Progres Bendungan Temef Sudah 50 Persen, Wagub: Terima Kasih Presiden!

oleh -14 Dilihat

TEKAN TOMBOL – Wagub Josef Nae Soi didampingi Bupati TTS menekan tombol pertanda pengelakan sungai Bendungan Temef, Jumat (14/8).

TEMEF – Wakil Gubernur (Wagub) NTT Josef Nae Soi (JNS) mengharapkan agar kelak bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dimanfaatkan masyarakat secara maksimal.

“Saya mengajak semua komponen masyarakat, bagitu air di bendungan ini ada, kita wajib tanam apa saja yang dibutuhkan untuk masyarakat, sehingga kita bisa hidup mandiri,” tegas Wagub JNS saat memantau perkembangan pembangunan Bendungan Temef, yang dirangkaikan dengan acara Pengelakan Sungai Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jumat (14/8).

Wagub JNS juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena menaruh perhatian besar bagi kebutuhan air masyarakat NTT “Bapak Presiden selalu menekankan kepada Pak Gubernur dan saya terkait masalah air di NTT, dan puji Tuhan kami berterima kasih karena atas usaha dan perhatian penuh, Bapak Presiden memberikan kita masyarakat NTT beberapa bendungan,” ujar Wagub Josef.

Lebih lanjut, mantan anggota DPR RI Fraksi Golkar itu meminta agar semua pihak terlebih masyarakat harus selalu mendukung upaya pemerintah dalam membangun bendungan ini agar dapat segera terselesaikan tepat pada waktunya.

“Saya sangat berharap adanya dukungan dari berbagai pihak untuk terus bekerja keras dengan sungguh-sungguh, baik dari Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, khususnya Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan dan masyarakat di sekitar lokasi proyek ini, bahkan seluruh masyarakat NTT pada umumnya dapat saling mendukung agar proses pengelakan yang dimulai hari ini dapat terlaksana dengan lancar dan sukses demi kemajuan pembangunan di NTT agar Provinsi kita ini dapat lebih baik lagi,” jelas Wagub Nae Soi.

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan menjelaskan, progres pembangunan Bendungan Temef sudah mencapai 50%. Dan untuk melanjutkan pembangunan tubuh bendungan, maka aliran sungai harus dialihkan terlebih dahulu.

“Pengelakan sungai ini merupakan tahapan proses untuk menyelesaikan pekerjaan bangunan utama maupun pekerjaan pendukung lainnya. Pengelakan sungai dalam hal ini adalah memindahkan aliran sungai melewati terowongan sehingga aktivitas bekerja selanjutnya dapat segera dilaksanakan,” jelas Agus.

Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Egusem Pieter Tahun meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap hak lahannya dan harus tetap mendukung pemerintah dalam proses pembangunan bendungan Temef tersebut mengingat kebutuhan akan sumber daya air semakin meningkat. Selain itu bendungan tersebut juga mempunyai banyak fungsi seperti untuk irigasi dan air baku.

Untuk diketahui, Bendungan Temef yang diproyeksi rampung pada tahun 2022 ini memiliki tinggi 53m dan panjang 535m yang nantinya akan memiliki volume tampung 45,78 juta m3 yang dapat mengairi daerah irigasi seluas 4.500Ha. Selain itu, bendungan Temef juga akan memasok air baku sebesar 0,13m3/detik bagi masyarakat TTS dan sekitarnya. (hms/st)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *