Rui Araujo Dilantik Jadi Perdana Menteri Timor Leste

oleh -14 Dilihat

DILI – Timor Leste, Senin (16/2/2015), melantik perdana menteri baru setelah Xanana Gusmao mengundurkan diri dari jabatan itu awal bulan ini. Mantan Menteri Kesehatan Rui Araujo, seorang dokter alumni Selandia Baru dan salah satu sosok populer Fretilin, akan memimpin pemerintahan keenam sejak negeri itu merdeka dari Indonesia pada 2002.
Setelah dilantik, Araujo berjanji pemerintahannya akan mengedepankan kepentingan negara ketimbang perbedaan politik yang selama ini mengguncang negeri kecil tersebut. “Kita bisa bekerja lebih baik dengan bekerja sama,” kata Araujo setelah dilantik di ibu kota Dili.
Pemerintahan baru pimpinan Araujo ini hanya beranggotakan 33 menteri, jauh lebih ramping ketimbang postur pemerintahan sebelumnya yang diisi 55 orang menteri. Pemangkasan jumlah menteri itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja kabinet sekaligus mengurangi pengeluaran negara.
Dalam pidato perdananya, Araujo juga memuji pendahulunya yang dianggap mampu membawa persatuan di negeri termuda Asia itu setelah melewati banyak masalah di tahun-tahun pertama kemerdekaannya.
Sejumlah menteri yang terkait kasus korupsi dan yang berasal dari generasi lama digantikan dengan wajah-wajah baru yang lebih segar dalam sebuah perombakan yang disebut sejumlah analis sebagai sebuah pergantian yang signifikan.
Meski demikian, pemerintahan baru pimpinan Araujo itu menghadapi banyak tantangan. Hingga saat ini, Timor Leste masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia dan pemerintah masih berjuang keras meningkatkan taraf hidup 1,1 juta warganya.
Pemerintah baru juga harus mampu mengembangkan ekonomi negeri itu yang kini masih sangat tergantung pada sektor minyak bumi dan gas alam.
Selain itu, korupsi juga menjadi masalah endemik di Timor Leste. Saat ini bekas provinsi Indonesia itu menduduki peringkat 133 dari 175 negara paling korup tahun lalu versi Transparansi Internasional.
Dalam daftar Transparansi Internasional ini negara dengan peringkat rendah justru negara yang dianggap paling tidak korup.
Sementara itu, meski mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri, Xanana Gusmao akan tetap menjadi salah seorang menteri di kabinet.

Seperti diberitakan, bekas pejuang kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao, menyampaikan surat pengunduran diri dari posisi perdana menteri, dalam kerangka perombakan pemerintahan yang akan merampingkan kabinet.
Seorang pembantu dekat Xanana mengatakan kepada kantor berita AP, Xanana merasa kini sudah waktunya mengalihkan tanggung jawab pemerintahan kepada generasi baru.

Dalam pernyataan pemerintah disebutkan, Presiden Taur Matan Ruak sudah menerima surat pengunduran diri itu, tetapi belum memutuskan apakah akan menerima atau menolaknya.

“Perdana Menteri (Xanana) menganjurkan semua anggota kabinet untuk bekerja dengan tenang dalam periode transisi ini, hingga pemerintahan baru dilantik,” demikian pernyataan pemerintah itu.
Pengunduran diri Xanana sebetulnya sudah menjadi percakapan umum sejak beberapa pekan belakangan. Seorang pembantu dekat Xanana menyebutkan, langkah ini merupakan bagian dari perombakan pemerintah.
Sebagai bekas pemimpin gerilya dan pahlawan kemerdekaan, Xanana Gusmao,68, merupakan sosok paling legendaris dalam sejarah negara muda ini. Namun belakangan, citranya sedikit tercoreng dengan sejumlah tudingan korupsi dan nepotisme yang menjerat dia dan partainya, CNRT.

Xanana memimpin gerilya melawan tentara Indonesia selama lebih dari dua dekade dari belantara Timor, sampai akhirnya tertangkap tahun 1992. Setelah hidup dalam penjara selama enam tahun, Gusmao ditempatkan dalam tahanan rumah, di sebuah rumah khusus, menyusul kesiapan Presiden BJ Habibie untuk menyelenggarakan referendum yang kemudian dimenangi oleh kelompok pro-kemerdekaan. (afp/kompas.com/jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *