan Sinodal tingkat Paroki Sta Maria Assumpta.

KUPANG, mediantt.com – Setelah Sinodal Keuskupan Agung Kupang resmi dibuka pada 18 Oktober lalu oleh Mgr Petrus Turang, tahapan berikut adalah pembahasan di tingkat paroki. Karena itu, Sabtu (30/10), Paroki Sta Maria Assumpta menggelar pertemuan sinodal bertema “Menuju Gereja Sinodal : Persekutuan, Partisipasi dan Misi”.

Pertemuan Sinode 2021-2023 Tingkat Paroki Santa Maria Assumpta Kota Baru Kupang itu, dibuka dengan perayaan ekaristi kudus yang dipimpin Pastor Paroki, RD Rudy Tjung Lake. Dia didampingi Romo Dedy Ladjar, Romo Egy, Romo Andy dan Diakon, juga dihadiri pengurus dan penasehat DPP Paroki, para ketua wilayah, ketua kelompok umat basis (KUB), Orang Muda Katolik (OMK) dan kelompok kategorial se-Paroki Sta Maria Assumpta – Kota Baru Kupang.

Romo Rudy mengatakan, sinodal tingkat paroki ini sebagai bentuk partisipasi gereja dalam perjalanan sinodalitas Gereja Katolik Universal yang dicanangkan Bapa Suci, Paus Fransiskus, dengan tema utama “Persekutuan, Partisipasi dan Perutusan”.

Usai perayaan ekaristi, dilanjutkan dengan pembahasan secara detail 10 pertanyaan penuntun sinodal Paroki Sta Maria Assumpta. Setiap tema dibedah secara bersama dalam kelompok selanjutnya diplenokan untuk mendapat sanggahan dan usul saran demi perbaikan, agar nanti menjadi rekomendasi paroki untuk sonodal di tingkat Keuskupan Agung Kupang.

“Semua akan dibagi dalam 10 kelompok sesuai jumlah wilayah untuk membahas 10 pertanyaan penuntun yang disiapkan,” kata Romo Rudy.

10 pertanyaan penuntun utama adalah teman perjalanan, mendengarkan, berbicara, merayakan, bertanggung jawab dalam misi, dialog dalam gereja dan masyarakat, dengan denominasi Kristen lainnya, kewenangan dan partisipasi, memahami dan memutuskan, juga membina diri dalam sinodalitas.

Hasil pleno kemudian diserahkan kepada paroki untuk disempurnakan menjadi bahan sinodal di tingkat keuskupan. Pertemuan sinodal itu ditutup dengan makan bersama. “Terima kasih untuk partisipasi kita semua dalam pertemuan sinodal tingkat Paroki Sta Maria Assumpta,” ujar RD Rudy Tujung Lake.

Untuk diketahui, pada Oktober 2021, Sri Paus Fransiskus, membuka suatu perjalanan sinodal berjangka tiga tahun dengan tiga tahapan; diosesan, kontinental dan universal, dalam bentuk konsultasi, doa dan penegasan, yang akan berpuncak pada Sidang para Uskup, Oktober 2023 di Roma. “Setiap orang mendengarkan orang lain, dan semua orang mendengarkan Roh Kudus.”

Untuk mewujudkan sinodalitas yang diinginkan Paus Fransiskus semenjak kepausannya menjadi nyata dan kelihatan, Sinode para Uskup yang dijadwalkan Oktober 2023, tidak hanya akan dirayakan di Kota Vatikan. Tapi setiap gereja partikular dari lima benua, akan melakukan suatu perjalanan selama tiga tahun yang terbagi dalam tiga tahap: diosesan, kontinental dan universal.

Kepenuhan dari proses sinodal sejatinya hanya dapat hadir jika gereja-gereja setempat terlibat dalam proses itu. Sekarang, untuk pertama kalinya, suatu Sinode ‘terdesentralisir’ akan dirayakan dengan keterlibatan dan penegasan seluruh Gereja Katolik semesta. (jdz)