Peringatan Hari Pahlawan 2016 Harus Sarat Makna

oleh -15 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Asisten I Setda Provinsi NTT, Yohana Lisapali, mengatakan, peringatan hari pahlawan ke-71 tahun 2016 ini harus sarat makna, tidak sekedar seremoni rutin,

“Mari menjaga kehikmatan upacara ini. Usahakan agar jangan sama seperti rutinitas tahun-tahun sebelumnya tapi diupayakan lebih baik dan mestinya memberikan makna. Saya minta agar pesan-pesan yang bermakna dapat dikreasikan oleh panitia dalam bentuk pin, kertas, gambar-gambar pahlawan, karena ini dapat memberi kesan positif bagi para peserta apel khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam mengenang  perjuangan pahlawan,”  harap Yohana Lisapaly, ketika memimpin rapat dengan panitia penyelenggara Hari Pahlawan ke -71 10 November 2016 Tingkat Provinsi NTT, di Aula Kantor Gubernur NTT, Jumad ( 20/10). Rapat ini diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi NTT dan Biro Kesra Setda Provinsi NTT.

Lisapali mengatakan, panitia mesti yakin dan optimis bahwa penyelenggaraan Hari Pahlawan ke-71 dapat berjalan dengan baik, melibatkan banyak pihak, bukan hanya panitia tetapi instansi vertikal. “Saya berharap  agar  semua pihak dapat berpartisipasi secara aktif  dalam mempersiapkan segala hal untuk menyambut Hari Pahlawan Indonesia,”  kata Yohana.

Kepala Dinas Sosial  NTT Wilem Foni, mengatakan, hari pahlawan merupakan peristiwa sejarah perang antar tentara Indonesia dengan Belanda yang terjadi pada 10 November 1945 di Kota surabaya. Perang ini merupakan konflik bersenjata terbesar setelah Proklamasi Kemeredekaan 17 Agustus 1945 dan menjadi Sejarah Nasional Indonesia. “Karena itu pada upacara Hari Pahlawan nanti, kita harapkan ada makna yang dibawa pulang,” ujarnya.

Wilem Foni juga menyanggupi pendapat dari Sudirman, perwakilan Danlantamal VII Kupang yang meminta agar dapat memperkenalkan lebih jauh sosok Sonbai dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat Kota Kupang. Meskipun Sonbai tidak termasuk Pahlawan Nasional akan tetapi Wilem berjanji akan mengusahakan pengajuan kepada pemerintah pusat agar masuk dalam daftar Pahlawan Nasional. “Meneladani sebuah pepatah “Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawannya,” ujarnya.

Rapat ini dihadiri Kepala Dinas Sosial NTT,Wilem Foni, Forkompimda Provinsi NTT yang terdiri dari Polisi dan TNI, Pimpinan SKPD, anggota panitia, para pegawai lingkup Setda Provinsi NTT, dan insan pers. (hms/jdz)

Ket Foto : Asisten I Setda NTT, Yohana Lisapali (kanan) bersama Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya