Paulus Sinakai Saba, S.Sos, M.Si,
LEWOLEBA, mediantt.com – Ada kabar tak sedap dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lembata. Hanya karena berinisiatif memimpin apel kekuatan pada Senin 7 September 2020 pagi, Sekretaris Dinas (Sekdis) Paulus Sinakai Saba, S.Sos, M.Si, harus diberhentikan atau dibebas-tugaskan alias dinonjobkan dari posisi yang baru dijabat sekitar satu bulan itu.
Kuat dugaan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lembata Aplonaris Mayan tersinggung, karena otoritasnya untuk memimpin apel kekuatan itu diambil-alih oleh Sekdis. Ini terlihat jelas dari kalimat yang diucapkan saat itu bahwa tidak ada matahari kembar di Disbudpar Lembata.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lembata Paulus Sinakai Saba kepada mediantt.com, Kamis (17/9), menjelaskan, pada Senin 7 September 2020, ia memimpin apel kekuatan di halaman kantor dinas itu tepat pukul 08.00 Wita. Karena tidak ada informasi keberadaan Kadis yang baru kembali dari tugas di luar kabupaten Lembata.
“Hari Senin 7 September 2020, saya pimpin apel kekuatan tepat jam 08.00 Wita karena Kadis belum hadir. Saat sedang mengucapkan Pancasila Sila kelima, beliau (Kadis Apol) masuk dari gerbang, dan meminta pembaca upacara apel atas nama ibu Ana untuk menghentikan, sambil mengucapkan sejumlah kalimat, antara lain, tidak ada matahari kembar di sini,” jelas Polus.
Ia melanjutkan, “Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka saya pun minta pemimpin upacara atas nama Vigo untuk membubarkan barisan tepat jam 08.02 Wita”.
Setelah itu, cerita Paulus, “Saya dan Kasubag Tata Usaha pun menemui beliau di ruangannya untuk meminta maaf karena tidak ada niat untuk melangkahi beliau karena sudah jam apel”.
“Memang saya tidak mengkonfirmasi kehadirannya dan kadis pun tidak menginformasikan keberadaannya; apakah sudah ada di Lewoleba atau belum. Lagi pula beliau baru saja pulang dari daerah terpapar Covid-19, sehingga bisa saja beliau masih melakukan karantina mandiri,” terang mantan Camat Wulandoni ini.
Ia juga ridak bercerita detail apakah permintaan maafnya diterima Kadis atau tidak. Akan tetapi, menurut dia, dampak dari itu, pada 11 September 2020, ia sudah dibebas-tugaskan dari Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
‘Tanggal 11 September saya sudah dibebas-tugaskan dari Sekdis Budpar dan menerima SPT sebagai pelaksana pada Sekretariat Daerah. Dan, per hari ini (Kamis), saya sudah terima SPT sebagai pelaksana pada Bagian Tata Usaha Pimpinan Setda Kabupaten Lembata,” tegas alumni Seminari Hokeng ini.
Sejumlah kalangan di Lewoleba juga menyesalkan sikap Kadis Budpar yang sangat gegabah. “Ini skenario jahat karena Kadis takut posisinya terganggu dengan kehadiran Sekretaris Dinas seperti Pa Paulus Sinakai. Dia merasa tidak nyaman makanya dia buat ulah seperti itu. Padahal itu biasa saja. Karena sudah jam apel jadi pa sekretaris ambil alih pimpin apel. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Ini tindakan buruk yang tidak pantas diteladani,” gerutu seorang ASN yang tidak mau namanya ditulis.
Hingga berita ini ditayangkan, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Apol Mayan belum berhasil dikonfirmasi. (jdz)