Hengky Malelak
KUPANG, mediantt.com – Pelayanan publik bukan sekadar administrasi cepat dan efisien, tetapi juga mencakup lingkungan yang nyaman, bersih, dan mendukung aktivitas masyarakat. Pemerintah di tingkat kelurahan dan kecamatan di Kota Kupang semakin memahami pentingnya kebersihan sebagai komponen utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Kebersihan lingkungan, baik di kantor pelayanan maupun area publik, kini dipandang sebagai wajah pelayanan publik itu sendiri. Salah satu upaya konkret adalah penerapan penilaian pelayanan publik berbasis tiga aspek utama: manajemen, fisik, dan partisipasi masyarakat.
Langkah ini tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga meningkatkan kesadaran bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Sejumlah kelurahan di Kota Kupang telah mempelopori inovasi kebersihan yang berdampak langsung pada pelayanan publik.
Kelurahan Liliba menginisiasi TPS Tangguh yang dilengkapi CCTV untuk memastikan masyarakat membuang sampah tepat waktu dan di tempat yang benar. Inovasi ini mencegah pembuangan sampah sembarangan sekaligus mempermudah pengawasan.
Kelurahan Osapa Barat pun mendaur ulang sampah plastik menjadi paving blok yang memiliki nilai ekonomis. Langkah ini tidak hanya mengurangi limbah plastik tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga.
Kelurahan Nefonaek memanfaatkan sampah plastik sebagai tabungan pendidikan melalui komunitas peduli sampah yang dikelola seorang Ketua RT. Model ini membuktikan bahwa sampah dapat menjadi investasi sosial yang bermanfaat.
Selain inovasi tersebut, fasilitas kebersihan di kantor pelayanan, seperti toilet bersih, drainase terawat, dan keberadaan tempat sampah yang memadai, menjadi perhatian utama. Beberapa kelurahan bahkan melaksanakan program Jumat Bersih dengan melibatkan pegawai dan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar kantor.
Transformasi pelayanan publik tidak mungkin terwujud tanpa dukungan aktif dari masyarakat. Karena itu, pemerintah terus mengedukasi warga untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan.
Kabag Tata Pemerintahan, Hengky Malelak ketika dikonfirmasi menegaskan, kebersihan menciptakan suasana yang nyaman bagi masyarakat. “Lingkungan yang bersih membuat masyarakat merasa dihargai saat mengurus dokumen atau mendapatkan pelayanan. Ini adalah wujud nyata pelayanan publik yang berkualitas,” ujarnya.
Melalui program kebersihan berbasis partisipasi, beberapa kelurahan berhasil memotivasi warga untuk berkontribusi, seperti membentuk komunitas peduli sampah dan melakukan daur ulang limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
Pelayanan Publik Berkelanjutan
Kebersihan sebagai pilar pelayanan publik diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat bahwa ini adalah tanggung jawab bersama. Media memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan cerita sukses dan inovasi kebersihan, sehingga masyarakat lainnya terinspirasi untuk melakukan hal serupa.
Transformasi pelayanan publik ini bukan sekadar kompetisi, tetapi upaya menciptakan standar baru dalam pelayanan berbasis lingkungan bersih dan partisipasi aktif. Pemerintah optimistis bahwa inovasi yang dikembangkan ini dapat menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia.
Lingkungan bersih, layanan optimal, dan partisipasi masyarakat adalah kunci menuju masa depan pelayanan publik yang lebih gemilang. Dengan sinergi semua pihak, transformasi ini akan berdampak positif dan berkelanjutan. (adv)