Pj Bupati Lembata Sebut Dharma Wanita Memiliki Standing Position Kuat

oleh -21 Dilihat

LEWOLEBA, mediantt.com – Penjabat Bupati Lembata, Drs. Matheos Tan, M.M, mengungkapkan, Dharma Wanita Persatuan, memiliki standing position yang kuat, dan memiliki peran strategis dalam pembangunan.

Penegasan ini disampaikan Bupati Theo melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Quintus Irenius Suciadi saat hadir di acara Dies Natalis ke-24 Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lembata, di Aula Anton Enga Tifaona, Lewoleba, Provinsi NTT, Senin (18/12).

Dikatakan Bupati Theo, karena peran Dharma Wanita begitu strategis, maka perlu peningkatan dalam kinerja.

Selain itu, kreatifitas dan kiprah nyata dari anggota, akan menjadikan organisasi semakin mandiri dan berkualitas dalam mendukung kerja pemerintah menuntaskan program strategis Nasional.

Disini, Bupati Lembata menggarisbawahi pentingnya peran Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lembata, tidak lagi berdiri sendiri, namun selalu bermitra dengan berbagai organisasi wanita dan lembaga organisasi sosial kemasyarakatan lainnya.

Tak cukup disitu, orang nomor satu di Lembata ini juga meminta kepada para Kepala OPD selaku penasehat masing-masing unit kerja, harus menjadi teladan.

“Selalu memberikan dukungan terhadap kemajuan organisasi Dharma Wanita Persatuan di OPD masing-masing,” ingat Bupati Theo.

Senada dengan Pj Bupati Lembata, hal yang sama juga ditegaskan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lembata, Maria Anastasia Bara Baje, dihadapan media.

Kepada media, Anastasia Bara Baje menandaskan bahwa hal yang paling mendesak dilakukan saat ini adalah menyiapkan Renstra (Rencana Strategis).

Renstra, menurut Bara Baje adalah hal yang mendesak dan mutlak untuk disiapkan, karena berdampak pada kerja-kerja organisasi ke depan.

Diakui Bara Baje, memang setelah Musdah Dharma Wanita Persatuan lima tahun ini ada dokumen yang memuat tentang program kegiatan. Namun, hal itu sebatas grafik, tidak dibuat dalam bentuk buku, dokumen yang berisi poster dan alur pikir konstruktif yang tertata secara baik.

Hal-hal seperti ini, ke depan perlu adanya perbaikan sebagai sebuah perencanaan sehingga memudahkan kerja-kerja organisasi semakin lebih baik dan terukur.

Menariknya lagi, selain Renstra, keluarga juga menjadi sorotan tantangan terberat bagi organisasi wanita persatuan.

Istri Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata ini, secara tegas menyampaikan bahwa kekuatan keluarga merupakan kunci keberhasilan kerja Pemerintah. Dan itu merupakan sebuah tantangan.

“Tantangan kami itu bagaimana membangun keluarga PNS, keluarga Dharma Wanita itu menjadi motor penggerak pembangunan,” ungkap Anastasia Bara Baje.

Di singgungnya, bagaimana memperhatikan pendidikan anak, bagaimana mengasuh anak, mulai dari usia dini, tumbuh kembang anak dan terhadap orang tua juga menjadi konsen kerja organisasi Dharma Wanita Persatuan ke depan.

Sementara ketika disinggung masalah dana, Ketua Dharma Wanita Persatuan ini secara lugas menjelaskan bahwa selama ini kegiatan organisasi selain bersumber dari APBD Pemerintah Kabupaten Lembata, juga berasal dari iuran anggota dan dari pihak lain yang tidak mengikat.

Menariknya juga, selain mengandalkan sumber pendanaan, kerjasama lintas unit kerja juga dibangun. Misalnya, ketika kegiatan di bidang kesehatan dan lingkungan hidup, maka akan bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan dan Lingkungan Hidup untuk bersama-sama melakukan kegiatan tersebut.

“Jadi prinsipnya, dari kita, untuk kita, oleh kita, dari kita, untuk kita,” jelas Maria Anastasia Bara Baje dengan simpelnya.

Ini membuktikan bahwa sumber daya dan jejaring sosial selama ini telah terbangun secara baik. Tinggal bagaimana dimanfaatkan secara lebih baik dan berdampak kepada keluarga serta lingkungan masyarakat.

Sebagai informasi, HUT ke-24 Dharma Wanita Persatuan kali ini, dirayakan secara sederhana namun cukup meriah dengan penampilan yang memukau dari paduan suara ibu-ibu DWP Kabupaten Lembata.

Tidak berhenti disitu, tarian dan alunan musik menggema di ruangan Aula Anton Enga Tifaona menambah maraknya suasana.

Acara kemudian diakhiri dengan pemotongan tumpeng, pose bersama dan penyerahan sertifikat penghargaan kepada para sesepuh DWP yang telah berjasa terhadap perkembangan organisasi DWP Kabupaten Lembata.

Hadir saat itu, selain Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, perwakilan Forkopimda, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lembata, juga Asisten III Bidang Administrasi Umum, Yohanes Berchmans Daniel Dai.

Selain itu, hadir pula Kepala OPD, dan para ibu DWP Lembata, dan tak kalah pentingnya ibu mantan Penjabat Bupati Lembata, Petrus Boliona Keraf juga hadir menyemarakan HUT ke-24 Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lembata. (baoon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *