Selamat Bekerja “Kabinet Kerja”

oleh -36 Dilihat
Inilh wajah-wajah Kabinet Kerja Presiden Joko-JK periode 2014-2019.

“Kabinet kerja”. Nama yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk kabinet yang membantunya menjalankan roda pemerintahan. Ada 34 menteri. Empat menteri koordinator dan 30 menteri.

Pengumuman dilakukan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu petang, 26 Oktober 2014. Para menteri diwajibkan mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Cara mengenakan kemeja itu pun serempak, yaitu lengan sedikit digulung. Sementara itu, bajunya juga menjuntai di luar celana.

Baju putih dengan lengan yang digulung adalah simbol orang bekerja. Pakaian yang dipakai menunjukkan simbol. “Dengan baju digulung, menunjukkan bahwa itu adalah Kabinet Kerja,” kata orang dekat Jokowi, Andi Widjojanto, usai pelantikan.

Saat mengumumkan, Presiden Jokowi meminta yang namanya dipanggil untuk berlari menuju tempat yang disediakan. Pertama adalah saat mengumumkan Indroyono Susilo sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. “Lari Pak!” kata Jokowi setelah menyebut nama menterinya itu.

Begitu juga Ignasius Jonan, saat namanya disebut Jokowi sebagai Menteri Perhubungan. “Lari Pak…lari!” sahut Jokowi kepada direktur utama PT Kereta Api Indonesia itu. Jonan pun langsung bergegas berlari.

Situasi berbeda ketika Jokowi memanggil menteri perempuan. Tanpa diminta, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, langsung berlari ke halaman. Tapi, Jokowi memberi instruksi berbeda. “Nggak usah lari-lari Bu,” ujar Jokowi. Susi ketika berlari sedikit kesusahan karena menggunakan sepatu perempuan.

Ketika satu per satu para menterinya dipanggil, dan Jokowi sedikit menjelaskan prestasi dan biografinya, mereka tampak tersenyum sumringah. Tetapi, giliran Puan Maharani dipanggil untuk diperkenalkan sebagai menteri. Dia hanya berjalan santai, namun, Jokowi terus menerangkan semua biografi dan prestasinya. Tak sabar, wartawanlah yang justru meminta Puan untuk berlari. “Lari Mbak Puan,” kata sejumlah wartawan. Kemudian, Puan pun langsung berlari kecil.

Yang Baru

Meski jumlahnya sama dengan kabinet presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, tapi Jokowi memisah, menggabungkan, bahkan menghapus kementerian lama serta menambahkan kementerian baru.

Kementerian baru itu antara lain Menteri Kemaritiman yang dipercayakan kepada Indroyono Susilo. Menurut Jokowi, Indroyono adalah doktor yang kaya pengalaman.

Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat diubah namanya menjadi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Puan Maharani, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, didaulat untuk mengemban tugas itu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipecah dua. Urusan kebudayaan dan pendidikan dasar menengah dipisahkan dengan yang membidangi urusan pendidikan tinggi. Urusan pendidikan tinggi digabungkan dengan kementerian riset dan teknologi.

Anies Baswedan yang melejit namanya di blantika perpolitikan nasional setelah sukses menggerakkan program Indonesia Mengajar didaulat memimpin kementerian yang mengurusi pendidikan dasar menengah dan kebudayaan. Sementara itu, urusan pendidikan tinggi dipercayakan kepada Rektor Universitas Diponegoro, M Nasir.

Ada yang menarik, Jokowi yang saat debat calon presiden terkesan mengunggulkan urusan ekonomi kreatif justru tak menjadikannya kementerian. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dibentuk pada era SBY diubah hanya menjadi Kementerian Pariwisata. Menteri Pariwisata diberikan kepada Arief Yahya, Chief Executive Officer (CEO) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Bila kabinet pada masa pemerintahan sebelumnya cenderung didominasi menteri berlatar belakang militer, kabinet Jokowi-JK ini hanya ada dua yang berlatar belakang TNI. Mereka adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Nama Tedjo muncul belakangan setelah sebelumnya jabatan itu ramai diberitakan akan diberikan pada Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Hingga Sabtu malam, nama Wiranto paling santer bakal memimpin kementerian yang sebelumnya dijabat Djoko Suyanto itu.

