Sahadewa Ngaku Punya Bukti Uang Rp5,4 Miliar Yang Disalahgunakan Bendahara

oleh -14 Dilihat

Rumah Sakit Ibu dan Anak Dedari.

KUPANG, mediantt.com – Kasus dugaan penyelewengan dana Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Dedari senilai Rp 5,4 miliar sedang berproses di pengadilan. Terdakwa F, yang adalah bendahara, mengaku punya catatan atas transaksi dari uang yang diduga disalahgunkan itu. Namun pemilik RSIA Dedari, dr Sahadewa, juga mengaku memiliki bukti soal uang Rp5,4 miliar yang disalahgunakan oleh bendahara.

“Saat dilakukan audit keuangan RSIA Dedari, ditemukan ada kekurangan sebesar Rp 5,4 miliar. Dari hasil audit itu, kita panggil bendahara tapi dia malah menghindar lalu melaporkan di polisi. Yang jelas, saya punya bukti lengkap soal itu,” kata dr Sahadewa kepada mediantt.com, Rabu (29/11/2013).

Dia malah menyebutkan, pihaknya menemukan ada transaksi transfer uang ke bapanya, dan juga suaminya. Padahal mereka bukan pegawai atau karyawan RSIA Dedari.

Selain itu, sebut dia, dari uang Rp 5,4 miliar itu, bendahara juga membangun rumah lantai dua di kawasan Jembatan Petuk. “Dia (bendahara) balik serang saya dengan mengatakan bapa saja bisa beli mobil Fortuner. Terus saya jawab; loh saya ini kan yang punya Yayasan,” katanya.

Menurut dia, akibat penyelewengan dana Rp 5,4 miliar itu, pihaknya tidak bisa membayar gaji pegawai dan beli obat untuk kebutuhan rumah sakit, termasuk biaya operasional lainnya. “Rencana untuk membangun tambah ruangan rumah sakit juga tidak bisa jalan karena uang itu disalahgunakan oleh bendahara.

“Setelah kita print rekening koran maka terlihat jelas semua transaksi uang dilakukan bendahara. Banyak sekali yang dicairkan. Ada yang ditransfer ke rekening pribadinya di bank berbeda. Jadi selisih uang Rp 5,4 miliar itu tidak bisa dia (bendahara) pertanggung jawabkan,” tegas Sahadewa. (jely)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *