Direksi dan Komisaris Bank NTT menggelar Jumpa Pers, Kamis (15/11) sore.
KUPANG, mediantt.com – Kendati heboh dengan berbagai kritik, PT. Bank NTT tetap pada agendanya; menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), pada Sabtu (16/11/2204). Direksi juga memastikan bahwa Bank bermoto Melayani Lebih Sungguh itu tidak akan turun menjadi BPR. Sebab, progres KUB dengan Bank Jatim sudah berjalan. Apalagi Bank NTT juga mencatat kenaikan laba 53 persen dibandingkan Tahun 2023.
Dalam Konferensi Pers, Kamis (14/11), Plt. Direktur Utama Bank NTT Yohanis Landu Praing menjelaskan, ada sejumlah agenda yang akan dibahas dalam RUPS LB, yang akan dilaksanakan secara hybrid tersebut.
Menurut dia, agenda yang dibahas dalam RUPS LB tersebut adalah Kelompok Usaha Bank (KUB), penandatangan Share Holder Agreement (SHA), dan rotasi kepengurusan Bank NTT.
“RUPS hari Sabtu tanggal 16 November ini berkaitan dengan kinerja Bank NTT. Juga membahas tentang KUB dengan Bank Jatim. Ini yang perlu kami sampaikan kepada teman-teman untuk dipublikasikan kepada masyarakat,” kata Yohanis Landu Praing.
Dia menjelaskan, untuk memperlancar KUB dengan Bank Jatim, maka harus ada penandatanganan Share Holder Agreement oleh Pj Gubernur yang diberikan kewenangan di dalam RUPS.
“Kedua, akan diatur terkait dengan pemberian kewenangan kepada Plt Dirut untuk penandatanganan CSSR atau turunan dari SHA, dan diberikan kewenangan untuk negosiasi valuasi saham antara Bank Jatim dan Bank NTT. Kemudian terkait dengan periodesasi kepengurusan,” tegasnya, dan menambahkan, “Dengan posisi saat ini, kami pastikan bahwa Bank NTT tidak akan turun menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)”..
Menjawab pertanyaan Pers soal rotasi kepengurusan, Plt Dirut Bank NTT menegaskan, rotasi atau pergantian pengurus Bank NTT merupakan hal yang biasa.
“Kami sampaikan bahwa rotasi dan pemberhentian itu adalah hal yang lumrah dan dalam perjalanan sebuah perusahaan. Karena itu semua diputuskan di dalam RUPS Luar Biasa,” kata Landu Praing.
Dia juga menambahkan, rotasi atau pergantian pengurus tidak akan menghambat proses KUB bersama Bank Jatim. “Saya kira tidak menghambat proses KUB. Kita memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk bank ini makin eksis ke depan,” tandasnya.
Catat Kenaikan Laba 53 Persen
Plt Dirut Bank NTT juga menjelaskan, hingga posisi November 2023, Bank NTT kembali mencatat kinerja gemilang jelang RUPS Luar Biasa pada Sabtu (16/11/2024). Sebab saat ini kinerja Bank NTT mengalami peningkatan baik dari sisi laba, DPK, asset, maupun kredit.
“Kinerja Bank NTT tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2023. Dana Pihak Ketiga (DPK), aset, kredit terus meningkat. Kemudian ada peningkatan laba Bank NTT 53 persen dibandingkan tahun lalu. Ini yang kami sampaikan ke teman-teman, agar menjadi informasi yang berimbang, agar masyarakat bisa mengetahui perkembangan Bank NTT,” kata Yohanis Landu Praing.
Dia menjelaskan, laba Bank NTT saat ini mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Dengan kenaikan ini, maka dia optimistis target hingga akhir tahun 2024 akan tercapai, bahkan berpotensi melampaui proyeksi.
“Peningkatan laba ini akan berdampak pada peningkatan dividen bagi Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota sebagai pemegang saham utama Bank NTT,” katanya. (jdz)