Wagub Nae Soi menandatangani berkas pinjaman dengan PT SMI di Jakarta, Senin (24/8).
JAKARTA – Setelah Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Direktur Utama (Dirut) PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Edwin Syahruzad menandatangani secara virtual Perjanjian Pinjaman Daerah antara Pemerintah Provinsi NTT dengan PT SMI pada Rabu (5/8), giliran Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi menyambangi kantor pusat PT SMI untuk menandatangani secara langsung Perjanjian Pinjaman Daerah tersebut.
Bersama Dirut PT SMI, Wagub menandatangi dokumen bersama Perjanjian Pinjaman Daerah tersebut sekaligus membereskan berkas-berkas untuk penyaluran pinjaman dari PT SMI sebesar 189,7 miliar rupiah di Kantor Pusat PT SMI, Jakarta Pusat Senin (24/8).
Diberitakan sebelumnya, pinjaman dari PT SMI itu diperuntukan untuk dua fasilitas pembiayaan yakni fasilitas pertama untuk pembangunan 7 ruas jalan provinsi sebesar Rp66 miliar dan fasilitas kedua, juga untuk pembangunan 9 ruas jalan provinsi sebesar Rp123,7 miliar. Pembangunan ruas jalan ini tersebar di pulau-pulau di NTT dengan panjang 189 kilometer.
Wagub Nae Soi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT SMI atas terkabulnya permohonan bantuan pinjaman daerah itu. Untuk membangun NTT, lanjut Wagub JNS, tidak bisa hanya bergantung pada dana transfer pusat baik dalam bentuk DAU maupun DAK.
“Terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan PT SMI karena telah mengabulkan permohonan kami. Panjang jalan provinsi di seluruh kabupaten/kota di NTT sekitar 2.600-an kilometer. Sebagian besar dalam keadaan rusak berat dan ringan. Tidak mungkin, kami hanya bergantung pada dana transfer untuk membereskan ini. Belum lagi untuk bangun infrastruktur lainnya seperti embung, air dan lain sebagainya. Juga untuk pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta sektor lainnya,” jelas Wagub Josef.
Wagub juga menjelaskan, Pemprov NTT mengajukan permohonan pinjaman kepada PT SMI senilai Rp1,5 triliun untuk enam sektor yakni infrastruktur jalan, pengembangan perikanan, peternakan, pertanian, kehutanan dan penanaman porang.
“Kami berharap setelah pencairan pinjaman tahap pertama ini, akan segera diikuti dengan (pencairan) tahap berikutnya. Apalagi kami senantiasa dipermudah dan didampingi oleh tim dari SMI untuk pengurusan administrasinya,”jelas Nae Soi.
Sementera itu,Dirut PT SMI, Edwin Syahruzad juga menyampaikan profisiat kepada Pemerintah Provinsi NTT atas keberanian melakukan pinjaman untuk pembiayaan infrastruktur. Pemprov NTT juga telah membuka diri untuk membangun komunikasi yang intensif sehingga pencairan pinjaman tahap pertama dapat berjalan dengan baik.
“Baguslah kita sudah bisa merealisasikan pinjaman tahap pertama ini. Dengan masih adanya relaksasi dan signifikansi untuk proses peminjaman daerah, kami berharap tim dari pemerintah provinsi NTT dapat mempersiapkan segala administrasinya secara lebih awal untuk pinjaman tahap berikutnya,” jelas Edwin.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI, Sylvi J. Gani, Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI, Darwin Trisna Djajawinata, Komisaris Utama Bank NTT, Juvenile Jodjana, Staf Khusus Bidang Politik dan Pemerintahan, Imanuel Blegur, Kaban Keuangan NTT, Zacharias Moruk. (aven/st)