Refleksi Cinta Damai OMK San Pedro Lamalera
LAMALERA – Orang Muda Katolok (OMK) menjadi laskar gereja masa kini, dan juga gereja masa depan. Peran mereka tak bisa dianggap sepeleh. Namun dalam kiprahnya, mereka kerap terantuk dan terjebak arus perubahan zaman.
Untuk itu OMK butuh peneguhan dan pencerahan. Maka, OMK Paroki Santu Petrus dan Paulus (San Pedro) Lamalera, melakukan refleksi akhir tahun bertajuk “Cinta Damai”, di malam tutup tahun 2024, menjemput fajar baru tahun 2025.
Selasa 31 Deaember 2014. Malam yang sunyi senyap. Di pelataran Bode Langu, para orang muda katolik Paroki San Pedro Lamalera, menyatukan niat dalam refleksi lalu menimbah pesan dan kesan. Ada nasehat, ada pula kritik untuk memotivasi para OMK dalam kiprahnya bagi gereja.
Malam refleksi itu, sejatinya dihadirkan khusus bagi orang muda katolik dengan satu sikap iman untuk membuka diri dan siap menerima kritik. Sekaligus membenah diri sebelum memasuki tahun yang baru 2025.
Hadir dalam refleksi cinta damai itu, selain pengurus dan anggota OMK, juga menghadirkan para pengurus paroki dan stasi, juga pemerintah desa Lamalera A dan Lamalera B, serta tokoh masyarakat.
Acara di akhir tahun 2024 itu diawali dengan makan bersama. Setelah itu secara bergilir perwakilan tamu undangan mulai menyampaikan pesan dan kesan mereka terhadap capaian yang diraih OMK pada tahun 2024.
Dalam pesan kesannya, Pater Hendra Resing, CSsR, mengingatkan bahwa menjadi Orang Muda berarti menjadi pribadi yang siap menerima kritik.
“Menjadi orang muda berarti menjadi orang yang semakin menyala ketika dikritik dan dibenci,” kata pastor asal Lamamanu itu.
Selain itu, misionaris Redemphtoris ini juga membagikan pengalamannya yang menginspirasi Orang Muda Paroki Lamalera.
Kepala Desa Lamalera B, Mateus Gilo Bataona, mengapresiasi segala bentuk kerja nyata orang muda Paroki Lamalera. “Anak muda itu harus kuat terhadap tantangan,” ujarnya.
Dia menyebutkan ada dua tantangan yang paling besar menjadi orang muda; yang pertama adalah tantangan dari diri sendri, dan yang kedua adalah dari luar diri sendiri.
Karena itu, dia berharap orang muda katolik, selain mengabdi bagi gereja, juga harus kembali dan berjalan bersama masyarakat.
“Berjalanlah dengan dua kaki, mengayun dengan dua tangan. Artinya bahwa orang muda selain berjalan dalam naungan Gereja, tapi juga kembali dan berjalanlah bersama masyarakat,” pesan Kades Lamalera B.
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Paroki, Yosefina Bataona. Dia justru mengungkapkan kebanggaannya terhadap keberadaan Orang Muda Katolik yang semakin menunjukkan kreativitas.
“Di akhir jabatan saya, saya benar sadar bahwa orang muda di Paroki Ini benar-benar ada. Semoga di tahun yang baru ini, orang mudah harus tetap menjadi garam dan terang dunia,” tegas Kepsek SMPS APPIS Lamalera ini.
Sementara Antonius Asimu, selaku tokoh masyarakat mengajak semua orang tua yang hadir, untuk harus saling merangkul dan mencintai anak muda yang ada di paroki ini.
Antonius menyatakan “Segala kritik saran yang pernah terjadi dan yang pernah diterima dari mana pun, itu hal yang biasa. Yang terpenting bagi kita selaku orang tua adalah orang muda itu harus dipacu, bukan dipaksa,” katanya.
Pastor Paroki Lamalera RD Noldi Koten, Pr, mengingatkan bahwa orang muda itu bukan saja masa depan gereja dan negara, namun orang muda itu juga adalah masa kini gereja dan negara.
Karena itu, menurut dia, “Kita perlu mendorong dan memberikan ruang bagi orang muda untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam memajukan dan mengembangkan kegiatan gereja maupun masyarakat”.
Sebagai koordinator, Romo Noldy juga berjanji untuk akan membentuk satu kelompok baru bernama Sahabat Semesta. “Kita akan berusaha untuk menghadirkan satu kelompok yang namanya Sahabat Semesta. Dalam kelompok tersebut kita akan hadir di dalam dan mendukung program pemerintah seperti penghijauan dan gerakan menanam 1000 pohon,” katanya.
Pastor Paroki juga memberikan refleksi singkat bagi OMK, lalu mulai membakar petasan sebagai bentuk membuang semua hal-hal yang tidak baik bersama ledakan petasan, dan orang muda juga harus punya harapan serta impian yang tinggi dan secemerlang ledakan petasan.
Malam refleksi itu diakhiri dengan berjabatan tangan dan rekreasi bersama. (ama oi)