Ende, mediantt.com – Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ende Nyo Kosmas mengatakan, hingga 31 Juli 2017 atau Semester Pertama tahun 2017, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ende, sangat rendah. Karena baru mencapai Rp 15,2 miliar atau 25,94 persen dari target Rp 58,9 miliar.
“Dari pencapaian realisasi PAD itu, ada beberapa organisai perangkat daerah (OPD) yang belum mencapai target. Karenanya kami minta OPD-OPD tersebut lebih serius, proaktif-kreatif dan inovatif untuk mencapai target yang telah ditetapkan bersama antara Pemerintah Kabupaten Ende dan DPRD Ende,” ungkap Nyo Kosmas, kepada wartawan Rabu (30/8), saat hendak mengelar rapat evaluasi penerimaan PAD di kantornya.
Menurut dia, apabila OPD ada kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam pengoptimalan penerimaan daerah agar dianalisis sebaik mungkin sehingga bisa dengan baik dalam penentuan langkah guna perbaikan.
Mantan Setwan DPRD Ende ini juga mengatakan, belum optimalnya penerimaan PAD itu, karena masih banyak potensi-potensi pajak dan retribusi yang belum tergali dan dikelolah dengan baik, karenanya perlu dan penting untuk dievaluasi dalam rangka upaya terobosan yang dilakukan ke depan.
“Saya minta teman-teman kepala OPD jangan hanya bisa membuat dan menyusun rencana anggaran biaya tetapi harus juga bisa menggali pendapatan sebagai sumber dana kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kesejahteran masyarakat kabupaten Ende,” sebut dia.
Menyikapi capaian PAD yang belum maksimal, Sekjen Pusat Kajian dan Advokasi Masyarakat (PUSAM) Indonesia Oskar Vigator Wolo, mengatakan, rendahnya pencapaian PAD Kabupaten Ende per 31 Juli 2017 dengan capaian Rp 15,2 miliar atau 25,94 persen pada semeter pertama ini, sangat disayangkan. Sebab, sangat jauh dari target yang ditetapkan pemerintah dan DPRD seniali Rp 58,9 miliar.
“Ini menunjukan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Ende selama ini tidak kreatif dan terkesan malas atau tertidur lelap,” kata Oscar.
Menurutnya, kunci keberhasilan suatu pemerintahan khususnya Pemerintah Ende dalam kepemimpiinan Bupati Marcel Petu-Djafar Achmad yaitu bagaimana meningkatkan sumber PAD, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia juga menyayangkan penyerapan PAD Kabupaten Ende per semester pertama ini, karena tentu sangat tertinggal jauh dari kabupaten lain di NTT.
“Jika OPD kreatif , inovatif dalam mencari potensi-potensi unggulan, tentunya PAD kita pencapainya setidaknya mendekati target yang ditetapkan. Demikian pun sebaliknya, jika SKPD tertidur lelap dan tidak kreatif dan tidak memiliki inovasi-inovasi baru, jangan heran jika PAD kabupaten Ende masih rendah seperti saat ini yang baru mencapai 25,94 persen,” tegasnya, mengingatkan. (leksi)
Ket Foto : Anggota DPRD NTT sedang rapat bersama Dispenda Kabupaten Ende.