Peringatan HUT RI tiap tahun tidak sekedar peringan peristiwa heroik sejarah. Tapi, sebagai momentum menanamkan semangat juang dan patriotisme generasi muda, anak bangsa. Membina semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI. Bahwa negeri ini dibangun dengan air mata dan darah yang mengalir dari para pejuang dan pahlawan bangsa. Kemerdekaan bagsa ini harus diisi dengan semangat membangun negeri dalam pelbagai aspek pembangunan. Termasuk peran pemerintah dan rakyat Lembata membangun Lewotana “Lepan Batan” dibawah tema : “SDM Unggul, Indonesia Maju, Lembata Sejahtera”. Ikuti laporan Yan Matarau dan Karolus Kia Burin berikut ini.
HARI Kemerdekaan Republik Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Agustus di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Lembata. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Lembata menggelar upacara bendera tahun 2019 yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Kabupaten Lembata, dipimpin langsung oleh Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur selaku Pembina Upacara, pada Sabtu (17/8/19) pagi.
Tahun ini Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 tahun mengusung tema “SDM Unggul, Indonesia yang Maju, Lembata yang Sejahtera”. Acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola, SE, M.Si, pimpinan dan aggota DPRD Lembata, unsur Forkompinda, pejabat lembaga Vertikal, mantan Bupati dan Wakil Bupati Lembata, Plt. Sekda Lembata Anthanasius Aur Amuntoda, SE, MM, para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Para Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Lembata, Pimpinan Parpol, tokoh agama, adat dan masyarakat serta undangan dan peserta upacara.
Dalam sambutan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, mengatakan pada hari ini kita semua patut menundukan kepala seraya mendoakan para pahlawan kemerdekaan yang gugur dalam medan perang. Tepat pada 74 yang lalu lagu Indonesia raya dikumadangkan mengiringi pengibaran sang pusaka merah putih di seluruh pelosok Negeri ini. Untuk itu, kita harus kembali merenungkan dan meneladani nilai-nilai kebangsaan, patriotisme dalam satu emosi spirit perjuangan yang diwarisi leluhur kita menuju pembangunan Indonesia yang berkulitas dan kompetitif.
SDM Unggul, Indonesia yang Maju, Lembata yang Sejahtera”, tema yang diangkat tahun ini membuktikan bahwa Negara Idonesia tidak sedang untuk bermalas-malas lagi dalam pembangunan Negara dan daerah ini. Untuk itu, kita perlu SDM yang kompetitif di segala lini dalam memaknai kehadiran Negara yang memasuki era revolusi industri. Saat ini kita hidup dalam sebuah lingkungan global yang sangat dinamis yang bersifat horizontal, inklusif dan sosial dengan kebutuhan dan tantangan zaman yang telah diisi dengan keberagaman keahlian manusia dan kompleksitas permasalah sosial.
Era digitalisasi yang penuh persaingan dan kecepatan menyeluruh pada semua aspek kehidupan masyarakat, yang sangat cepat mengalami transformasi, yang tentu saja membutuhkan percepatan usaha dalam persaingan yang kompetitif.
Oleh karena itu semua kita harus bisa memenangkan kompetisi ini baik lingkungan kerja, usaha maupun kompetisi dalam memaknai kehidupan ini. Manusia unggul adalah manusia yang mempunyai berbagai kelebihan, yang memiliki skill sesuai dengan kebutuhan bursa dunia yang selalu berorientasi menjadi yang terdepan dengan inovasi-inovasi baru yang tentu saja membutuhkan kualitas SDM yang unggul untuk memenuhi standar kompetensi revolusi industry 4.0 ( for point zero).
