VATIKAN – Paus Fransiskus menerbitkan dekrit baru yang membuat dana amal lebih transparan, dan memperketat kontrol atas keuangan Vatikan.
Seperti dilansir Reuters, aturan ini diterbitkan pada Senin (28/12/2020), dan ditandatangani oleh Paus pada 26 Desember, keputusan itu berlaku selama dua bulan mulai 1 Januari.
Sasaran utamanya adalah Sekretariat Negara, bagian terpenting dari administrasi Vatikan. Badan itu harus menyerahkan laporan pengelolaan dana, investasi, dan real estat, serta tunduk pada pengawasan oleh dua kantor ekonomi lainnya.
Sebelumnya, skandal atas kesepakatan properti mewah di London yang dilakukan oknum Vatikan terbongkar ke publik.
Pada tahun 2014, Sekretariat menginvestasikan sekitar 200 juta euro (244 juta dollar AS) setara Rp 3,4 triliun, sebagai mitra dalam kesepakatan untuk membeli sebuah gedung mewah di London.
Baca juga: Diduga Beli Bangunan Mewah Pakai Uang Gereja, Kardinal Vatikan Ini Mundur
Saat kesepakatan menjadi semakin berat, Sekretariat membayar puluhan juta kepada perantara dalam upaya untuk mengubah persyaratan.
Kardinal George Pell, mantan bendahara Vatikan, mengatakan kepada Reuters awal Desember 2020, bahwa telah terjadi “kerugian besar.” Pada bulan September, Paus memecat Kardinal Angelo Becciu, mantan pejabat tinggi Sekretariat.
Investigasi terhadap kesepakatan London menyebabkan penangguhan terhadap lima karyawan Vatikan, empat dari Sekretariat tahun lalu. Vatikan juga menuduh para perantara melakukan pemerasan.
Aset Sekretariat Negara sedang ditransfer ke departemen yang disebut Administrasi Warisan Takhta Suci (APSA) dan akan diawasi oleh Sekretariat bagian Ekonomi.
Sekretariat Negara juga kehilangan kendali atas “Peter’s Pence”, atau dana yang dapat disumbangkan oleh umat beriman dan ditujukan untuk membantu Paus menjalankan Gereja, dan membiayai amal.
Dalam beberapa tahun terakhir, Vatikan telah bergantung pada Peter’s Pence untuk menutupi defisit anggaran.
Reputasi pendanaan itu telah menurun, akibat laporan dugaan bahwa dana tersebut mungkin digunakan untuk investasi yang meragukan, seperti gedung London.
Keputusan yang baru ditandatangani setelah Hari Natal itu, menetapkan tiga rekening baru bagi Vatikan. Satu untuk “Peter’s Pence”, satu lagi untuk Dana Kebijaksanaan Kepausan, dan yang ketiga untuk menyimpan dana yang ingin digunakan oleh para donor untuk tujuan tertentu.
“Untuk menjamin transparansi, mereka akan menjadi bagian dari anggaran Vatikan,” kata Pimpinan Gereja Katolik ke-266 dalam keputusan itu.
Sebuah pernyataan Vatikan mengatakan perubahan “Peter’s Pence” dimaksudkan untuk meyakinkan donor bahwa sumbangan digunakan dengan benar. (kpc/jdz)