di Valencia membuktikan bahwa dia masih salah satu pembalap terhebat musim ini dengan menyalip lebih dari 20 pembalap untuk finis keempat dari start paling belakang.
Namun keunggulan tujuh poin The Doctor di puncak klasemen hilang karena sesama pembalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo memenangi balapan hari Minggu (8/11) itu dan menjadi juara dunia. Meskipun Lorenzo terus ditempel Marquez sepanjang 30 putaran, pembalap Honda itu tak pernah berusaha menyalipnya.
Justru ketika rekannya Dani Pedrosa menyalip dan dalam posisi menyerang Lorenzo, Marquez langsung balas menyalip dan kembali di belakang Lorenzo.
Dalam pernyataannya, Rossi mengatakan konsistensi dan minimnya kesalahan membuat dia berpeluang besar menjadi juara dunia, namun situasi berbalik sejak Grand Prix Australia gara-gara ulah satu pembalap, Marquez.
Berikut pernyataan lengkap Rossi:
“Kami menanjak musim ini sejak balapan pertama, dan pada akhirnya ini tetap musim yang hebat. Saya selalu kompetitif dan tidak pernah membuat kesalahan. Menurut saya, setelah balapan di Motegi (Jepang) saya punya potensi untuk memenangi kejuaraan namun sayangnya sejak balapan di Phillip Island (Australia) ada sesuatu yang berubah, dan di tiga balapan terakhir kita menyaksikan hal yang tak pernah terjadi sebelumnya di olahraga kita ini.
Pendapat saya situasi sudah memburuk, namun hari ini adalah hari yang memalukan bagi semua orang dan tak bisa dipercaya, perilaku Marquez adalah hal yang sangat buruk untuk semua hal, khususnya untuk olahraga ini.
Ini bukanlah hal yang diharapkan siapa pun. Seorang pembalap Honda membuat pembalap Yamaha menang lalu memaksa rekan setimnya sendiri untuk minggir bukanlah hal yang diharapkan siapa pun, dan saya kira ini berita yang sangat-sangat buruk. Betapapun juga ini sudah terjadi, kami harus menerima.
Saya senang karena semua orang sekarang bisa melihat apa yang saya katakan di Australia. Saya tidak paham perilaku Marquez, namun terus terang saja bagi saya sangat sulit untuk mengatakan sesuatu padanya, saya harap dia bisa memahami yang terjadi di tiga balapan terakhir untuk masa depan karirnya.
Tentu dua pembalap Honda itu lebih kencang. Kami tahu di paruh kedua balapan Honda punya potensi lebih besar, namun Marquez hanya melindungi Lorenzo seperti yang dia lakukan di Phillip Island dan juga di Sepang. Akhirnya menurut saya Lorenzo seharusnya tak bisa merasa sangat senang, karena kejuaraan ini tidak dimenangkan di trek. Betapa pun juga, semua ini sudah menjadi kenangan.”
“Bodyguard” Lorenzo
Tak lama usai balapan pamungkas di Valencia, Minggu (8/11), Valentino Rossi langsung mengecam pembalap Honda Marc Marquez yang “bertindak sebagai bodyguard Jorge Lorenzo”, juara balapan sekaligus juara dunia musim 2015.
“Hari ini semua orang melihat rencana mereka, dan ini membuat saya sedih serta sangat buruk untuk olahraga kita ini,” kata Rossi, yang berhasil menembus empat besar dari posisi start 25.
“Saya tidak paham kenapa seorang pembalap Honda mengizinkan pembalap Yamaha menang. Saya harap perilaku seperti ini akan berakibat buruk padanya nanti.”
Sebelum balapan Rossi unggul tujuh poin atas Lorenzo dan harus finis minimal tepat di belakang sesama pembalap Yamaha itu untuk menjadi juara dunia. Namun sejak start hingga akhir, Lorenzo terus memimpin sementara Marquez yang selalu menempel tak penah sekalipun berinisiatif menyerang.
“Lorenzo adalah pembalap yang sangat hebat, jadi akan bagus kalau kami bisa bertanding dengan posisi setara. Saya kira dia juga tak begitu senang bisa menang dengan cara seperti ini,” kata Rossi, yang dihukum start paling belakang karena insiden tabrakan dengan Marquez di Malaysia.
“Saya sedih karena Marquez bertindak sebagai bodyguard untuk Lorenzo. Saya sudah katakan Kamis lalu bahwa mereka akan menjalankan (rencana itu). Saya yakin mereka telah berkonspirasi melawan saya seperti dalam sepakbola.”
“Saya tidak tahu apakah alasan Marquez melindungi Lorenzo karena mereka berdua orang Spanyol, namun menyedihkan dia memilih menjadi bodyguard. Lorenzo sendiri malah tak pernah melakukan apa yang dilakukan Marquez itu.”
“Namun dengan sikap dia (Lorenzo) setelah insiden Malaysia, dia pantas diperlakukan seperti Maquez,” kata Rossi, merujuk pada upaya Lorenzo mencampuri sidang bandingnya. “Saya sedih, kesempatan besar telah lenyap dan saya tidak pantas mengalami ini.”
Marquez Bantah
Konflik dua pembalap beda generasi Marc Marquez dan Valentino Rossi makin memanas, setelah The Doctor menuduh pembalap Honda itu menjadi bodyguard yang mengawal Jorge Lorenzo menjadi juara dunia di Grand Prix Valencia, Minggu (8/11). Marquez segera membalas tuduhan itu, dengan mengklaim bahwa dia sebenarnya sudah mengambil risiko untuk selalu menempel Lorenzo sepanjang balapan.
“Jika saya ingin menjadi bodyguard Lorenzo, saya akan jaga jarak lima atau enam detik di belakangnya. Saya tak akan ambil risiko menempel dia,” kata Marquez.
“Saya akan menjaga lima atau 10 detik dan itu akan gampang. Namun target saya adalah tampil 100% dan bertempur merebut kemenangan.” (sp/fox sports/jdz)
Ket Foto : Pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi di Valencia, 6 November 2015. (Yamaha MotoGP)