Pidato Presiden Prabowo Singgung Kolusi hingga Pengusaha Nakal

oleh -20 Dilihat

Presiden Prabowo berpidato usai dilantik di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Bahkan, ia menargetkan bisa mengurangi angka kasus korupsi secara signifikan.

“Saya sudah katakan kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem dengan penegakan hukum yang tegas. Dengan digitalisasi insya Allah kita akan kurangi korupsi secara signifikan,” kata Prabowo dalam pidato kenegaraan pertama di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10).

Namun, Prabowo meminta hal itu perlu dilakukan oleh seluruh unsur pimpinan. Apalagi, kata dia, bahwa seorang pemimpin harus memberi teladan kepada para stafnya, hal ini sejalan dengan semboyan dari Ki Hajar Dewantara, yakni Ing ngarso sung tulodo atau di depan memberikan contoh.

“Saudara-saudara sekalian ada pepatah yang mengatakan, kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala. Semua pejabat dan semua eselon dan semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya,” jelas Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengatakan pemberantasan korupsi juga harus diiringi dengan penegakan hukum yang tegas.

“Mulai dengan contoh dari atas dan sesudah itu penegakan hukum yang tegas dan keras,” tegasnya.

Presiden RI periode 2024-2029 ini juga menyinggung kolusi di antara pejabat pemerintahan dalam semua tingkatan.
Mulanya, Prabowo menyinggung soal kebocoran hingga korupsi di Indonesia. Menurut dia, dua persoalan itu membahayakan masa depan Indonesia. Prabowo mengakui dan perlu berani mengatakan bahwa banyak kebocoran anggaran terjadi di Indonesia.

“Penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha yang tidak patriotik,” kata Prabowo.

Prabowo menegaskan bahwa jangan takut menindak mereka yang terlibat. Pasalnya, jelas dia, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum ada sejahtera.

“Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi,” tutur Prabowo.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga mengatakan banyak anak-anak di Indonesia tak memiliki pakaian yang layak ketika berangkat ke sekolah.

“Kita sebagai pemimpin politik jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas,” tutur Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan kekuasan itu milik rakyat. Sebab, pemimpin berkuasa karena menjalankan kedaulatan rakyat.

“Kita harus selalu ingat setiap pemimpin dalam setiap tingkatan harus selalu ingat pekerjaan kira harus untuk rakyat. Bukan, bukan, bukan kita bekerja untuk diri kita sendiri,” kata Prabowo.

Prabowo juga berkata pemimpin tidak bekerja untuk kerabatnya, tetapi bekerja untuk rakyat.

“Saudara-saudara sekalian, kita harus mengerti selalu, sadar selalu bahwa bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka,” tukas Prabowo.

Menurut Prabowo, rakyat harus bebas dari ketakutan, kemiskinan, kelaparan, dan. kebodohan. “Serta. Bebas dari penindasan dan bebas dari penderitaan,” kata Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Dalam acara itu, sebanyak 709 anggota MPR RI hadir langsung di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta untuk menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut.

Selain anggotan MPR, Paripurna MPR RI tersebut juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat. (tirto.id/jpnn/jdz)