JAKARTA – Agenda perombakan Kabinet Kerja Jokowi-JK makin terang. Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyatakan, reshuffle kini tinggal menunggu waktu. ”Sinyalnya kan sudah cukup jelas, presiden perlu melakukan reshuffle,” kata Teten Masduki di kompleks istana kepresidenan, Jakarta, kemarin (6/7).
Dia menegaskan, sinyal tersebut telah disampaikan Jokowi langsung lewat sejumlah kesempatan. ”Dan reshuffle ini dikaitkan dengan upaya untuk memperbaiki kinerja pemerintah,” ujarnya.
Meski demikian, dia belum bisa menyebut nama menteri yang akan diganti. Termasuk kepastian waktunya. ”Yang pasti, cepat atau lambat perombakan kabinet pasti terjadi,” imbuhnya.
Isu reshuffle kabinet makin santer berembus seiring sejumlah pertemuan Jokowi dengan beberapa pihak di istana beberapa waktu terakhir. Mulai pertemuan dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif hingga dengan sejumlah ekonom. Dari sekian pertemuan tersebut, wacana perombakan komposisi kabinet untuk tim ekonomi terasa paling kencang. Khususnya, perlunya penggantian Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Bukan hanya keduanya, Menko Perekonomian Sofyan Djalil termasuk yang disebut-sebut bakal diganti. Nama sosok mantan menteri BUMN itu ikut masuk gerbong yang mungkin diganti menyusul turut diundangnya mantan Gubernur BI Darmin Nasution ke istana oleh Jokowi.
Nama Darmin itu muncul seiring munculnya pula nama mantan Menkeu Sri Mulyani. Direktur pelaksana Bank Dunia itu digadang-gadang menggantikan posisi Bambang sebagai Menkeu. Lalu, apakah perombakan kabinet oleh Jokowi itu akan dilakukan untuk memenuhi desakan parpol-parpol pendukung? ”Parpol itu apa sih?” elak Teten, lalu tertawa.(jp/jk)