Begitu nama Wiranto masuk dalam bursa, memang muncul reaksi penolakan yang sangat keras. Penolakan disampaikan para aktivis, baik melalui pernyataan sikap maupun kicauan di Twitter yang kemudian menjadi viral di jejaring media sosial lainnya.

Sampai-sampai Komisi Nasional Hak Asasi Manusia angkat bicara. Entah terkait atau tidak, yang pasti Jokowi tak mengumumkan nama Wiranto masuk kabinet.

Sementara itu, Ryamizard memang sejak awal digadang-gadang untuk menduduki posisi itu. Hanya saja, Ryamizard tetap bertahan, meskipun reaksi penolakan juga muncul. Dia disorot para aktivis HAM karena dianggap melakukan pelanggaran di masa lalu.

Usai pengumuman, Ryamizard mengonfirmasi tudingan itu. “Saya selama 35 tahun jadi tentara, baru pensiun 6 tahun, baru sekarang jadi menhan baru. Anda tanya ada apa. Kemudian tanya wartawan-wartawan senior yang ikut ke Papua, Aceh, tanya itu (pelanggaran HAM),” kata Ryamizard di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu 26 Oktober 2014.

Menurut dia, aktivis HAM sekelas Munir saja mengakui bahwa dia tidak melakukan pelanggaran HAM. “Selama 35 tahun jadi tentara, tidak ada saya melanggar HAM. Munir mengatakan itu,” ujar dia.

Menteri Perempuan

Kabinet Jokowi-JK yang berjumlah 34 menteri juga menempatkan delapan perempuan. Jumlah ini ternyata menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penelusuran media, jumlah menteri perempuan pada masa Presiden Soekarno tidak lebih dari lima orang dalam satu periode masa bakti. Hal yang sama terjadi pada era Presiden Soeharto yang diteruskan oleh Presiden BJ Habibie.

Begitu pun yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan bahkan kala perempuan menjadi presiden, yakni Presiden Megawati Soekarnoputri. Hal yang sama terjadi juga di era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menteri perempuan di kabinet Jokowi-JK adalah Puan Maharani, Susi Pudjiastuti, Retno Lestari Priansari Marsudi, Rini M Soemarno, Siti Nurbaya, Nila Moeloek, Khofifah Indar Parawansa, dan Yohana Yambise.

#KabinetKerja

Secara umum, pengumuman kabinet ini mendapatkan sambutan hangat dari aktivis dunia maya. Tagar #KabinetKerja menjadi trending topic (topik yang cenderung) dibicarakan para pengicau di Twitter.

Ada yang mengapresiasi, meski tak sedikit mengkritik. Tagar #Kabinetkerja cenderung berisi pujian dan ucapan selamat serta doa agar para menteri kabinet sukses menjalankan roda pemerintahan di bawah Jokowi-JK. Selamat bekerja! (web/jdz)

Berikut nama-nama menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK:

Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Andrinof Chaniago

Bidang Perekonomian

Menteri Koordinator Perekonomian: Sofyan Djalil
Menteri Keuangan: Bambang S Brodjonegoro
Menteri Perindustrian: Saleh Husin
Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel
Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
Menteri Tenaga Kerja: Hanif Dakhiri
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini Soemarno
Menteri PU dan Perumahan Rakyat:  Basuki Hadimulyono
Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup: Siti Nurbaya

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yembise
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar
Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah: Anies Baswedan
Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi: M Nasir

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edhi Purdijatno
Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
Menteri Luar  Negeri: Retno LP Marsudi
Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna H Laoly
Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudyantara
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi:  Yuddy Chrisnandi

Menteri Koordinator Kemaritiman: Indroyono Soesilo
Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
Menteri Pariwisata: Arief Yahya
Menteri ESDM: Sudirman Said. (*)