Pemana, mediantt.com – Selama kurang lebih 45 menit, 23 penyelam berada di dasar laut perairan Pulau Kambing, Desa Pemana, Kabupaten Sikka. Para penyelam ini sukses mengibarkan bendera merah putih di dasar laut disaksikan ratusan warga masyarakat. Inilah untuk pertama kalinya sebuah peristiwa bersejarah tercatat di Provinsi NTT.
Para penyelam dari unsur Ditpolair Polda NTT, Lanal Maumere, Kodim Sikka, Basarnas Maumere, Capa Hotel Resort, Wailiti Beach, dan Sikka Dive Community. Semua mereka mengenakan pakaian selam, dilengkapi tabung oksigen dan peralatan pendukung.
Bertindak selaku Inspektur Upacara yakni KBO Ditpolair AKBP Ardi Supriono, dengan Komandan Upacara Kapten (L) B.R. Purwanto dari Lanal Maumere. Sementara tiga penyelam bertugas sebagai pengerek bendera, dan 18 penyelam lain melingkari areal upacara.
Titik koordinat yang sudah disepakati ditandai dengan sebuah pelampung dengan kedalaman berkisar antara 10-15 meter. Dari darat, titik koordinat berkisar 30-35 meter. Tiang bendera berwarna putih dengan tinggi sekitar 6 meter dipancangkan pada dasar laut. Bendera merah putih yang dikibarkan berukuran 2×3 meter.
Upacara pengibaran bendera di dasar laut ini dilaksanakan tepat pukul 11.58 Wita. Satu per satu para penyelam langsung mendekati titik koordinat setelah mendapat perintah dari Komandan Upacara. Setelah itu mereka pun menyelam ke bawah, melaksanakan tugas dan peran masing-masing. Di dasar laut dipasang plang-plang posisi dari masing-masing penyelam.
Seluruh warga masyarakat mengikuti proses ini dari kapal-kapal motor, sampan dan perahu yang disiapkan Pemerintah Desa Pamana. Warga yang menyaksikan kegiatan bersejarah tidak saja warga Desa Pemana atau desa-desa di sekitar kepulauan, tetapi banyak juga yang datang dari Kota Maumere.
Hadir antara lain Camat Alok Fitrinita Kristiani, Sekcam Alok Bernadus Absalon Parera, anggota DPRD Sikka Syarifudin, Kapolsek Alok Yohanes Payong Belolu, Pejabat Kepala Desa Pamana Aloysius Parera, Lurah Kabor Ajustus Ariston, Lurah Madawat Cherry Newar, Lurah Kota Uneng Yohanes Charollus Fernando Nong, Direktur Capa Resort Januarius G. Goleng, mantan Kepala Desa Pemana La Ampo, sejumlah tokoh masyarakat Desa Pamana, pasukan bendera, para pelajar, termasuk puluhan mahasiswa dari Unipa Maumere dan Universitas Muhammadiyah Maumere.
Proses yang terjadi di dasar laut tidak bisa disaksikan dengan baik karena kapal-kapal motor dilarang berada terlalu dekat dengan titik koordinat. Puluhan awak media yang meliput langsung kegiatan ini pun hanya menyaksikan dari atas kapal. Untung saja seluruh proses di bawah laut dapat diabadikan para penyelam dengan menggunakan kamera tahan air, yang kemudian dibagi-bagikan ke para wartawan.
Beberapa nelayan dan warga masyarakat dari Desa Pemana ternyata tidak kehilangan akal untuk bisa menyaksikan langsung proses pengibaran bendera merah putih di dasar laut. Mereka menggunakan kacamata selam seadanya dan turut menyelam di luar areal upacara. Dari nelayan lokal ini, para wartawan selalu mendapat informasi tentang seluruh proses yang terjadi di dasar laut.
“Oh bagus sekali upacaranya. Ada tiga orang yang penggerek bendera merah putih. Luar biasa sekali,” cerita La Rahman, nelayan yang menyaksikan langsung di dasar laut.
Setelah seluruh proses selesai, masih dari dasar laut, para penyelam melanjutkan dengan membentangkan bendera merah putih yang lain dengan ukuran 3×4 meter ke permukaan laut. Ini sebagai tanda bahwa seluruh proses pengibaran bendera merah putih di dasar laut telah dilaksanakan dengan sukses. Ketika bendera merah putih ini muncul ke permukaan laut, spontan seluruh warga masyarakat histeris sambil memberikan tepuk tangan. (vicky da gomez)
Foto: Bendera merah putih dikibarkan di dasar laut, di perairan Pulau Kambing Desa Pemana Kabupaten Sikka dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71, Rabu (17/8).