Untuk memenangkan persaingan tersebut, Indonesiia dan juga Lembata harus mampu memaksimalkan potensi Sumber Daya Manusianya. Kita harus meninggalkan pola pikir lama yang tidak kompetitif, yang mampu mengelola pola pikir yang emosional menjadi yang berpikir produktif. Karenanya Huma capital index harus kita tingkatkan melalui peningkatan kapasitas SDM agar kita hadir sebagai manusia unggul dalam satu kebangsaan Indonesia yang maju dan mewujudkan Lembata yang sejarahtera, yang terpatri dalam visi pembangunan Daerah 2017-2022 yaitu “Terwujudnya Lembata yang Produktif dan Berdaya Saing untuk Kesejahteraan Rakyat Berkelanjutan”, tegasnya.
Dalam konteks konsistensi semangat perjuangan HUT RI ke 74, dapat diisi pembangunan Lembata untuk tahun 2019 dan kedepannya, maka Tema Kerja yang diimplementasikan dalam prioritas program kegiatan melalui APBD 2019; ”Melanjutkan Pembangunan Prioritas bagi Akselerasi Pembangunan Infrastruktur strategis untuk meningkatkan pendapatan melalui Rantai Ekonomi”, mengacu pada lima prioritas kebijakan yang berfokus pada optimalisasi pendapatan melalui infrastruktur strategis, ketahanan pangan dan industry yakni;
1) Pembangunan Manusia dan Budaya, serta percepatan pembangunan Infrastruktur dasar strategis dan sadar hukum. 2) Percepatan Konektivitas untuk aksesibilitas daya saing. 3) Penguatan ketahanan Pangan melalui Pengembangan dan Pengelolaan sumber daya pertanian dan sumber daya laut. 4) Pengembangan pariwisata Ekonomi Kreatif dan usaha olahan industry. 5) Peningkatan pendapatan dan kerja sama daerah serta pengembangan ekonomi wilayah dan pembangunan perdesaan.
Dengan pendekatan kewilayahan, sosial ekonomi dan kelembagaan dengan pendekatannya pada pembangunan infrastruktur strategis, pengembangan wilayah dan pembangunan ekonomi (7%). Untuk itu dilakukan desain prioritas kebijakan yang inovatif, terstruktur, terukur efektif dan efisien, serta keberanian melakukan inovasi-inovasi Pembangunan Daerah yang produktif dan fokus melakukan intervensi anggaran pada kegiatan program sesuai positioning prioritas sektor strategis.
Saat ini, pengelolaan potensi sumber daya daerah berada pada linemap yang positif yang berjalan dalam koridor framing arah kebijakan yang sesuai dengan skenario implementasi yang linier dan konsistensi dengan RPJMD 2017-2022.
Menyadari akan itu, maka pemerintah daerah menyusun kebijakan keuangan daerah secara cermat dan terukur agar menghasilkan belanja produk yang berkualitas dalam menjawab dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang diantaranya melalui optimalisasi pendapat di segala sektor dengan melakukan rasional prioritas belanja strategis yang disesuaikan dengan RPJMD 2017-2022 untuk memacu percepatan pencapaian target kinerja daerah.
Untuk kita ketahui bersama bahwa, pada Tahun 2011 PAD kita mencapai (Rp.11 miliar) dan pada tahun 2018 PAD kita mencapai (Rp. 48 miliar), selanjutnya untuk tahun 2019 ini PAD kita menuju ke anggka (Rp.76 miliar) atau naik (63%) jika dibandingkan dengan PAD tahun 2018. Kita terus mengoptimalkan target PAD di tahun 2020 mencapai (Rp.100 miliar) atau naik (76%). Jika kita terus bekerja dengan mengoptimalkan potensi pendapatan dan mengurangi kebocoran penarikan pajak dan retribusi daerah serta perbaikan regulasi Peratura Daerah tentang pajak dan retribusi maka kita akan melampaui target (Rp.100 miliar) di tahun 2020.
Karena itu, beliau mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Lembata untuk bersama dalam semangat ta’an tou, untuk mendukung dan berkontribusi bersama pemerintah daerah dalam mengoptiomalkan sektor-sektor berpotensi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah dengan memaksimalkan tiga sektor prioritas kabupaten saat ini yaitu; sektor pertanian, sektor perikanan dan sektor pariwisata yang mampu menjadi triger atau pemicu sektor lainnya dengan pariwisata sebagai prime mover penggerak utama.
