KOTA KUPANG – Pasca badai seroja dan pandemi Covid-19 yang masih terus mengancam, Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore mengajak seluruh warga dan lapisan masyarakat yang ada di Kota Kupang untuk bangkit bersama bersatu padu, saling bahu-membahu dan bergandengan tangan memulihkan kota dan mewujudkan cita-cita Kota Kupang yang cerdas, mandiri dan sejahtera.
Imbauan tersebut disampaikan Walikota saat membacakan refleksi memperingati hari ulang tahun Kota Kupang yang ke-135 dan hari jadi Kota Kupang sebagai daerah otonom yang ke-25, yang jatuh pada 25 April 2021.
Refleksi dibacakan secara bergantian dengan Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man dan disiarkan secara virtual dari ruang Rapat Garuda Kantor Wali Kota Kupang, Senin (26/4). Turut hadir Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe, S.Sos dan Sekretaris Daerah, Fahrensy Priestley Funay, SE, M.Si.
Diakuinya HUT Kota Kupang kali ini sama seperti tahun 2020 lalu tidak dirayakan dalam kemeriahan, tapi diperingati dalam kesederhanaan sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap kondisi yang dialami saat ini pasca badai seroja dan covid 19. Namun sebagai insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, menurutnya, dalam segala hal kita patut untuk terus berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan menikmati hasil pembangunan di Kota Kupang saat ini.
Dalam refleksi itu juga Wali Kota dan Wakil Wali Kota berkesempatan memaparkan berbagai pencapaian Pemerintah Kota Kupang dalam mewujudkan Kota Kupang yang Layak Huni, Cerdas, Mandiri Sejahtera dengan Tata Kelola Bebas KKN, sesuai visi pembangunan Kota Kupang yang diformulasikan ke dalam 6 (enam) misi pembangunan yang tercantum dalam RPJMD TAHUN 2017-2022. Di antaranya upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan warga Kota Kupang, peningkatan perekonomian, akses pelayanan perizinan dan penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta upaya meningkatkan toleransi dan kerukunan suku, agama, ras dan antar golongan.
Meniurut dia, capaian pembangunan ini dapat terwujud karena adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat. ”Tanpa sinergitas yang solid antara pemerintah, DPRD dan lembaga-lembaga serta mitra Pemkot Kupang lainnya tentu perwujudan visi dan misi pembangunan mustahil dapat terealisasi,” katanya.
Pandemi C-19 Belum Usai
Wali Kota juga mengingatkan seluruh warga Kota Kupang bahwa pandemi covid 19 belum usai. Berdasarkan data satgas covid-19 Kota Kupang per 25 April 2021 total kasus telah mencapai 6.559 orang, 172 orang diantaranya meninggal dan 635 orang lainnya masih dirawat baik di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri.
Wawali menambahkan, hingga saat ini pemerintah terus melakukan koordinasi terkait penanganan covid-19 di Kota Kupang. Pemerintah Kota Kupang juga tanggap dengan melihat trend perkembangan kasus covid-19 di Kota Kupang. Koordinasi juga dilakukan dengan Pemerintah Provinsi NTT yang ikut mendukung penanganan covid-19 di Kota Kupang.
Di tahun 2020, Pemkot Kupang mengalokasikan anggaran bersumber dari APBD untuk penanganan covid-19 di Kota Kupang sebesar 50 miliar lebih dengan realisasi sebesar 46 miliar rupiah lebih atau 91,06 persen dengan prioritas pada penanganan kesehatan sebesar hampir 22 miliar rupiah dengan realisasi sebesar 21 miliar rupiah lebih atau 95,88 persen dan penyediaan social safety net / jaring pengaman sosial dan penanganan dampak ekonomi dengan pagu anggaran sebesar 25 miliar rupiah lebih dengan realisasi sebesar 21 miliar rupiah lebih atau 86,31 persen.
Tahap Pertama Pemkot Kirim Data 2553 KK ke BNPB
Wali Kota menambahkan badai seroja yang melanda Kota Kupang dan sejumlah wilayah di NTT beberapa waktu lalu telah menimbulkan banyak kerusakan. Untuk menanggulangi kondisi ini, Pemerintah Kota Kupang didukung pemerintah pusat dan provinsi, melalui instansi teknis bersama para camat dan lurah dibantu oleh perangkat RT-RW di wilayah Kota Kupang masih melakukan pendataan, verifikasi, validasi secara faktual di lapangan serta uji publik. Saat ini, sebanyak 2.553 data kepala keluarga tahap 1 siap dikirim ke BNPB pusat untuk ditindaklanjuti, sedangkan sisanya masih akan dilakukan verifikasi validasi dan uji publik tahap yang ke 2 hingga usai masa tanggap darurat pada 2 Mei 2021.
Pemerintah juga menurutnya akan menyiapkan lokasi untuk merelokasi 314 kepala keluarga di 9 kelurahan, antara lain Bakunase 2, Kolhua, Bello, Merdeka, Oebufu, Maulafa, Fatubesi dan Liliba yang kehilangan tempat tinggal akibat terjangan banjir dan longsor saat badai seroja terjadi.
“Saya mohon kesabaran serta dukungan doa dan partisipasi bapa mama basudara agar petugas dapat bekerja maksimal sehingga bantuan dapat segera direalisasikan kepada masyarakat,” tegasnya. (ans/st)