Relawan Sandalwood Sumba Deklarasi Dukung Ansy Lema Cagub NTT

oleh -25 Dilihat

Relawan Sandalwood Sumba

WAINGAPU – Dukungan akar rumput pada politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si, sebagai Calon Gubernur (Cagub) NTT semakin menguat.

Setelah deklarasi dukungan disuarakan berbagai kelompok masyarakat di Pulau Flores dan Timor, aspirasi senada kini datang dari Pulau Sumba.

Milenial dan Gen Z yang tergabung dalam Relawan Sandalwood Kabupaten Sumba Timur dengan mantap menegaskan dukungan pada figur yang lebih dikenal sebagai Ansy Lema itu.

Kegiatan deklarasi dukungan digelar di Alexis Cafe, Waingapu, Senin (22/4/2024).

Koordinator Relawan Sandalwood, Erni Susana Tamu Ina menegaskan, kontestasi Pilkada adalah kontestasi rekam jejak, ide, gagasan dan visi membangun daerah. Sebagai milenial dan Gen Z yang sering mengakses informasi dari platform media, mereka memiliki bank data informasi tentang rekam jejak setiap figur yang akan maju dalam ajang Pilkada NTT.

“Berkat media sosial, kami semakin paham politik. Kami tahu siapa yang pantas atau belum layak. Penilaian terhadap rekam jejak figur penting untuk mengusulkan figur pemimpin NTT yang berkualitas. Jadi kita harus melihat kualitas figur, bukan pertimbangan primordial semata,” katanya.

Menurut Erni, Relawan Sandalwood menjatuhkan pilihan kepada Ansy Lema karena dirinya adalah sosok pemimpin yang sangat mencintai dan memperhatikan Sumba. Dalam berbagai kesempatan, Ansy Lema selalu menyebut Sumba sebagai “The Land of Hidden Paradise”, Surga yang Tersembunyi. Hal ini ditunjukkan Ansy melalui kerja nyata untuk Sumba ketika menjadi anggota DPR RI Komisi IV.

“Kaka Ansy sukses meyakinkan Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan alat mesin pertanian, ternak, bibit produktif, peremajaan lahan kritis dan berbagai program pemberdayaan kepada masyarakat Sumba. Salah satu contoh nyata adalah perjuangan Kaka Ansy mendatangkan Rp 14 miliar untuk pelestarian plasma nutfah Sapi Sumba Ongole di Sumba Timur,” lanjutnya.

Reksi Djurumai, tokoh milenial lainnya mengaku sangat kagum dan terinspirasi akan pengetahuan, pengalaman dan kematangan Ansy Lema sebagai pemimpin. Rekam jejak Ansy Lema sangat layak menjadi acuan pertimbangan milenial untuk memilih calon pemimpin NTT.

“Rekam jejak dan pengalaman kaka Ansy yang saya tahu adalah aktivis pro demokrasi ’98, Penyiar TV, Pengamat Politik, Dosen, Juru Bicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta, dan Anggota DPR RI Komisi IV. Rekam jejak kaka Ansy ini menjadi rangkaian pengalaman yang membentuk kaka Ansy sebagai pemimpin yang cerdas, visioner, berkapasitas dan berintegritas,” tegasnya.

Reksi juga menjelaskan, Ansy Lema adalah figur pemimpin cekatan, responsif dan pro rakyat. Ketika hama Belalang menyerang Sumba, Ansy Lema paling cepat merespon. Ia lugas mendesak pemerintah pusat agar segera turun membantu para petani. Ansy Lema bahkan turun langsung bersama tim Kementerian Pertanian dan akademisi sejumlah kampus untuk bersama empat pemerintah D
Daerah di Pulau Sumba bersinergi mengatasi hama belalang.

“Syukur hanya dalam beberapa hari Pemerintah Pusat turun langsung. Ini adalah salah satu contoh gerak cepat Kaka Ansy. Kita butuh pemimpin yang responsif seperti ini,” tegasnya.

Sementara itu, Franky Tanggu Redu mencermati gaya komunikasi politik Ansy Lema yang rendah hati, tidak membangun jarak, dan cerdas memanfaatkan platform media. Ansy Lema adalah sosok yang merakyat dan pro-rakyat. Ia dekat dengan rakyat dan berani berjuang untuk rakyat.

“Kaka Ansy melakukan komunikasi langsung (direct communication), memangkas alur komunikasi, dan mendekatkan kami dengan Kaka Ansy. Kami bisa langsung terhubung dengan Kaka Ansy. Biar jauh tapi kami selalu merasa dekat,” katanya.

Aktivis sosial itu meyakini Ansy Lema memiliki strategi pengembangan pariwisata di Sumba yang ramah lingkungan, memberikan efek ekonomi kepada masyarakat lokal, dan terutama mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

“Kami sering mendengar gagasan visioner kaka Ansy mengenai pembangunan pariwisata. Kaka Ansy menginginkan petani, peternak dan nelayan, dan pegiat ekonomi kreatif mendapat manfaat ekonomi dari kemajuan pariwisata di Sumba. Ini yang kami butuhkan. Karena gagasan seperti ini bisa menciptakan lapangan kerja baru,” jelasnya.

Berbasis deretan alasan di atas, relawan Milenial dan Gen Z Sandalwood meminta Ansy Lema untuk pulang ke NTT untuk menjadi Gubernur NTT. NTT membutuhkan figur pemimpin yang berkualitas, visioner, merakyat dan pro rakyat seperti Ansy Lema.

“Atas berbagai alasan inilah, kami Milenial Sandalwood Sumba Timur mendeklarasikan dukungan kepada Kaka Ansy yang adalah Yohanis Fransiskus Lema untuk menjadi Gubernur NTT. Kaka Ansy sudah sukses di Senayan, pasti akan lebih sukses lagi ketika pegang jabatan eksekutif, yakni Gubernur NTT,” katanya. (*/budian)