Maumere, mediantt.com – Proyek pokir (pokok-pokok pikiran) milik anggota DPRD Sikka tidak saja menjadi santapan informasi masyarakat. Pokir yang diduga kuat terindikasi korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) itu, kini mulai dilirik Polres Sikka.
Kasat Reskrim Polres Sikka Andri Setiawan kepada wartawan di Mapolres Sikka, Jumat (31/3), mengakui pihaknya terus mengikuti perkembangan pemberitaan media tentang proyek-proyek pokir. Dia memberikan apresiasi kepada media yang telah pelan-pelan mulai membongkar dugaan KKN proyek pokir.
Berdasarkan informasi dari media, lanjutnya, Satuan Reskrim Polres Sikka akan menindaklanjutinya sesuai prosedural kepolisian. Saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan keterangan dan barang bukti (pulbaket). Dia belum bisa memastikan berapa lama tahap pulbaket ini dilakukan.
Pernyataan Andri Setiawan tidak sekedar gertak sambal saja. Pada Jumat (31/3) sekitar pukul 09.00 Wita, dia mengirim dua orang anggota reskrim ke Sekretariat BPC Gapensi Sikka dan Badan Kehormatan DPRD Sikka. Di Sekretariat Gapensi, dua anggota reskrim tersebut bertemu Sekretaris Gapensi Paulus Papo Belang, sedangkan di DPRD Sikka bertemu Sekretaris Badan Kehormatan.
“Pagi tadi saya kirim dua anggota ke Gapensi dan DPRD untuk memulai tahapan pulbaket. Susbtansinya saya belum bisa beberkan sekarang, karena ini sifatnya masih pulbaket,” terang dia.
Sebelum bertemu dengan media, terlihat dua orang anggota Reskrim Polres Sikka yang ditugaskan ke Gapensi dan DPRD Sikka sedang memberikan laporan dan informasi kepada Andri Setiawan di ruang kerjanya. Tampaknya Reskrim Polres Sikka cukup serius menanggapi masalah pokir ini.
Selain persoalan pokir di tahun 2015 dan 2016, Reskrim Polres Sikka juga akan mengikuti perkembangan mekanisme pelaksanaan proyek-proyek pokir di tahun 2017. Informasi yang dihimpun media ini, untuk tahun 2017 disediakan dana kurang lebih mencapai Rp 35 miliar khusus buat proyek pokir.
Persoalan proyek pokir mulai terungkap ketika Sekretaris Gapensi Paulus Papo Belang menyebut setidaknya ada 7 oknum anggota DPRD Sikka yang diduga sebagai papalele pokir. Papo Belang sendiri belum mau membuka siapa-siapa saja 7 oknum wakil rakyat yang dimaksudkan.
Seorang rekanan yang bernama Petrus Emanuel Pera kepada wartawan beberapa waktu lalu, pernah membeberkan perilaku papalele pokir oleh seorang oknum anggota DPRD Sikka. Gara-gara pokir milik oknum ini, Petrus Emanuel Pera sempat mencekik leher dan menempeleng oknum tersebut.
Sementara DPRD Sikka secara kelembagaan belum menyikapi serius tudingan ini. Pada kesempatan menyampaikan pemandangan umum atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Akhir TA 2016 baru-baru ini, tidak satu pun fraksi di DPRD Sikka yang menyinggung tudingan tersebut. (vicky da gomez) \
Ket Foto : Kasat Reskrim Polres Sikka Andris Setiawan (paling kanan) saat mengikuti pengukuhan Tim Saber Pungli beberapa waktu lalu.