KOTA KUPANG – Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., melakukan peninjauan terhadap sejumlah aset Barang Milik Negara (BMN) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kota Kupang pada Selasa (9/9).
Kunjungan ini bertujuan memeriksa kondisi terkini aset-aset tersebut sebelum resmi diserahkan kepada Pemerintah Kota Kupang dalam waktu dekat. Aset yang ditinjau antara lain Penataan Kawasan Kumuh Oesapa, Renovasi Instalasi Pengelolaan Air Minum Manutapen, serta pembangunan 173 unit rumah bagi korban badai siklon tropis Seroja di Kelurahan Manulai II.
Dalam kunjungan itu, Penjabat Wali Kota didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH; Sekretaris Dinas PRKP Kota Kupang, Johannes Bell, ST., MT.; Kepala Bagian Prokompim Setda Kota Kupang, Daud N. Nafi, S.STP., MM; Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, Daniel F. Maro, SP., M.Si; serta camat dan lurah setempat.
Peninjauan dimulai dari Penataan Kawasan Kumuh Oesapa di Kelurahan Oesapa Barat. Pj. Wali bersama rombongan memeriksa sejumlah proyek yang telah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, seperti pembangunan jalan lingkungan dengan konstruksi HRS base, sumur resapan, ruang terbuka publik, dan talut. Proyek ini dikerjakan selama tahun 2023 dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Sebelumnya sudah ada pekerjaan penataan di kawasan tersebut oleh Kementerian PUPR senilai Rp 14 miliar.
Selain itu, Pj Walikota juga meninjau sumur bor bantuan program Kotaku yang melayani sekitar 94 sambungan rumah di RT 09 RW 03 Kelurahan Oesapa Barat. Di lokasi wisata Pantai Paradiso, Linus Lusi menyampaikan apresiasi kepada Direktur Politeknik Negeri Kupang yang telah menyumbang 15 mata lampu untuk mempercantik kawasan tersebut.
Selanjutnya, Pj. Walikota memeriksa kondisi Instalasi Pengelolaan Air Minum di kawasan Cagar Budaya Kuburan Raja Taebenu, Kelurahan Manutapen. Gedung ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTT pada 2012, namun mengalami kerusakan akibat badai siklon tropis Seroja pada 2021. Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT kemudian merenovasinya dengan anggaran Rp 62 juta pada tahun yang sama. Saat ini instalasi tersebut dikelola oleh Perumda Air Minum Kota Kupang.
Linus meminta kepada Direktur Perumda Air Minum untuk berkoordinasi dengan Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Kupang guna memperbaiki peralatan pendukung, termasuk pompa pencucian. Instalasi tersebut melayani kebutuhan air bersih untuk lebih dari 600 sambungan rumah di Kecamatan Alak dan Kota Lama, termasuk RSUD W. Z. Johannes Kupang.
Peninjauan diakhiri di lokasi perumahan untuk korban badai Seroja di Kelurahan Manulai II, yang terdiri dari 173 unit rumah instan sederhana (Risha) yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Pada kesempatan ini, Pj. Wali menyoroti beberapa isu penting, seperti pemeliharaan septic tank komunal, penyediaan lampu penerangan jalan umum di kompleks perumahan, pengelolaan air bersih dan legalitas lahan yang hingga kini belum diterima oleh penghuni. Linus menekankan pentingnya kerja sama antara warga dan dinas teknis untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut demi kesejahteraan bersama. (ansel/jdz)