Untuk itu, segmentasi kerja Pemerintah Daerah pada tahun 2019 dimulai dari sektor pariwisata, yang dilakukan melalui pengembangan inovasi promosi dan peningkatan pasar serta pengembangan destinasi. Pengembangan destinasi wisata sangat berbasis masyarakat yang terintegrasi dalam model pengembangan “Triangle line Tourism”, yang strateginya dilakukan dengan konsep digital tourism melalui e- money dan e-ticketing.
Untuk itu sektor Pariwisata Lembata yang secara fokus pada pengembangan kawasan BCL dan Lamalera yang merupakan potensi wisata yang telah bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Pusat sebagai branding Kabupaten Lembata.
Ia juga mengatakan, promosi pariwisata secara fakus dan kontinuitas terus dilakukan melalui media sos(ial dan atraksi pariwisata berkelanjutan yang dilakukan dalam berbagai event festival di Kabupaten Lembata. Festival Guti Nale pada bulan Februari, Festifal Literasi, Festival Tiga Gunung pada bulan Agustus dan Expo Budaya Uyelewun Raya pada bulan Oktober, telah menjadi branding event Lembata festival, dengan #Lembata trulyheaven yang telah menjadi event tahunan Kabupaten Lembata.
Sedangkan untuk sektor pertanian pemerintah mencetus sebuah gerakan yang diberi nama “Melati Mekar”, yang mengarah pada mencapai surplus bawang merah di tahun 2018 dengan melalui inovasi kebijakan T-Cabang (tani cabe, bawang, jagung). Upaya pemerintah untuk meningkatkan volume produktivitas cabe, bawang dan jagung serta hasil pertanin lainnya terus ditingkatkan hingga tahun 2019 yang berfokus pada penanaman produk pertanian jangka pendek dengan nilai ekonomi tinggi dengan melakukan ekspansi lahan yang ada.
Untuk sektor perikanan pemerintah terus berfokus untuk melanjutkan program peningkatan kesejahteraan nelayan dan peningkatan produksi ikan tangkapan dengan memberikan alat tangkap ikan yang memadai, seperti pemberian pukat, rompong, kapal 1GT, kapal poll and line dan lainya.
Untuk sektor Pekerjaan Umum Penata Ruang dan Perhubungan, pemerintah saat ini membangun insfrastruktur jalan strategis dan prioritas daerah. Jalan strategis daerah yang dibangun menuju titik-titik daya tarik wisata dan potensial berkontribusi untuk peningkatan pendapatan asli daerah. Semua rencana itu adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas, daya saing serta konektivitas yaitu konektivitas wisata dan konektivitas antar wilayah untuk kemajuan kepariwisataan dan peningkatan ekonomi juga kesejahteraan rakyat yang dilaksanakan melalui skema biaya APBD II – APBD I dan APBN.
Untuk itu perlu kita ketahui bahwa, ruas jalan Balauring – Panama – Wairiang serta pelabuhan Very Waijarang menuju Loang saat ini merupakan jalan provinsi, sedangkan ruas jalan Loang menuju Lamalera adalah jalan kabupaten yang saat ini sedang dikerjakan pada segmen Baobolak – Tewawutung. Pemerintah terus berupaya agar ditahun 2020 nanti penyelesaian pekerjaan jalan dari Loang menuju Lamalera dapat terwujud dan dapat ditangani secara bersama-sama dalam skema biaya kabupaten provinsi dan APBN untuk mendukung aktivitas pariwisata.
Dalam hal pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi di tahun 2019, melanjutkan pembangunan jaringan irigasi daerah irigasi Wainili dan peningkatan irigasi daerah Lewolagan. Sedangkan untuk pembangunan jaringan air bersih /air minum pada tahun ini, dilakukan pengembangan jaringan perpipaan SPAM tanjung untuk desa Petuntawa dan desa Riangbao, dan untuk pembangunan air bersih/air minum di Desa Bakalerek, dusun Wade Desa Balurebong.
