BAJAWA – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya mengatakan, tuntutan reformasi birokrasi yang terus bergelora saat ini, harus disikapi secara arif dan bijak. Karena itu, sumber daya manusia aparatur yang merupakan tulang punggung penggerak birokrasi, harus memiliki kemampuan dan kreativitas untuk mengembangkan potensi diri termasuk organisasi kearah yang lebih baik dan profesional.
Demikian ditegaskan Gubernur Frans Lebu Raya dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi NTT, Ir. Benediktus Polo Maing, saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian Tingkat Provinsi NTT Tahun 2017, di Auditorium Jhon-Tom Bajawa, Selasa (18/4).
Polo Maing mengatakan, pada 25 November 2016 Gubernur NTT bersama 16 Gubernur lainnya di Indonesia telah menandatangani sebuah kesepakatan bersama untuk mengadopsi system pengukuran kinerja secara online berbasis teknologi informasi yang selama ini digunakan oleh Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, menurut Polo Maing, proses pembinaan karier khususnya berkaitan dengan SDM aparatur ini juga dipandang sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi pemerintahan, kinerja pelayanan kepada masyarakat serta kinerja aparatur itu sendiri.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada, Drs. Meda Moses mengatakan, roda pemerintahan akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh jajaran PNS yang berkualitas, jujur, adil, profesional dan berorientasi pada pelayanan.
“Momentum yang sangat penting ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berdiskusi, bertukar gagasan dan ide,” kata Moses. (hms/jdz)
Ket Foto : Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi NTT, Ir. Benediktus Polo Maing, sedang membuka Rakor Bidang Kepegawaian Tingkat Provinsi NTT Tahun 2017, di Auditorium Jhon-Tom Bajawa, Selasa (18/4).