Ribuan Warga dari 26 Desa Mengungsi, Erupsi Ile Lewotolok Mulai Redah

oleh -29 Dilihat

LEWOLEBA – Erupsi Gunung Ile Lewotolok yang diawali dengan dentuman keras dari dalam kawah, telah mengakibatkan ribuan warga dari 26 desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, mengungsi ke Lewoleba. Para pengungsi itu ditempatkan di enam titik.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur memimpin langsung evakuasi para pengungsi itu bersama aparat pokisi dan TNI juga BPBD Lembata. Ada yang ditempatkan di halaman rumah jabatan bupati, ada pula di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan kabtor Perpustakaan Daerah. Posko-posko pun sudah mulai dibangun.

“Karena ini darurat maka kita tangani evakuasi secara serentak dan dipusatkan dulu semua warga disini, di zona aman. Kita siapkan enam titik penampungan, dan sedang disiapkan beberapa yang lain. Yang penting dievakuasi dulu, dan ditangani,” kata Bupati Sunur di lokasi penampungan warga di Lewoleba, Minggu (29/11/2020).

Bupati Sunur mengatakan, warga yang diungsikan di penampungan juga tetap dipantau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan agar tidak terjadi persoalan baru tentang covid-19. “Saat ini para pengungsi sedang berdatangan dari 26 desa di dua kecamatan di Ile Lewotolok. Jika seluruhnya diungsikan maka ada sekiatr 21.000 lebih masyarakat dari 26 desa,” katanya.

Bupati Sunur juga menjelaskan, petugas sedang melakukan identifikasi dan mendata untuk dibagikan dalam klaster-klaster. “Jika ada yang dengan gejala bawaan akan ditangani secara medis. Termasuk kita persiapkan fasilitas, makan, minum dan obat-obatan serta mensuplai semua logistic dan memperhatikan juga aspek kebersihan,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun media ini, saat ini aktifitas erupsi sudah redah, namun sebagian besar warga dari dua kecamatan yang berada di lereng gunung memilih mengungsi ke Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.

Warga memilih untuk mengungsi karena khawatir masih terjadi letusan yang membahayakan keselamatan warga. Warga dua kecamatan yang mengungsi, selain menggunakan kendaraan jemputan dari Pemkab Lembata, ada yang menggunakan kendaraan pribadi.

Di lokasi pengungsian yang disiapkan oleh BPBD Lembata, tampak Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur memantau dan berdialog dengan para pengungsi di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor perpustakaan Daerah Lembata.

Gunung Ile Lewotolok mengalami peningkatan erupsi pada Minggu (29/11/2020) pagi sekitar Pukul 09.45 pagi WITA, disertai material kerikil, pasir dan abu vulkanik.

Erupsi ini terekan di seismogram Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok dengan amplitudo maksimum 35 mm dengan durasi kurang lebih 10 menit. (che/jdz)