KOTA KUPANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik di Kota Kupang, menutup sementara instalasi rawat darurat (IRD) karena paramedis yang bertugas di unit pelayanan darurat itu kelelahan menangani kasus penularan COVID-19.
“Pelayanan medis di ruangan IRD pada RSUD SK Lerik ditutup sejak Minggu (10/1) karena petugas medis mengalami kelelahan,” kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man kepada wartawan di Kupang, Senin (11/1).
Ia menjelaskan, IRD RSUD SK Lerik tidak ditutup karena ada petugas yang tertular COVID-19, tapi karena petugas medis di unit layanan itu kelelahan melayani pasien dengan infeksi virus corona.
Hermanus mengatakan, dia telah meminta Direktur Utama RSUD SK Lerik membuka kembali IRD bagi pasien yang membutuhkan pelayanan darurat dengan memberikan perhatian khusus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan petugas medis.
“Petugas medis yang bertugas di IRD harus diberikan suplai nutrisi yang cukup, sehingga imunitas mereka tidak menurun karena bertugas medis pada unit layanan darurat membutuhkan stamina yang prima,” kata Hermanus didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kupang Ernest Ludji.
Siap Divaksin
Wakil Wali Kota juga menyatakan sudah siap untuk disuntik vaksin sinovac guna mencegah COVID-19. “Sudah siap dan sangat siap untuk divaksin anti COVID-19,” kata Hermanus Man.
Menurut dia, apabila pejabat publik seperti wali kota, wakil wali kota dan ketua DPRD harus disiarkan langsung (live), maka dirinya juga pasti melakukan live. “Apabila ketentuannya seperti itu untuk live saat divaksin maka tentu pasti kami penuhi,” ujar Hermanus Man.
Dia menambahkan kendati dirinya belum masuk dalam daftar penerima vaksin Sinovac, namun selalu siap untuk mendapatkan divaksinasi COVID-19.
Menurut dia, aplikasi vaksin COVID-19 yang ada hanya untuk tenaga medis dan aparat keamanan. Ada 2000 orang tenaga medis di ibu kota Provinsi NTT yang menjadi prioritas mendapat vaksin Sinovac pada Januari 2021 ini.
“Sesuai data yang dimiliki Pemerintah Kota Kupang, ada 2000 orang tenaga medis seperti dokter dan perawat yang nantinya mendapat vaksin COVID-19,” ujarnya. (ant/st)