Pembangunan dan perluasan distribusi jaringan air minum pada mata air wei sawe untuk pelayanan air bersih/air minum desa Lebewala, desa Balauring, kantor camat Omesuri dan W2pass. Pembangunan jaringan air bersih pada pelabuhan fery waijarang. Sedangkan pada tahun 2020, pemerintah berencana memberikan subsidi terhadap 3000 kk calon komsumen PDAM Lembata di Kota Lewoleba dan sekitarnya yang belum terpasang meteran airnya agar dipasang sambungan rumah yang lengkap dengan meteran airnya secara gratis.
Untuk sarana prasarana perhubungan pemerintah di tahun 2019 mengerjakan Mooring Bouty Tambat Labuh di teluk Lewoleba, pembangunan pelabuhan jeti di Babokerong, Waijarang, Lewolein, pengadaan 6 unit micro busss untuk modal transportasi kota dan perdesaan dengan skala pelayanan kota Lewoleba-Hadakewa, kota Lewoleba –Riangbao, kota Lewoleba – bukit doa Watomiten, kota Lewoleba -Bour, kota Lewoleba-belang dan dalam kota bagi anak-anak sekolah yang belum terakses sekolahnya. Pengadaan kapal rakyat model phinisi yang bersumber dari dana DAK serta hibah dari kementerian perhubungan RI, yang akan dimanfaatkan untuk konektivitas wisata dan sebagai linkage wisata bahari bekerjasa antar daera.
Untuk sektor Kesehatan pemerintah berfokus pada peningkatan kapasitas manusia kesehatan dan pendekatan pelayanan kesehatan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan eliminasi penyakit malaria serta stunting melalui kebijakan good pagi. Untuk itu dibangunnya 7 unit puskesmas di desa Beang,di desa Tiba, di puskesmas Lemau, puskesmas Waipukang, puskesmas Hadakewa, dan puskesmas Atadei. Pemenuhan alat kesehatan dan tenaga dokter spesialis, dan pada tahun 2020 pemerintah akan mengadakan alat kesehatan yaitu alat pencuci darah, hal ini menginagat semakin meningkatnya pasien gagal ginjal yang harus berobat di luar kabupaten ini.
Untuk sektor Pendidikan pemerintah lebih berfokus pada perbaikan kualitas guru dan peningkatan kualitas anak didik yang berorentasi pada daya saing. Untuk pembangunan energi listrik, pemerintah sangat berterima kasih kepada PT.PLN Lembata karena telah merealisasikan electricity sesuai dengan skema target pemerintah, dan diharapkan semua wilayah di Kabupaten Lembata sudah teraliri listrik. Rencananya pada bulan Agustus atau Smeptember menteri ESDM dapat meresmikan pemanfaatan energy listrik dari PLN untuk sumber air Weilain, desa Wowong, desa Nilanapo desa Beang dan desa lainnya yang sudah menggunakan fasilitas energi listrik dari PLN. Disamping itu pemerintah daerah tetap mengintensifkan sumber daya energi yang ada melalui PLTD, PLTS yang diinterkoneksi dengan listrik PLN, tidak hanya itu proses pembangunan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dengan kekuatan 5 megawatt di desa Waijarang yang saat ini sudah masuk pada tahap konsultasi publik pengadaan tanah harap pemerintah, dengan berbagai upaya dapat memenuhi kebutuhan listrik di seluruh rumah tangga yang ada di daerah ini.
Untuk sektor-sektor lainnya pemerintah mendorong produksi UKM dan badan kreatif, seperti produksi garam di desa Tapobaran dan pengadaan perpustakaan untuk mendukung literasi dalam mewujudkan Lembata sebagai Kabupaten Literasi melalui festival Literasi #saya baca. Pembangunan stadion dan gedung olahraga “Gelora 99” yang representatif dan ikon untuk menjawab kebutuhan para pemuda.
