Peserta Tour de Timor Berwisata ke Sonaf Son Besi di Niki-Niki

oleh -17 Dilihat

SOE – Setelah dilepas dari Kantor Bupati TTU, Kamis (1/12) sekitar pukul 07.00 Wita, peserta Tour de Timor bergerak menuju Kabupaten TTU. Perjalanan yang melelahkan para peserta karena medan jalan yang naik turun, namun para peserta mengayuh sepeda perlahan-lahan menuju Soe, TTS, dengan menyinggahi beberapa obyek wisata. Salah satu yang dikunjungi adalah Sonas Son Besi, di markas Kerajaan Amanuban. Menariknya, di Sonaf itu mereka diterima oleh Ratu Kerajaan Alas Timor Leste, Asia Boromeo dan Putra Raja Amanuban Paul Nope.

Para peserta Tour de Timur diterima secara adat di Sonaf Son Besi. Seluruh warga kerajaan tampak hadir dan sangat antusias menerima para peserta, dengan tarian Natoni. Menariknya, yang memukul gong dan gendang adalah ibu-ibu yang sudah lanjut usia, sementara para bapa melanggak-lenggokan tubuh mengikti irama musik. Sungguh penyambutan yang meriah membuat kepenatan dan kelelahan para peserta Tour de Timur menjadi lega. Suguhan adat ala Kerajaan Amanuban itu membuat para peserta terpukau. Ada yang terpesona dan terkagum-kagum dengan tradisi dan adat masyarakat yang ada di Sonaf Son Besi.

Usai diterima secara adat, para peserta diajak mengunjungi makam raja-raja Amanuban, tak jauh dari Sonaf Son Besi. Para peserta mendapat penjelasan soal silsilah kerajaan Amanuban dari pemandu Neis Nope. Satu per satu makam raja-raja Amanuban dikunjungi. Mereka lalu foto bersama para sesepuh adat dan permaisuri dan ratu kerajaan Amanuban.

Paul Nope menjelaskan, Tour de Timor yang digelar ini merupakan terobosan yang baik bagi dunia pariwisata karena dapat menjual seluruh destinasi yang ada di daratan Timor. “Saya berpikir kegiatan ini merupakan suatu terobosan yang baik, karena dengan kegiatan ini destinasi yang ada dipulau Timor dapat dijual ke luar daerah,”  kata Paul Nope .
Ketua tim Peserta TdT Diky dalam sambutannya mengatakan, para peserta sangat berterima kasih dengan penyambuatan yang luar biasa di setiap titik yang disinggahi.”Kami berteriama kasih karena kami diterima dengan penyambutan yang luar baiasa,” katanya.
Ia berharap, TdT pada tahun mendatang lebih meriah dan para peserta harus dibawa ke setiap destinasini wisata yang ada di daratan Timor.

Sekitar 16.00 Wita, ditengah hujan yang sedang mengguyur Kota Soe, peserta Tour de Timor memasuki wilayah TTS dan diterima oleh Wakil Bupati TTS, Obeth Naitboho, di Aula Gunung Mutis, Kantor Bupati TTS.

Para peserta disambut meriah dengan tarian Natoni. “Selamat datang kepada para peserta Tour de Flores di Bumi Cendana, Timor Tengah Selatan (TTS). Warga TTS menerima kehadiran kalian,” kata Wakil Bupati TTS.

Firdausku

Ketika menjamu para peserta Tour de Timor di Hotel Bahagia II, Soe, Kamis malam, Wakil Bupati TTS memaparkan kondisi TTS terkini, terutama tentang potensi daerahnya. Wabup menggambarkan TTS sebagai Firdaus yang penuh dengan aneka ragam potensi, antara lain, ternak (sapi), jeruk keprok, madu hutan, apel (budidaya), marmer, batu mangaan, batu warna, dan pariwisata.

“Obyek wisata kita di TTS ada  beragam, yang masih harus mendapat promosi. Karena itu, Tour de Timor ini kami harapkan menjadi kesempatan mempromosikan seluruh obyek wisata di TTS kepada dunia internasional, termasuk domestik,” ajak Wakil Bupati yang adalah mantan Kadis PU TTS ini.

Ia menambahkan, obyek wisata yang menarik di TTS antara lain, air terjun Oehala, Kampung tradisional Boti, Pantai Oetune, Pantai Kolbano yang terkenal dengan batu seribu warna, juga wisata alam lainnya seperti gunung Mutis, dll.

Galadinner tersebut dimeriahkan dengan tarian oko mama atau tarian penyambutan tamu, dan tarian panen yang dipentaskan siswa-siswi SMA Negeri 1 Soe. Juga, tarian ma’ekat yang menggambarkan keberanian orang Timor dalam mempertahankan wilayahnya, yang dibawahkan oleh Sanggar Taut Usif. (jdz)

Ket Foto : Peserta Tour de Timor diterima secara adat Natoni di Istana Kerajaan Sonaf Son Bessi, Niki-Niki, Kamis (1/12).