KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengatakan, Sensus Penduduk (SP) tahun 2020 sangat penting untuk mendesain perencanaan pembangunan. Karena itu, para Bupati dan Walikota se-NTT dapat mendeseminasi informasi tentang pentingnya pelaksanaan sensus penduduk di Provinsi NTT. Untuk itu, masyarakat diminta memberikan data yang jujur dan objektif.
“Secara objektif bagaimana jumlah penduduk dan bagaimana ekonomi penduduk kita. Karena itu, saya mendorong para Bupati dan Walikota se-NTT untuk bisa mendeseminasi informasi tentang sensus penduduk yang akan dilakukan pada tahun 2020 ini. Semua ini untuk kepentingan design perencanaan pembangunan kita kedepan,” tandas Gubernur VBL melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si di Kupang, Rabu (5/2/2020).
Ikut hadir Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Darwis Sitorus, S.Si, M.Si dan sejumlah pejabat BPS Provinsi NTT.
Menurut Marius, ada banyak hal yang akan diperoleh dari sensus penduduk. “Khusus untuk NTT, kita harapkan kerja sama yang kuat mulai dari RT-RW, kepala desa (Kades), para lurah, para camat serta semua elemen masyarakat untuk membantu dan mengikuti tata kelola sensus penduduk di NTT yang akan berlaku secara nasional. Khusus di NTT kita berharap agar masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif. Mari kita berikan keterangan; berikan data tentang diri kita; tentang keluarga kita; tentang mata pencaharian kita; tentang berbagai hal yang akan ditanyakan oleh para petugas sensus,” jelas Doktor jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT ini berharap, masyarakat NTT dapat memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya. “Berikanlah keterangan jawaban yang sejujur-jujurnya. Berikanlah informasi seluas-luasnya, sedetil mungkin dan seobjektif mungkin. Tidak boleh menyembunyikan data. Karena kalau kita menyembunyikan data realistis, data objektif maka pemerintah akan mendapatkan data yang kurang tepat untuk perencanaan pembangunan,” ungkap Marius, memberi argumen.
Padahal di era Presiden Joko Widodo, lanjut Marius, Presiden menghendaki supaya pembangunan di seluruh Indonesia benar-benar sampai ke rakyat; dirasakan oleh rakyat kita di seluruh Indonesia termasuk di NTT. “Karena itu, sebagaimana yang ditekankan oleh Bapak Gubernur VBL dalam setiap kesempatan, agar masyarakat NTT dapat memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 ini,” ucap Marius.
Kepala BPS NTT, Darwis Sitorus menjelaskan, ada dua tahap dalam sensus penduduk. Pertama, kata dia, sensus online yang akan dilaksanakan pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Tahap kedua disebut dengan sensus penduduk wawancara yang dimulai pada 1 Juli hingga 31 Juli 2020.
“Kenapa menjadi sangat penting di SP online ini adalah seiring dengan perkembangan teknologi; saat ini kita memanfaatkan IT untuk mendata dalam rangka sensus penduduk ini. Kita harapkan di SP online masyarakat secara mandiri bisa mengisi biodatanya sendiri lebih akurat dan berkualitas, dimana peran serta dari semua masyarakat sangat membantu kualitas data base kependudukan kita khususnya di NTT,” kata Darwis.
Karena itu, Darwis berharap agar masyarakat dapat menyiapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). “Selain itu, siapkan dokumen lainnya seperti nomor akte pernikahan dan nomor surat cerai (jika ada). Kemudian nanti kita akan mengakses alamat sensus bps.go.id melalui android bisa juga melalui komputer atau laptop; kemudian nanti mengetik sensus.bps.go.id kemudian nanti isikan nomor induk kependudukan, isikan nomor kk, lalu nanti ada kode khusus yang kita isi sebagai antisipasi para hacker, dan nanti akan diminta password dengan minimal enam (6) karakter, bisa kombinasi dari angka dan huruf atau bisa angka bisa huruf saja. Supaya bisa menjaga kerahasiaan dari data kependudukan kita,” jelas Darwis.
Darwis juga berharap, seluruh masyarakat bisa berpartisipasi khususnya yang sudah terakses IT sehingga para petugas sensus tidak direpotkan. “Untuk masyarakat yang sibuk atau yang waktunya terbatas, ini adalah kesempatan untuk mengisi sendiri datanya dan tentu ini sangat menjadi harapan kita bersama supaya seluruh masyarakat juga bisa mengisi; sekaligus mengedukasi masyarakat untuk familiar dengan pendataan online,” tegas Darwis. (valeri/ollin/jdz)