Sedangkan untuk pembangunan Perdesaan pemerintah berfokus pada empat program percepatan pembangunan ekonomi desa (P3ED) Desa tersenyum 2.0 (two point zero) yakni; pengembangan produk unggulan desa dan produk unggulan kawasan pedesaan model cluster-tematik untuk mendukung desa cepat tumbuh, pengembangan BUMDES dan penguatan kelembagaan ekonomi dan industri kreatif Desa, penguatan literasi dan gala desa serta pengembangan pariwisata desa (travel vilage) #Ekplore Rural Lembata dan Pengembangan Wisata Desa.
Pada kesempatan ini pula bupati Lembata menyampaikan bahwa untuk RAPBD 2020, yang telah saya minta kepada para OPD untuk mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 yang responsif dan memperkuat daya saing daerah yang mampu meningkatkan pendapatan asli daerah. Untuk itu kita harus tetap konsisten memenuhi proporsi belanja publik lebih besar dari pada belanja pegawai dan belanja wajib pendidikan 20%, infrastruktur 25%, alokasi dana desa 10%, dana kelurahan 5%, mitigasi bencana minimal 2%.
Itulah program kegiatan pembangunan di tahu 2019 dan gambaran rencana garis besar kebijakan di tahun 2020 yang harus kita bersama-sama kerjakan. Marilah kita bersepat untuk mengejar ketinggalan dari daerah-daerah lain, kita mesti merubah paradigma berpikir sebagai manusia unggul agar dapat menjadi mausia maju yang mampu berpikir dan bertindak out of box agar menjadi daerah yang produktif dan memiliki daya saing yang competitif. Kita juga harus bersepakat untuk saling memperkuat fondasi yang kokoh sebagai manusia Lembata yang tangguh, yang responsif, adaftif serta energi yang kuat untuk melakukan lompatan perubahan yang besar di daerah ini.
Kita tidak boleh terjebak dalam pragmatisme jangka pendek yang terkadang melairkan ego dan kekesalan yang out of control.
Berhentilah untuk saling menghujat dan menyalahkan, sangat terasa lelah kalau kita banyak bicara yang pada akhirnya kita lupa bekerja, banyak berdebat ketimbang bekerja, banyak salaing curiga dan fitna, pandai membuat berita hoax ketimbang bekerja yang justru membuat kita melambat dalam pembangunan daerah ini.
Untuk itu kita harus fokus kepada tujuan utama berbangsa dan bernegara, fokus kepada tujuan utama lahirnya Kabupaten Lembata dalam semangat statement & Maret 1954 yang pada akhirnya melahirkan Kabupaten Lembata secara defenitif tahun 1999. Kita harus sadari bahwa kabupaten Lembata dibentuk bukan untuk berseteru, bukan untuk bertikal, buang jauh-jauh framing negatif dan perbanyak positif actions kita. Karena lembata membutuhkan sentuhan emosi romatis dan harmoni sebagai manusia unggul indonesia maju, lembata sejahtera. Untuk itu saya optimis dalam satu visi lembata, maju kita membuat lompatan perubahan.
Akhirnya atas nama pemerintah kabupaten lembata menampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada eluruh masyarakat Lembata yang senantiasa mendukung semua program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Teristimewah kepada unsur pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah dan lembaga legilatif, Forkompinda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemangku kepentingan, unsur keamaan, LSM, khusus para tuan tanah, para pemilik, pemangkuh hak ulayat dan seluruh masyarakat lembata yang secara langsung berkontribusi terhadap pembangunan di daerah ini.
Acara berlangsung Khidmat dengan pengibaran bendera merah putih dilanjutkan dengan penyerahan lencana pengabdian kepada Pegawai yang telah melewati masa pengabdian 10, 15, 20 dan 25 tahun serta para Pegawai yang telah masuk usia Purna Bakti. Pengumuman pemenang lomba pekan olahraga Agustusan dan dilanjuti dengan kunjungan Bupati dan Wakil Bupati di stan dinas pertanian. (Yan Moruk/Karolus Kia Burin/Kominfo Lembata)