Proyek Sapi Kementan Gagal, Bupati Sumba Timur Kecewa

oleh -12 Dilihat

Kupang, mediantt.com — Bupati Sumba Timur Gidion Mbilinjoera sedang tidak nyaman berhadapan dengan tuntutan masyarakatnya yang mendesak agar proyek pengembangan peternakan sapi di wilayahnya segera direalisasikan. Alasannya, hingga saat ini Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian yang punya proyek itu, membatalkan secara sepihak. Padahal proyek peternakan skala besar itu dicanangkan langsung oleh Presiden SBY pada 4 Juli 2012 di Desa Maobokul, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur. Karena itu, Bupati Gidion kecewa dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Saya kecewa dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan Kementerian Pertanian karena rencana pengembangan peternakan sapi dalam skala besar di Kabupaten Sumba Timur ditelantarkan. Padahal proyek peternakan besar itu dicanangkan langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Desa Maubokul, pada 4 Juli 2012 silam,” kata Gidion kepada wartawan di Kupang, Selasa (24/2/2015).

Ia menjelaskan, pembatalan proyek itu dilakukan sepihak oleh Kementrian Pertanian melalui Dirjen Peternakan. “Bagaimana mungkin DIPA baru diterima minggu kedua Oktober 2013 sebesar Rp 82 miliar lalu dipaksakan harus selesai pada bulan Desember 2013. Itu sangat tidak mungkin,” kesal dia.

Untuk mendapat kejelasan, ia lalu bersurat kembali kepada Menteri Pertanian melalui Dirjen Peternakan agar dianggarkan pada tahun 2014, dengan tujuan lebih banyak waktu, namun hal itu tidak digubris hingga saat ini. “Saya sudah sampaikan ke Pa Presiden Jokowi saat HUT NTT beberapa waktu lalu, dan beliau berjanji untuk panggil Menteri Pertanian dan Dirjen Peternakan,” ujar Gidion.

Ia menyebutkan, total anggaran yang dialokasikan untuk rencana pengembangan ternak sapi skala besar itu sebanyak Rp 142 miliar lebih dan untuk tahap pertama diplotkan Rp 86 miliar tetapi dengan catatan harus selesai pada Desember 2013.

“Ini pembatalan sepihak yang sangat merugikan kami masyarakat Sumba Timur, karena sampai sekarang tidak ada realisasi sedikitpun dari rencana itu. Ini sangat berakibat buruk bagi masyarakat di tiga wilayah yang sesuai rencana akan dijadikan pusat pengembangan ternak karena hingga saat ini masyarakat terus bertanya dan mendesak kami untuk segera realisasikan. Kita bisa dinilai macam-macam oleh masyarakat,” tegasnya.

Bupati Gidion berharap, Presiden Jokowi bersama gubernur NTT harus menindaklanjuti rencana pengembangan ternak sapi dalam skala besar di Sumba Timur yang telah dicanangkan oleh presiden kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono. “Ini menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya,” ujarnya. (laurens leba tukan)