Kupang, mediantt.com – Dua ton emas milik PT Gemala Borneo, yang hendak dibawah ke Jakarta, berhasil digagalkan Polda NTT, Senin (11/4). Emas dari Romang, Maluku Barat Daya (MBD) itu diamankan di Dermaga Hansisi, Semau, Kabupaten Kupang.
Mika salah satu penanggung jawab di Kota Kupang mengaku bahwa “Sebenarnya itu bukanlah emas, tapi bahan mentah yang akan diolah menjadi emas,” kata Mika, salah satu penanggungjawab di Kota Kupang.
Ia menjelaskan, bahan mentah itu akan diolah menjadi emas setelah melalui proses uji laboratorium untuk mengetahui kandungan emasnya. “Itu bukan emas batangan murni. Tapi masih dalam bentuk bahan mentah yang harus melalui uji coba di laboratorium di Kupang,” kata Mika.
Menurut Mika, jumlah bahan mentah itu mencapai 2 ton yang dibawa dari Kecamatan Romang, Maluku Barat Daya, menggunakan KM Sabuk Nusantara 49.
“2 ton bahan mentah emas itu akan dibawa ke Jakarta dan itu milik PT Gemala Borneo yang mana dibawa dari Maluku,” katanya.
Sebelum dibawa ke Jakarta, jelas Mika, 2 ton bahan mentah emas itu akan dilakukan pengujian di salah satu labotarium di Kupang. “Bawaan kami pernah ditahan oleh Angkatan Laut dan Polda juga, tapi dilepas karena punya ijin. Kali ini saya tidak mengerti lagi kenapa ditahan padahal ada surat-suratnya,” kata Mika.
Ia juga menuturkan, ini merupakan kali ke lima pihaknya membawa bahan mentah emas ke Jakarta dari Maluku Barat Daya, tapi kali ini baru ditahan oleh Polda NTT.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda NTT, Jules Abast mengatakan, untuk saat ini 2 ton emas yang diduga akan diselundupkan ke Jakarta itu masih dalam proses penyelidikan oleh penyidik PoldaNTT.
“Biarkan penyidik bekerja dulu untuk diketahui apakah ini ilegal atau tidak,” kata Abast.
Saat ini, 2 ton emas asal Maluku Barat Daya ini diamankan di Polda NTT. Setelah diamankan, dua ton emas itu dibawa ke Polda NTT dan dikawal secara ketat oleh Brimob Polda NTT. “Dua ton emas itu dibungkus rapi menjadi 83 koli,” katanya. (che)
Foto : Petugas Polda NTT sedang mengawal dua ton emas dari Maluku Barat Daya yang berhasil digagalkan di Dermaga Hansisi, Semau.
