Sarong-Kasmir: Infrastruktur Jalan Yang Baik Kunci Pengembangan Pariwisata Matim

oleh -15 Dilihat

BORONG – Keunikan obyek wisata di Kabupaten Manggarai Timur tak kalah dengan kabupaten lain di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Ada Komodo Pota, Danau Ranamese, Danau Teratai Raksasa, Danau Rana Kulan, obyek air yang muncul dari batu raksasa, orang lokal setempat menyebutnya Tetes Tana. Sejumlah obyek air terjun, pantai yang indah, kampung ekologi di Mbeling dan masih banyak deretan data obyek wisata. Juga ada tempat mengamati burung endemik Flores.

Semuanya itu dapat dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara apabila akses jalan memadai. Sentuhan-sentuhan real untuk akses jalan ke obyek wisata membutuhkan pemimpin yang lihai dan cerdas. Bahkan kampung-kampung adat yang menyimpan berbagai benda sakral masih dirawat oleh warga dan tua adat di Manggarai Timur.

Selain itu, kain tenun khas orang Manggarai Timur menjadi tujuan wisatawan minat khusus. Semua itu dapat dikembangkan dengan baik apabila akses infrastruktur jalan baik. Jika tidak maka obyek wisata itu hanya diketahui oleh warga setempat.

Prioritas utama dari Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur 2018, Frans Sarong-Kasmir Don adalah infrastruktur jalan. Apabila jalan baik maka segala kebutuhan warga berjalan dengan lancar. Baik pendidikan, kesehatan, perdagangan, penerangan dan air minum bersih berjalan lancar. Kunci utama di Manggarai Timur adalah infrastruktur jalan yang memadai.

“Kami berkomitmen untuk meretas infrastruktur jalan yang baik. Sebagai contoh sederhana, seorang pasien dari Elar dan Elar Selatan yang sakit dan diperlukan penanganan medis di rumah sakit yang secepatnya, apabila jalannya baik maka ambulance akan cepat membawanya ke Rumah Sakit, jikalau jalan tidak bagus maka pasien itu bisa sekarat di jalan. Semua pengembangan bidang lain ditentukan oleh jalan yang bagus. Ini salah satu contohnya, masih banyak contoh lainnya,” jelasnya dalam berbagai Lejhong yang santun di seluruh kampung di Manggarai Timur.

Sarong-Kasmir dalam berbagai kesempatan Lejhong mengharapkan warga memberikan kepercayaan kepada pasangan ini pada pemungutan suara 27 Juni 2018 maka segala suara warga yang disampaikan saat Lejhong akan dipenuhi ketika pasangan ini memimpin Manggarai Timur lima tahun mendatang.

“Kami mencatat semua suara rakyat Manggarai Timur saat Lejhong di seluruh kampung di Manggarai Timur. Jikalau warga memberikan kepercayaan kepada kami maka ketika kami memimpin Manggarai Timur akan memenuhi suara rakyat tersebut selama lima tahun mendatang,” jelas keduanya.

Sarong memberikan contoh Bali dan Singapura yang ditopang oleh sektor pariwisata. Pendapatan ekonomi keluarga di dua tempat ini hanya bersumber dari sektor pariwisata. Dua tempat ini didukung penuh oleh akses infrastruktur jalan yang baik. Juga didukung dengan Bandara Internasional.

“Kami memiliki mimpi besar dalam waktu lima tahun ke depan bahwa Manggarai Timur sebagai pintu gerbang kunjungan wisatawan internasional dan Nusantara. Untuk itu di Manggarai Timur ada Bandara berskala internasional. Selain pelabuhan Waewole sebagai pusat pendistribusian barang dan jasa dari Manggarai Timur maupun dari luar. Selama ini barang perdagangan dari Manggarai Timur didistribusi lewat Pelabuhan Labuan Bajo maupun Reo sehingga orang luar mengenal jenis perdagangan itu dari wilayah tersebut. Padahal barang itu bersumber dari Manggarai Timur, seperti Kopi Colol, Cengkeh, Kakao dan lain sebagainya,” jelasnya.

Sarong, mantan Wartawan Kompas yang sudah berkarya selama 32 tahun ini memiliki jaringan luas di tingkat Nasional maupun Internasional. Juga di dukung Kasmir Don yang memiliki pengalaman dua periode di lembaga DPRD di Komisi anggaran sehingga pasangan ini sangat cocok memimpin Manggarai Timur lima tahun mendatang.

“Niat tulus kami maju pada Pilkada Manggarai Timur benar-benar mengabdi dengan total kepada pembangunan Manggarai Timur. Kami sudah selesai dengan urusan diri sendiri,” tegas keduanya. (Tim Media Sarong-Kasmir).